MUMTAZ SMART Application for Improving Learning Quality at Muhammadiyah 1 Taman
Aplikasi MUMTAZ SMART untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Muhammadiyah 1 Taman
DOI:
https://doi.org/10.21070/jims.v7i2.1645Keywords:
MUMTAZ SMART, Digital Education, Muhammadiyah School, Learning Quality, Educational InnovationAbstract
General background: The integration of technology in education is essential to achieve high-quality learning and ensure engaging, effective teaching practices. Specific background: Muhammadiyah schools, as part of Islamic-based education, face challenges in sustaining learning quality, particularly after the pandemic period when digital tools were widely adopted. Knowledge gap: While previous studies focused on the temporary role of digital platforms during emergency remote teaching, little is known about the long-term sustainability of MUMTAZ SMART in elementary school contexts. Aims: This study investigates how the MUMTAZ SMART application supports teaching and learning processes at Muhammadiyah 1 Taman Elementary School. Results: Findings reveal that the application strengthens instructional planning, online interaction, digital resource access, and evaluation, although challenges remain in teacher readiness, digital literacy, and infrastructure. Novelty: Unlike earlier research, this study highlights the continuous use of MUMTAZ SMART beyond the pandemic as a structured quality improvement tool. Implications: The results suggest that MUMTAZ SMART can serve as a model for other Muhammadiyah schools to institutionalize digital-based quality learning management.
Highlights:
- Supports sustainable digital learning quality
- Identifies challenges in teacher and infrastructure readiness
- Offers a replicable model for Muhammadiyah schools
Keywords: MUMTAZ SMART, Digital Education, Muhammadiyah School, Learning Quality, Educational Innovation
Pendahuluan
SD MUMTAZ atau sering disebut SD Muhammadiyah 1 Taman merupakan sekolah Islam tertua di Taman Siodarjo. Berdiri sejak tahun 1950an, tepatnya 1 Januari 1953. Sekolah ini menjadi sekolah swasta favorit pilihan masyarakat Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo dan warga Surabaya Selatan. SD MUMTAZ menghadirkan konsep sekolah berkarakter Islam yang memberikan fasilitas kepada siswa untuk menggali dan mengembangkan berbagai bakatnya sehingga mampu unggul dalam segala bidang.
Pandemi COVID-19 adalah sebuah pandemi yang merubah segalanya mulai dari segi pendidikan, ekonomi, dan masih banyak lagi. Pendidikan adalah salah satu lembaga yang harus berubah deratis di zaman pandemi ini, yang dimana pendidikan yang hanya berfokus siswa dan guru bertatap muka akan tetapi pada zaman pandemi ini harus berfikir lebih jauh lagi agar pendidikan tidak terputus dan tetap berlanjut. Dari situlah banyak muncul metode belajar yang beragam, mulai kelas online, hingga melakukan video call, atau melakukan zoom meeting pada saat itu. SD Muhammadiyah 1 Taman ketika pandemi berjalan menggunakan metode pembelajaran Hybrid Learning yang dimana memadukan
pembelajaran konvensional dan online, yang memfasilitasi siswa untuk belajar secara bersamaan dan di tempat yang berbeda serta interaksi langsung antara siswa dengan guru atau antar siswa. Ruang kelas virtual hybrid memiliki fleksibilitas dalam pendidikan karena memberikan siswa pilihan lokasi untuk pemahaman; Hal ini juga menjadi tantangan baru dalam proses pembelajaran dan pengajaran jarak jauh.
