Make a Match in Arabic Vocabulary Learning at Muhammadiyah School
Pelajari Kosakata Arab di Sekolah Muhammadiyah
DOI:
https://doi.org/10.21070/jims.v7i1.1642Keywords:
Make a Match, Arabic Vocabulary, Cooperative Learning, Muhammadiyah, Quasi-ExperimentAbstract
General Background: Mastery of foreign language vocabulary, particularly Arabic, plays a crucial role in supporting students’ linguistic competence and academic development. Specific Background: In Islamic-based schools such as SMA Muhammadiyah 3 Tulangan, vocabulary acquisition often faces challenges due to monotonous teaching methods and limited student engagement. Knowledge Gap: Previous studies have explored cooperative learning strategies, yet limited evidence exists on how the Make a Match method contributes specifically to Arabic vocabulary mastery in the Muhammadiyah school context. Aims: This study aims to investigate the role of the Make a Match method in improving Arabic vocabulary mastery among tenth-grade students. Results: Using a quasi-experimental one-group pretest-posttest design with 26 participants, data were analyzed through a paired sample t-test. Findings revealed a significant improvement, with the mean score increasing from 55.96 to 74.42 and a significance value of 0.000 < 0.05. Novelty: This study provides empirical evidence of the Make a Match method as an interactive and student-centered approach to Arabic learning within Muhammadiyah education. Implications: The results suggest the method can foster active participation, retention, and effective vocabulary acquisition, offering a practical model for Arabic language pedagogy.
HIghlights:
-
Significant improvement in Arabic vocabulary mastery
-
Interactive learning fosters student engagement
-
Applicable model for Muhammadiyah schools
Keywords: Make a Match, Arabic Vocabulary, Cooperative Learning, Muhammadiyah, Quasi-Experiment
Pendahuluan
Pesatnya perkembangan bahasa yang semakin luas dan majunya tekhnologi tidak bisa dipungkiri betapa dibutuhkannya keterampilan berbahasa yang baik sebagai alat penunjang penerimaan informasi yang semakin masif dari penjuru dunia. Dengan ini menegaskan bahwa betapa pentingnya penguasaan bahasa asing dalam menunjang kehidupan sehari – hari, tidak terkecuali bahasa arab. karena tidak sedikit informasi ilmu pengetahuan dari berbagai bidang keilmuan berasal dari literatur berbahasa arab[1]. Dunia pendidikan mendapati tantangannya tersendiri, khususnya bahasa arab dengan penyesuaian strategi dan metode pengajaran yang digunakan. Dengan pembelajaran yang kolaboratif dan interaktif dapat membuat pembelajaran kosakata lebih menarik. Cara ini memungkinkan siswa untuk berlatih secara aktif dan mendapatkan umpan balik langsung tentang pemahaman mereka[2]. Pada dasarnya komunikasi linguistik tidak lebih antara pembicara dan pendengar, atau antara penulis dan pembaca. Atas dasar ini, bahasa mempunyai empat seni: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis[3].
Pembelajaran bahasa arab di tingkat SMA memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, khususnya dalam konteks pembelajaran di sekolah–sekolah islam seperti SMA Muhammadiyah 3 Tulangan. Salah satu keterampilan dasar yang sangat esensial dalam penguasaan bahasa adalah penguasaan kosa kata[4]. Penguasaan kosa kata yang baik memungkinkan siswa untuk memahami dan menggunakan bahasa arab secara lebih efektif dalam komunikasi sehari–hari serta dalam konteks akademis[5]. Maxine Gillway mengulas penilaian kosa kata dalam kaitannya dengan ketergantungan jenis kosakata yang digunakan dengan banyaknya model berbeda yang dapat digunakan untuk mengambil sampel pengetahuan kosakata siswa dan berfokus pada kompleksitas menulis tes tata bahasa dan mulai dengan memeriksa strukturnya[6]. Maka pemilihan metode yang akan diterapkan memiliki satu tujuan yang jelas yakni supaya siswa pandai dan cakap dalam berbahasa[7].