Teknologi semakin tahun semakin berkembang begitu juga di dunia pendidikan harus mengikuti perkembangan zaman. Negara Amerika merupakan salah satu negara yang di mana awal mula internet berkembang internet adalah salah satu media yang sangat berguna dalam menyampaikan dan memperkembangkan di dunia pendidikan, di mana internet sangat berpengaruh dalam mengembangkan ilmu pendidikan yang Dimana kita bisa belajar menggunakan media titik media dalam dunia pendidikan sangat diperlukan demi memberikan inovasi baru dalam dunia pendidikan, di mana Pak zaman dahulu murid hanya belajar melalui gambar dan buku(Sartipa and Munisah 2023). Dalam proses pem pembelajaran. Pembelajaran abad 21 sudah menggunakan teknologi digital di mana pembelajaran sudah tidak hanya menggunakan buku dan gambar akan tetapi sudah menggunakan media, semakin kembangnya itu guru harus bisa menguasai media pembelajaran Karena Guru merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam dunia pendidikan guru juga harus dituntut bisa dan cakap dalam menyiapkan pembelajaran yang menarik siswa salah satunya menggunakan atau media pembelajaran 4C ( kreativity critical thinking kolaboration dan communication ).
Dalam dunia pendidikan di perlukanya kombinasi dalam pembelajaran classical dengan pembelajaran berbasis online mengingat pekrkembvangan zaman yang sangat cepat dimana dunia pendidikan juga di tuntut bisa mengikuti agar tidak tertinggal. Perkembangan teknologi juga harus menuntut seorang pendidik untuk selalu berinivasi dengan perkembang zaman, dimana guru bisa menggunakan teknologi seperti media yang berbasis online. Dengan media yang menarik ini juga bisa meningkatkan daya tarik siswa untuk mengikuti pembelajaran, di karenakan siswa tidak harus belajar secara mononton atau hanya mendengar tapi siswa juga bisa melihat melalui video, atau media yang dimana siswa tidak merasa bosan dalam belajar.
Dari efek wabah pandemi ini Tidak sedikit sekolah yang terus melakukan inovasi di masa pandemi demi menjaga kualitasnya. Termasuk SD Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo. Dimana sekolah tersebut sama-sama dibawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah se Sidoarjo, mempunyai program dan kurikulum yang sama, yang membedakan hanya pada bangunannya saja. Sebelum pandemi hingga pasca pandemi ini, SD MUMTAZ kependekan dari SD Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo, selalu melakukan terobosan dan inovasi secara terus menerus. Menurut sekolah-sekolah tersebut, inovasi merupakan suatu perubahan dan pembaharuan yang menjadi kata kunci dan titik tolak dalam mengembangkan sekolah SD Muhammadiyah 1 Taman tergerak ingin mengembangkan suatu aplikasi yang dimana aplikasi ini sudah pernah direncanakan oleh Bapak kepala sekolah yaitu Aplikasi MUMTAZ SMART yang dimana aplikasi ini mengadopsi berbagai hal metode belajar yang digunakan pada zaman pandemi. Aplikasi MUMTAZ SMART kemudian di kembangkan dimana isi dari aplikasi tersebut adalah guru bisa menaruh modul ajar ataupun video pembelajaran di aplikasi tersebut. Bukan hanya itu saja aplikasi ini juga bisa digunakan untuk melakukan video confers yang dimana sering disebut adalah kelas online, dimana guru dan siswa masih bisa berinteraksi melalui aplikasi tersebut. Meningkatkan sebuah mutu pembelajaran, perlu ditekankan bahwa pendidikan mempunya tujuan membentuk seorang peserta didik, yang dimana peserta didik adalah individu yang telah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntunan pendidikan yang diharapkan. untuk menjaga mutu pendidikan yang di inginkan. Mutu pendidikan dalam dunia pendidikan.
Dari pembuatan aplikasi ini ingin mewujudkan digitalisasi mutu siswa tetap terjaga baik walaupun siswa berada di rumah. Aplikasi yang bagus ini untuk saat ini kurang dimaksimalkan oleh guru, sebenar nya aplikasi ini bisa di gunakan untuk guru berinteraksi dengan murid ketika tidak masuk sekolah ketiak mereka sakit atau ada kegiatan pembinaan siswa ketika mengikuti lomba atau kompetisi. Aplikasi ini sebenarnya mudah digunakan oleh guru karena setiap guru ketika akan melakukan pembelajaran sudah menyiap modul ajar yang bisa diupload di aplikasi MUMTAZ SMART akan tetapi beberapa guru tidak mau melakukan itu karena mereka menganggap aplikasi ini hanya digunakan ketika
pandemi saja, ketika pandemi telah usai aplikasi ini di tinggalkan oleh beberapa guru karena merasa terlalu banyak yang di lakukan.
Penelitian terdahulu dalam jurnal yang berjudul “Implementasi Guru dalam Aplikasi Mumtaz Smart di masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar “ yang ditulis oleh Ratih Nugrahaningrum menjelaskan bagaimana peran tugas guru dalam mengelola aplikasi MUMTAZ SMART sebagai media aplikasi sarana dalam pembelajaran daring. Dalam penelitian lain juga yang berjudul “ Strategi Pembelajaran SD Muhammadiyah 1 Taman dimasa Pandemi Covid-19” yang ditulis oleh Egitayanti Aulia Rochman dan
Muchlasin Amrullah bagaimana mengimplementasikan proses belajar mengajar di masa pandemi covid 19.menggunakan aplikasi MUMTAZ SMART. Adapun jurnal yang berjudul “ Reinvention Sistem Pembelajaran sebagai Strategi Peningkatan Kualitas Sekolah di Era Pasca Pandemi “ yang di tulis oleh Arifah Setyaningrum , Karwanto Karwanto, dan Bambang Sigit Widodo inovasi pembelajaran yang menggunakan aplikasi
MUMTAZ SMART dalam reinvention setelah pasca pandemi. Dalam penelitian lain juga yang berjudul
“manajemen pembelajaran hibrid di sekolah dasar ” yang di tulis oleh Enik Choirul Umah adalah dimana adalah pembelajaran hibrid yang dimana separuh siswa melakukan pembelajaran melalui tatap muka dan sebagain online menggunakan aplikasi MUMTAZ SMART.
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, penting untuk diingat bahwa pendidikan bertujuan membentuk siswa yang terdidik, yakni individu yang telah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan tuntutan pendidikan yang diharapkan. Namun, masih terdapat kelemahan dalam proses pembelajaran di Indonesia, di mana banyak guru masih menggunakan metode tradisional yang kaku dan kurang efektif.
Manajemen mutu merupakan komponen penting dalam pendidikan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memungkinkan perbaikan terus-menerus. Manajemen mutu mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan untuk memberikan layanan yang memuaskan. Menurut Juran, manajemen mutu terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, dan perbaikan kualitas. Perencanaan melibatkan pemahaman kebutuhan pelanggan, mengubah kebutuhan ini menjadi program kerja yang terstruktur, dan merancang langkah-langkah implementasi untuk menghasilkan produk berkualitas yang diinginkan. Kualitas merujuk pada tingkat kesesuaian suatu produk atau layanan untuk memenuhi kebutuhan atau harapan pengguna. Perencanaan ini merupakan langkah awal dalam siklus manajemen mutu.
Dari pembahasan di atas penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian yang dimana peneliti menganggap sangat penting untuk melakukan penelitian guna memahami pemanfaatan aplikasi MUMTAZ SMART dalam meningkatkan kualitas mutu pembelajaran di sekolah. Dari beberapa peneiliti yang sudah meneliti aplikasi MUMTAZ SMART belum ada satupun yang membahas tentang pemanfaatan media tersebut dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Deddy Mulyana (2008), metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawaban. Sugiyono (2008) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti objek yang alami, di mana peneliti bertindak sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara kombinasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia serta menganalisis kualitasnya tanpa mengubahnya menjadi entitas kuantitatif (Mulyana, 2008: 150).
Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo dengan melibatkan beberapa pihak sebagai informan utama, yaitu wakil kepala kurikulum, wakil kepala sekolah ISMUBA, dan guru ISMUBA.