Pemilihan strategi dan metode akan berdampak besar dalam ketercapaian pembelajaran. Masih banyak digunakan dalam proses belajar mengajar terutama bahasa arab para siswa kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran[8]. Proses belajar mengajar bertumpu pada guru. Yang menjadikan guru sebagai pusat ilmu dalam proses pembelajaran dan siswa hanya sebagai penerima informasi, yang berdampak terhadap suasana kelas yang kurang kondusif, dengan siswa menjadi cepat bosan, tidak bersemangat dan kurang antusias dalam mengikuti dan memahami materi pembelajaran[9].
Pemilihan guru dalam menentukan strategi dan metode akan berdampak besar dalam ketercapaian pembelajaran[10]. Maka metode pembelajaran yang efektif sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini. salah satu metode pembelajaran dalam dunia pendidikan ialah metode kooperatif. Diantara beberapa jenisnya metode kooperaatif: 1. Jigsaw, 2. Think-pair-share, 3. Student team achievement division (STAD) 4. Group investigation 5. Two stay two stray 6. Make a match 7. Listening team 8. Bamboo dancing 9. Inside-outside circle dan 10. The power of two[11]. Beberapa metode pemebelajaran yang telah banyak dikaji dan di terapkan dalam berbagai konteks pembelajaran adalah metode “Make A Match”. Metode ini merupakan metode pembelajaran aktif yang mengajak siswa untuk mecari pasangan kartu yang sesuai antara pertanyaan dan jawaban, atau antara kosa kata dan definisinya dengan kurun waktu yang telah ditentukan dan suasana yang gembira[12]. Metode Make A Match tidak hanya menyenangkan tetapi juga dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa, sehingga membantu mereka dalam mengingat dan memahami kosa kata dengan lebih baik[13].
SMA Muhammadiyah 3 Tulangan, sebagai salah satu institusi pendidikan yang mengutamakan pembelajaran bahasa arab, al Islam dan Kemuhammadiyahan, disamping mata pelajaran lain, menghadapi tantangan dalam meningkatkan penguasaan kosa kata siswa. Berdasarkan observasi awal, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengingat dan menggunakan kosa kata bahasa arab secara tepat. Hal ini disebabkan kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan, serta keterbatasan waktu yang dialokasikan untuk pembelajaran kosa kata. Diharapkan para siswa dapat menguasai kosa kata sesuai dengan tema-tema yang sudah ditentukan. Sebagaimana sesuai kurikulum pendidikan Al islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab para siswa diharapkan untuk menghafal dan menguasai kosa kata bahasa arab sekitar 250 kosa kata yang tersebar di berbagai tema tentang isim tunggal, mutsanna maupun jamak, fi’il madhi, mudhari’ dan amr, huruf jar, atf dan nahi, angka 1-100 dan ungkapan kalimat sederhana dalam percakapan sehari-hari, seperti menyapa, bertanya, dan memberi informasi. Materi dijelaskan dengan cara komunikatif dan kontekstual dengan capaian supaya siswa dapat menggunakan bahasa arab secara nyata. Sehingga dengan melibatkan para siswa dalam proses pembelajaran penggunaan metode make a match ini, diharapkan dapat meningkatkan dan menghidupkan Kembali suasana kelas sehingga para siswa dapat memaksimalkan hasil belajarnya[14].