Ada dua jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini: data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari narasumber yang terlibat dalam penelitian, seperti wakil kepala kurikulum, wakil kepala, guru, dan wali murid. Sumber data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, termasuk laporan penelitian, buku, artikel, atau sumber informasi lainnya.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara berisi pertanyaan yang disusun sesuai dengan kebutuhan informasi untuk mengungkap data-data empiris. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang keadaan lembaga (obyek penelitian), yaitu manajemen mutu pembelajaran di SD Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo.
Proses analisis data melibatkan empat tahapan: reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Tahap reduksi data dilakukan untuk mengurangi kompleksitas data melalui pemilahan, pemilihan, penyederhanaan, dan penyisipan data, dengan fokus pada pokok permasalahan agar lebih mudah diinterpretasikan. Tahap penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan temuan- temuan yang telah diidentifikasi selama proses pengumpulan, reduksi, dan penyajian data. Kesimpulan ini dapat menjadi dasar untuk membuat generalisasi atau implikasi praktis (Di and Human, 2023).
Hasil dan Pembahasan
Temuan serta pembahasan yang terdapat pada penelitian ini adalah susunan lengkap dari sumber bukti pengumpulan data. Focus pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi; data dari dokumentasi, observasi, hasil dari wawancara maupun arsip dan perangkat fisik yang diketahui atau ditemukan selama penelitian berlangsung. Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan 10 narasumber yaitu, wakil kepala sekolah kurikulum, wakil kepala sekolah AIK, 3 guru, dan 5 wali murid .
Tujuan pembelajaran yang efektif serta efisien dilakukan melalui proses pembelajaran dari seorang guru yang dituntut memiliki kemampuan dalam mengelola manajemen pembelajaran. Penelitian ini mengulas mengenai manajemen pembelajaran yang merupakan segala aktivitas pembelajaran di SD Muhammadiyah1 Taman Sidoarjo dengan dikaitkan dengan penggunaan media perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, pengawasan pembelajaran serta penilaian (evaluasi). Adanya penelitian ini diketahui bahwa sanya di SD muhammadiyah sudah memiliki sebuah aplikasi yang di beri nama MUMTAZ SMART yang dimana aplikasi ini sudah di gunakan sejak pandemi.
Tujuan pembelajaran yang efektif serta efisien dilakukan melalui proses pembelajaran dari seorang guru yang dituntut memiliki kemampuan dalam mengelola manajemen pembelajaran. Penelitian ini mengulas mengenai manajemen pembelajaran yang merupakan segala aktivitas pembelajaran di SD Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo dengan dikaitkan perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, pengawasan pembelajaran serta penilaian (evaluasi) yang ditujukan khusus mata pelajaran. Adanya penelitian ini diketahui bahwa manajemen Pembelajaran di SD Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo meliputi dari perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi pembelajaran.
Perencanaan dalam manajemen pembelajaran merupakan sebuah prinsip yang sangat penting. Seperti yang dijelaskan oleh Sanjaya, perencanaan pembelajaran adalah proses berpikir yang rasional untuk menentukan sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, serta rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam proses perencanaan ini, kita menggunakan semua potensi dan sumber daya belajar yang tersedia. Perencanaan pembelajaran bukan hanya sebuah desain, tetapi juga merupakan sebuah sistem pembelajaran yang harus memiliki komponen-komponen yang berfungsi sesuai dengan perannya masing-masing. Dengan cara ini, tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal dan terstruktur.
Rencana pembelajaran di SD Muhammadiyah 1 Taman mengharuskan setiap guru untuk memiliki perencanaan pembelajaran. Ini memiliki manfaat besar karena membantu guru menciptakan pengalaman belajar yang terstruktur dan efektif bagi para siswa. Selain itu, rencana pembelajaran membantu guru dalam mengorganisasi materi pelajaran, mengajar siswa, dan mengevaluasi hasil
pembelajaran. Dengan disiplin kerja yang baik, proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Implementasi Aplikasi Mumtaz Smarrt
Aplikasi mumtaz smart ini dibuat ketika masa pandemi covid 19 melanda di indonesia dimana pendidikan juga harus beradaptasi dengan keadan yang terjadi dimana pendidikan tidak boleh terhenti. Dari situlah aplikasi ini tercetus di buat agar pendidikan di sekolah tetap berjalan apapun tantangan yang dialami dan teknologi juga semakin canggih dan pendidikan juga harus mengikuti perkembanganya.