Beberapa penelitian terkait dengan penelitian ini adalah Jul Fikar, Muh Tahir, dan Nurhayati dalam penelitiannya yang berjudul “Evektifitas penerapan metode make a match dalam pembelajaran mufrodat bahasa arab pada siswa kelas VI PPS. STQ-ASK Batam”. Penelitian ini menjelaskan penerapan Metode Make a Match pada kelas eksperimen mendapatkan nilai < 0.05 berarti ada gap yang mencolok pada hasil belajar mufrodat Bahasa arab. Hal yang sama juga dikatakan oleh Sri Mega Utami, Fatmawati, dan Narsuni dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan metode make a match dalam peningkatan hafalan kosa kata bahasa arab siswa kelas VII MTSS Taman Pendidikan Islam Makasar”. Hasil dari penelitian ini membuktikan adanya pengaruh peningkatan penguasaan mufrodat di lihat dari rata-rata kenaikan nilai pretest ke nilai posttest. Dalam penelitian Hani Atus Sopiah dengan judul “Penerapan Metode Make a Match Dalam Penguasaan Kosakata Untuk Kemampuan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas IV Mi Darussalam Merandung Jaya”
Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: 1.) adakah efektifitas penerapan metode Make a Match untuk meningkatkan penguasaan mufrodat di SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo. 2.) adakah perbedaan sebelum dan sesudah penerapan Metode make a match untuk meningkatkan penguasaan mufrodat di SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penerapan Metode make a match untuk meningkatkan penguasaan mufrodat siswa kelas X SMA Muhmammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo dan untuk mengetahui adanya perbedaan penerapan Metode make a match untuk meningkatkan penguasaan mufrodat di SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo.
Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rancangan Quasi Experimental One Group Pretest-Posttest Design. Rancangan eksperimen ini melibatkan hanya satu kelompok tanpa adanya kelompok pembanding[15]. Gambaran yang diterapkan dalam rancangan Quasi Experimental One Group Pretest-Posttest ini adalah:
Figure 1. Penelitian Pre-Eksperimental One Group Pretest-Posttest
O¹: Pretest (penghitungan sebelum penerapan)
X: Treatment yang diberikan (metode make a match)
O²: Posttest (penghitungan setelah penerapan)
Dapat dijelaskan bahwa desain ini menggambarkan pengamatan suatu kelompok yang diberikan penilaian sebelum penerapan (O¹) kemudian diterapkan treatment atau penerapan (X) sesudah itu pengamatan kedua setelah diterapkan treatment (O²) untuk mengetahui perbedaan penilaian sebelum dan sesudah di berikan treatment[16]. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Sidoarjo dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang. Penelitian ini memanfaatkan dua jenis data, yakni data kuantitatif yang dinyatakan dalam bentuk angka atau dilaporkan dalam bentuk pernyataan angka, sedangkan data kualitatif terdiri dari kata-kata, kalimat pernyataan, dan dokumen guna memberikan penguatan terhadap data yang terkumpul. Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang ingin diteliti seperti tes observasi dan dokumentasi. Tes dilakukan untuk mengukur penerapan metode Make a Match untuk meningkatkan penguasaan mufrodat siswa. Uji regresi digunakan sebagai cara untuk menghitung efektifitas dari penerapan metode Make a match yang diterapkan dengan menghitung hubungan antara variabel dependen dan variabel independen[17]. Teknik analisis data memakai uji-t dan uji N-gain. Uji-t diperlukan dalam menentukan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih.
Pengujian hipotesis dalam uji-t untuk menguji pengaruh masing- masing variabel digunakan kriteria sebagai berikut:
Jika signifikasi >0,05, bahwa Ho diterima dan H1 ditolak, maksudnya pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen tidak diberikan oleh variabel independent.
Jika signifikasi < 0,05, bahwa Ho diterima dan H1 diterima, maksudnya pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat diberikan oleh variabel bebas.
Uji N-gain score digunakan untuk mengukur efektifitas pembelajaran dengan membandingkan nilai belajar ketika menggunakan dan tanpa metode pembelajaran[18].
Rumus umum untuk menghitung N-gain score adalah sebagai berikut:
N−gain= (SkorIdeal−Pretest)
(Posttest−Pretest)
Mencari N-gain score menggunakan cara menghitung selisih nilai pretest dan posttestt, kemudian dinyatakan dalam bentuk score N-gain. Dalam proses pengolahan data penelitian, penulis menggunakan “software” SPSS for windows version 19 untuk mengolah data yang didapatkan dan untuk menguji kebenaran data akan dilakukan dengan Uji Paired Sample T Test dengan tujuan untuk membandingkan dua nilai rata-rata yang saling berhubungan, bilamana nilai signifikansi < 0.05 maka data tersebut memiliki hubungan atau pengaruh[19]. Uji Normalitas, dilakukan sebelum uji Paired Sample T Test untuk mengetahui distribusi data, bilamana nilai signifikansi > 0.05 maka data tersebut berdistribusi normal[20].