Peluncurkan aplikasi mumtaz smart ini yang mempunyai beberapa fitur diantaranya adalah ruang kelas, jadwal pelajaran, presensi, e-Raport (Raport online), keuangan, e-Library, saran. Aplikasi Mumtaz Smartjuga bisa diakses melaluiwebsite dan aplikasi ini sudah dapat dinikmati dan digunakan sebagai sarana komunikasi pembelajaran baik oleh guru, peserta didik dan wali murid.
Modul ajar merupakan tampilan untuk menampilkan materi siswa., dalam menu ini guru bisa menggunakanya untuk menaruh modul ajar,vidio pembelajaran, soal latihan untuk siswa dan siswa dapat men-dwonload materi pembelajaran yang berada di dalam nya, bisa juga melihat video pembelajaran yang telah di buat oleh guru dan bisa mengerjakan soal atau tugas yang sudah di intruksikan oleh guru tersebut bukan hanya itu saja di situ juga adakelas online yang bisa diikuti siswa dengan waktu yang telah ditentukan.
Figure 1. Menu Modul Ajar
Efektivitas Aplikasi Mumtaz Smart dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SD
Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo
Dalam meningkatkan mutu sekolah kita sering membutiuhkan sebuah media untuk mencapai tujuan agar mutu yang di inginkan tercapai dengan baik.SD Muhammadiyah 1 Taman sudah memiliki sebuah Aplikasi yang dimana aplikasi ini di rancang ketika masa pandemi covid-19 yang dimana mengikuti arahan dari pemerintah yang bawhwasanya pendidikan tetap harus berjalan walaupun harus dari rumah, dan agar pendidikan tidak terputus ditengah jalan dan dimana siswa harus mengulangi kelas yang diya lewati ketika pandemi, apliaksi ini sangat bagus bisa digunakan untuk meningkatkan mutu pendidkan yang berada di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan partisipan dari SD Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo bahwa untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan memanfaatkan aplikasi tersebut sebagai berikut.
1. Melakukan pelatihan khusus terhadap memahami Aplikasi Mumtaz Smart
Perlunya dilakukan pelatihan ini yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan lagi bahwa aplikasi ini masih relavan di gunakan walaupun pandemi telah berlalu. Karena aplikasi ini selalu terupdate setiap waktu demi memenuhi kebutuhan. Aplikasi ini juga diperkenalkan kembali lagi kepada guru baru bahwa aplikasi ini bisa membantu guru dalam mengajar dengan lebih baik.
Pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab guru, tetapi juga melibatkan peran kepala sekolah. Kepala sekolah turut aktif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah, termasuk mendukung kegiatan olahraga, keagamaan, dan ekstrakurikuler. Pembelajaran tidak hanya terbatas pada proses pengajaran yang dilakukan oleh guru, melainkan mencakup segala kegiatan yang dapat berpengaruh langsung pada proses belajar peserta didik.[(Romadlon, Bagus, and Kurniawan 2022)]
2. Mendorong guru untuk memaksimalkan aplikasi Mumtaz Smart
Dengan adanya dorongan dari sekolah, dalam penggunaan aplikasi ini diharapkan guru dapat memanfatakan aplikasi ini dengan baik. Dalam aplikasi ini juga guru bisa menyimpan dan meng aplod data seperti hasil Penyusunan Silabus, rpp dan bahan ajar. Aplikasi ini juga bisa membantu guru ketika ada siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran secara langsung siswa dapat melihat materi pembelajaran yang berada di aplikasi dan bisa mengunduh materi pembelajaran demi tujuan meningkatkan mutu pembelajaran.
3. Evaluasi penggunaan aplikasi mumtaz smart
Evaluasi adalah proses untuk memonitoring sumber daya sekolah, baik sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran. Dalam penggunaan aplikasi Mumtaz Smart, evaluasi diperlukan untuk memastikan kelancaran penggunaannya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi aplikasi Mumtaz Smart agar dapat berfungsi secara optimal adalah sebagai berikut:
1) Guru harus merancang komponen pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
2) Evaluasi aplikasi Mumtaz Smart dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
- Tidak semua guru memahami dan menggunakan aplikasi mumtaz smart karena banyak guru baru dan bebrapa guru yang tidak memahami apalikasi ini.
- Keterbatasan waktu, guru sudah dibebani jam mengajar kemudian membuat modul ajar, rpp, merancang metode pembelajaran yang menarik di kelas kemudian guru juga harus mengaplod materi yang telah di buat ke aplikasi.
- Sarana internet yang kurang support ini kadang juga mempengaruhi waktu peng aplotan perangkat pembelanjaran sehingga menghabiskan waktu, sering juga terjadi laptop atau aplikasi ini tidak support dengan bebera tipe hp.
- Guru merancang soal atau instrumen penilaian dengan merujuk pada indikator yang telah ditentukan sebelumnya.
- Guru melaksanakan proses penilaian melalui ujian harian atau dengan memberikan tugas kepada siswa.
- Guru memeriksa dan menilai jawaban siswa, memberikan skor berdasarkan kriteria atau indikator yang telah ditetapkan.
- Guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan mengacu pada kriteria penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya.
- Hasil penilaian diolah dengan rumus perhitungan, yaitu skor siswa dibagi oleh skor maksimal, kemudian dikalikan dengan skor ideal yang telah ditentukan oleh guru.
- Setiap guru menganalisis hasil penilaian siswa untuk memahami pemahaman dan kekurangan mereka.
- Guru menyimpulkan hasil penilaian dengan jelas dan logis.
- Untuk meningkatkan soal atau instrumen penilaian, guru dapat mengadakan sesi remedial bagi siswa yang belum mencapai Kompetensi Minimal yang telah ditetapkan.
Faktor Yang Menghambat Efektivitas aplikasi mumtaz smart dalam meningkatkan Mutu Pembelajaran di SD Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo
Adapupn beberapa kendala yang menghambat dalam penerapan apliaksi mumtaz smart dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
1. Tidak semua guru memahami dan menggunakan aplikasi mumtaz smart karena banyak guru baru dan bebrapa guru yang tidak memahami apalikasi ini.
2. Keterbatasan waktu, guru sudah dibebani jam mengajar kemudian membuat modul ajar, rpp, merancang metode pembelajaran yang menarik di kelas kemudian guru juga harus mengaplod materi yang telah di buat ke aplikasi.
3. Sarana internet yang kurang support ini kadang juga mempengaruhi waktu peng aplotan perangkat pembelanjaran sehingga menghabiskan waktu, sering juga terjadi laptop atau aplikasi ini tidak support dengan bebera tipe hp.
Simpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ini sebenarnya dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Memberikan pelatihan untuk memperdalam pemahaman tentang penggunaan aplikasi Mumtaz Smart yang telah dirancang oleh sekolah.
2. Mendorong guru untuk memaksimalkan penggunaan waktu.
3. Mengevaluasi penggunaan aplikasi Mumtaz Smart untuk memastikan apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak.
Aplikasi ini sangat bermanfaat ketika siswa mengalami sakit atau harus mengikuti orang tua untuk tugas dalam beberapa waktu. Dengan aplikasi ini, siswa tidak akan tertinggal dalam pembelajaran karena mereka dapat mengunduh materi atau melihat video pembelajaran yang dibuat oleh guru. Hal ini membantu mewujudkan mutu pendidikan sesuai dengan harapan sekolah.