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 3 Tulangan dengan subjek penelitian siswa kelas X pada semester genap tahun pelajaran 2024/2025. Jumlah siswa yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebanyak 26 siswa dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode Make a Match untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa arab dan perbedaaan penerapan metode make a match untuk meningkatkan penguasaan mufrodat siswa.
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1.Pemberian pretest: siswa mengerjakan soal kosakata bahasa arab untuk mengukur kemampuan awal.
2.Pemberian perlakuan: pembelejaran bahasa arab dilakukan menggunakan metode Make a Match.
3.Pemberian posttest: setelah perlakuan, siswa kembali mengerjakan soal kosakata yang setara dengan pretest untuk mengukur peningkatan.
Peneliti telah memberikan perlakuan terhadap siswa, dan didapatkan data sebelum dan sesudah perlakuan, dengan data sebagai berikut:
Figure 2. Daftar Nilai Pretest Posttest
Dengan data diatas dilakukan uji normalitas dengan tujuan untuk menguji hasil sampel dari data nilai pretest dan posttest berdistribusi normal. Hasil uji normalitas sangat penting sebgai penentu pendekatan statistik yang tepat dalam melanjutkan penelitian[21]. Uji yang digunakan adalah Shapiro-wilk karena jumlah sampel kurang dari 50. Hasil uji nornmalitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Figure 3. Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan output tabel diatas diketahui bahwa nilai (sig) shaphiro-wilk dari data kelas pada saat pretest adalah 0,383 > 0,05 dan pada saat posttest adalah 0.206 >0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwasannya data memiliki distribusi normal, dengan arti data bersifat parametrik.
A. Efektivitas Penerapan Metode Make a Match Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan metode make a match dalam meningkatkan penguasaan kosa kata Bahasa arab siswa kelas X SMA Muhammadiyah 3 tulangan. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan bentuk one group pretest-posttest design.
Instrumen yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda, jawaban singkat dan mencocokkan berjumlah 20 soal, yang mengukur penguasaan kosakata bahasa arab dalam konteks tema pelajaran. Pada desain ini, siswa diberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal kosakata bahasa arab. Setelah itu, siswa diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan metode Make a Match, kemudian dilakukan tes akhir (posttest) untuk mengetahui peningkatan yang terjadi setelah perlakuan. Dari data yang sudah diperoleh sebagaimana tabel berikut:
Figure 4. Descriptive Statistic
Dari tabel diatas hasil test dari 26 responden dapat dilihat bahwa nilai tertinggi pretest adalah 85 dan nilai terendah 25. Dengan data yang sudah diperoleh nilai rata-rata nilai pretest sebesar 55.96, kemudian nilai rata-rata posttest naik menjadi 74.42. Ini menunjukkan adanya efektivitas peningkatan penguasaan kosa kata Bahasa arab siswa dengan penerapan metode make a match.
B. Perbedaan Penguasaan Kosa Kata Sebelum Dan Sesudah Penerapan Metode Make a Match
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penguasaan kosa kata siswa sebelum dan sesudah penerapan metode make a match, dilakukan uji data menggunakan uji Paired Sample T Test, tujuan dari uji ini untuk mengetahui apakah data yang di uji memiliki hubungan atau pengaruh dengan membandingkan dua mean yang saling berhubungan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Kriteria pengujian dengan nilai sig. (2-tailed) < 0.05 dinyatakan memiliki hubungan antara pretest dan posttest.
Figure 5. Hasil Uji Paired Sample T Test
Dari tabel hasil uji Paired Sample T Test didapati nilai sig(2-tailed) yang didapat sebesar 0.000, yang mana apabila di masukkan kriteria penilaian sebagai berikut 0.000 < 0.05. maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai sig (2-tailed) 0.000 < 0.05 dinyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara metode Make a Match terhadap penguasaan kosakata siswa kelas x di SMA Muhammadiyah 3 Tulangan. Untuk melihat seberapa besar pengaruh dan perbedaanya dapat diperhatikan dari tabel dibawah yang memaparkan hasil mean yang mengalami peningkatan.