Meskipun aplikasi ini dirancang dengan baik untuk mendukung sarana pendidikan, penggunaannya tidak boleh dihentikan seiring dengan berakhirnya pandemi COVID-19. Aplikasi ini sudah memiliki banyak fitur bagus dan lengkap yang belum dimiliki oleh sekolah lain, sehingga seharusnya terus dikembangkan untuk mendukung pembelajaran di masa depan
References
Abarca, R. M. (2021). Efektivitas ICT (Information Communication and Technology) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Terpadu Takwa Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Nuevos Sistemas de Comunicación e Información, 2013–2015.
Adiko, H. S. (2019). Penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Akademika: Jurnal Ilmiah Media Publikasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 7(2), 67.
Apiyani, A., Supriani, Y., Kuswandi, S., & Arifudin, O. (2022). Implementasi pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) guru madrasah dalam meningkatkan keprofesian. [Nama jurnal tidak tersedia], 5, 499–504.
Bachtiar, I., & A. N. S. (2008). Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 1(1), 131–138.
Mulyana, D. (2008). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pendidikan, D., & Human, E. R. A. (2023). Mukmin, dkk. Jurnal Pendidikan, 8, 126–137.
Jurnal Prima Edukasi, et al. (2021). Perkenalan di kelas seperti dilansir Kompasiana.com dengan tajuk “Kurikulum sudah 2013, tapi gaya mengajar...”. Jurnal Prima Edukasi, 9(1), 23–31.
Magister Pendidikan Ekonomi, & Universitas Riau. (2011). Pengaruh pemanfaatan TIK berbasis media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa. [Prosiding/jurnal tidak tersedia], 978–979.
Kecamatan, D. I., & Cipari, K. (2019). 7(1), 109–119.
Mega, K. I. (2022). Mempersiapkan pendidikan di era tren digital (Society 5.0). Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan), 4(3), 114–121.
Mulyono, F. (2013). Sumber daya perusahaan dalam teori resource-based view. Jurnal Administrasi Bisnis, 9(1), 6–7.
Mutu, Manajemen, & Pendidikan Islam. (2014). Jurnal Manajemen Pendidikan dan Keislaman, 159–166.
Mutu, Manajemen, Terhadap Peningkatan, & Kualitas Lembaga. (n.d.). 3(1), 1–24.
Nursamsu, N., & Kusnafizal, T. (2017). Pemanfaatan media pembelajaran ICT sebagai kegiatan pembelajaran siswa di SMP Negeri Aceh Tamiang. Jurnal IPA & Pembelajaran IPA, 1(2), 165–170.
Nururhuda, A. (2018). Evaluasi kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab berbasis integratif-holistic di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan. Tarbiyatuna, 9(2), 134–150.
Romadlon, D. A., Bagus, A., & Kurniawan, H. (2022). Implementasi sistem penjaminan mutu internal di sekolah dasar. Procedia of Social Sciences and Humanities, 3(c), 678–685.
Sartipa, D., & Munisah, E. (2023). Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi, 10(3), 988–999.
Hendradi, P., Sanusi, A., & Muchtar, H. S. (2022). Information and communication technology media management in improving the quality of learning in vocational. 1(1), 45–54.
Sudirman, H., & Mansyur, M. (2020). Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(2), 318–333.
Sugiyono. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.
Sukatin, et al. (2022). Perkembangan pendidikan di era 5.0. PIJAR: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 1(1), 78–86.
Supriani, Y., & Arifudin, O. (2022). Kepemimpinan pendidikan di era disrupsi. [Jurnal tidak tersedia], 5, 153–161.
Umar, M., & Ismail, F. (2018). Peningkatan mutu lembaga pendidikan Islam (Tinjauan konsep mutu Edward Deming dan Joseph Juran). Jurnal Ilmiah Iqra’, 11(2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Wildan Mucholladun , Eni Fariyatul

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.