Figure 6. Paired Samples Statistics
Dengan tabel di atas, dapat diamati bahwa ada peningkatan mean antara pretest dan posttest yang menunjukkan adanya pengaruh dari metode Make a Match terhadap terhadap penguasaan kosakata siswa kelas x di SMA Muhammadiyah 3 Tulangan.
Tahap penilaian uji N-Gain digunakan untuk melihat perbedaan kemampuan siswa dalam penguasaan kosa kata Bahasa arab sebelum dan sesudah penerapan metode make a match dilakukan, dari membandingkan skor pretest dan posttest dengan hasil sebagai berikut[22]:
Figure 7. Hasil Uji N-Gain Score
Hasil rata-rata nilai N-Gain dalam penelitian ini menunjukkan skor sebesar 0.46 dengan kata lain sesuai kategori kriteria rentang pembagian N-Gain Score apabila g(gain) ≥ 0.7 kategori tinggi, 0.3 ≤ g < 0.7 kategori sedang, dan g < 0.3 kategori rendah[23]. Dengan demikian, rata-rata nilai N-Gain peningkatan penguasaan kosakata siswa ada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan penguasaan kosakata bahasa arab siswa setelah diberikan perlakuan. Hasil ini menyatakan bahwa metode Make a Match yang diberikan memberikan peningkatan penguasaan kosakata bahasa arab siswa.
Simpulan
Berdasarkan pada penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwasannya penggunaan metode Make a Match dalam proses pembelajaran bahasa Arab memiliki hasil yang bagus terhadap penguasaan kosakata siswa kelas X SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang mana apabila dibandingkan rata-rata (mean) posttest dan pretest, terdapat peningkatan dari rata-rata awal 55.96 meningkat jadi 74.42. Analisis data yang digunakan ialah uji paired sampel T test yang juga menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna dari sebelum menggunakan metode Make a Match dan sesudah menggunakan metode Make a Match. Hasil analisis data menunjukkan nilai sig 2-tailed 0.000 < 0.05. Sehingga berdasarkan hasil analisis data tersebut disimpulkan bahwa metode Make a Match berpengaruh terhadap penguasaan kosakata siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 3 Tulangan.
Ucapan Terimakasih
Alhamdulillah Puji Syukur atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, dengan semua itu penulis dapat menyelesaikan tugas dan amanah dengan baik dan lancar. Ucapan terima kasih tidak lupa saya haturkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian tugas akhir ini, terkhusus kepada keluarga yang selalu memberikan do’a, semangat dan teman-teman yang selalu ada untuk memberikan doa serta dukungan. Serta terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak pembimbing yang selalu mengingatkan dan memberikan masukkan dan kepada SMA Muhammadiyah 3 Tulangan telah memberikan tempat yang nyaman dalam penelitian Artikel ini tidak akan terselesaikan tanpa partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yang telah terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
References
Sugirma, S., Minabari, K. H., A. K., & Eku, A. (2022). Analisis terhadap pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(5), 7107–7118. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i5.3726
Amal, I., & Anwar, N. (2024). Penerapan kuis interaktif dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab. Al Mi’yar: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 7(2), 726–732.
Madzkur, A. (1991). Tadris funun al lughoh al arabiyah. Jakarta: Depag RI.
Widayanti, R. (2021). Strategi pembelajaran Ashwat al Arabiyah dan strategi pembelajaran mufradat. Al-Furqan, 3(2), 114.
Apriani, A., & Anwar, N. (2023). Efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teaching Game Team (TGT) untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 1 Sidoarjo. Emergent: Journal of Educational Discovery and Lifelong Learning, 2(3), 1–12. https://doi.org/10.47134/emergent.v2i3.4
’Aziz Ad-Damigh, K. bin A. (2014). Asasiyyat at-Taqwiim fi ta’lim al-lughawi. Riyadh: Dar al-Ma’rifah.
Mustafa, M. (2021). Dinamika metode pembelajaran bahasa Arab. Loghat Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab, 1(2), 56. https://doi.org/10.36915/la.v1i2.17
Utami, S. M., Fatmawati, F., & Nasruni, N. (2022). Penerapan metode Make a Match dalam meningkatkan hafalan kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII MTsS Taman Pendidikan Islam Makassar. Al-Maraji’: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 6(1), 16–29. https://doi.org/10.26618/almaraji.v6i1.8134
Sopiah, H. A. (2020). Penerapan metode Make a Match dalam penguasaan kosakata untuk kemampuan berbicara pada mata pelajaran bahasa Arab kelas IV MI Darussalam Meranndung Jaya [Undergraduate thesis, IAIN Metro]. https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/3520
Takdir. (2020). Problematika pembelajaran bahasa Arab. Naskhi, 2(1), 40–58. https://doi.org/10.47435/naskhi.v2i1.290
Haryanti, E. (2019). Cooperative learning tipe Think-Pair-Share (TPS) sebagai model pembelajaran sastra (Mengenal teks puisi). Jurnal Tambora, 3(1), 27–31. https://doi.org/10.36761/jt.v3i1.180
Eviliyanida. (2011). Model pembelajaran kooperatif. Visipena Journal, 2(1), 21–27. https://doi.org/10.46244/visipena.v2i1.36
Halidayani. (2018). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kosakata baku dan tidak baku di kelas IV MIN 16 Aceh Besar [Undergraduate thesis, UIN Ar-Raniry Darussalam].
Program, D., Pendidikan, S., & Arab, B. (2020). Arah perencanaan pembelajaran bahasa Arab abad 21. Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 9, 55–82.
Hastjarjo, T. D. (2019). Rancangan eksperimen-kuasi. Buletin Psikologi, 27(2), 187. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.38619
Syahrun, E. M. (2013). Desain eksperimental dalam penelitian pendidikan. Jurnal Perspektif Pendidikan, 6, 1–12. https://www.ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP
Aditiya, N. Y., Evani, E. S., & Maghfiroh, S. (2023). Konsep uji asumsi klasik pada regresi linier berganda. Jurnal Riset Akuntansi Soedirman, 2(2), 102–110. https://doi.org/10.32424/1.jras.2023.2.2.10792
Kolopita, C. P., Katili, M. R., & Yassin, R. M. T. (2022). Pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran komputer dan jaringan dasar. Inverted: Journal of Information Technology and Education, 2(1), 1–12. https://doi.org/10.37905/inverted.v2i1.13081
Situmorang, K. A., & Nugroho, R. A. (2022). Peningkatan kemampuan biomotor dengan permainan tradisional siswa SMA Negeri 1 Belalau. Journal of Physical Education, 3(1), 13–16. https://doi.org/10.33365/joupe.v3i1.1752
Oktavia, M., Prasasty, A. T., & Isroyati. (2019). Uji normalitas gain untuk pemantapan dan modul dengan one group pre and post test. In Proceedings of the National Scientific Symposium (pp. 596–601). https://doi.org/10.30998/simponi.v0i0.439
Usmadi. (2020). Pengujian persyaratan analisis (Uji homogenitas dan uji hipotesis). Inovasi Pendidikan, 7(1), 50–62.
Triyono, A., Nuary, R. H., Permatasari, N., Yuni, Y., & Wibowo, T. (2024). The level of effectiveness of TPS and conventional methods judging from students’ geometry learning results using the N-Gain test. AlphaMath: Journal of Mathematics Education, 10(1), 125. https://doi.org/10.30595/alphamath.v10i1.21530
Nurhayati, H., & Handayani, L. (2020). Pengembangan model pembelajaran matematika. Jurnal Basicedu, 5(5), 524–532. https://journal.uii.ac.id/ajie/article/view/971
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Abdulloh Sa’ad Asysyaikhon , Najih Anwar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.