Abstract

The general background indicates that innovative teaching methods are essential in supporting reading proficiency. Specific background focuses on the challenges faced by students in Class VIII C at SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang in comprehending Arabic texts. Knowledge gap relates to the lack of research on the application of the SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) method in Arabic language education at the middle school level. Aims of this study are to improve students' Maharah Qira’ah through the implementation of the SQ3R method. Results from this classroom action research, conducted over two cycles, reveal significant improvements in students' reading abilities, with percentage increases in indicators reaching 68.4% and 74.45% in Cycle I, and 88.85% and 90.1% in Cycle II. Novelty of this research lies in the systematic application of the SQ3R method in Arabic language instruction, which has been underexplored. Implications suggest that the SQ3R method is not only effective in enhancing Maharah Qira’ah but can also be applied in various educational contexts to improve overall reading skills among students.

Highlights:

  • Significant improvement in reading skills observed in two cycles.
  • Systematic application of SQ3R in Arabic language education.
  • Addressed challenges faced by middle school students in comprehending texts.

Keywords: Maharah Qira’ah, SQ3R Method, Arabic Education, Classroom Action Research, Reading Proficiency

Pendahuluan

Bahasa merupakan suatu alat untuk berinteraksi dengan manusia, juga alat untuk berpikir, serta menyuarakan makna kepercayaan di lingkungan masyarakat. Sebagai alat untuk berinteraksi, bahasa merupakan kumpulan dari beberapa kata yang masing-masing kata memiliki arti dan hubungan abstrak dengan suatu konsep. Selain itu semua, bahasa juga memiliki peranan penting sebagai suatu metode pembelajaran pada lingkup bahasa itu sendiri. Sebagaimana yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara dengan kekayaan bahasa yang sangat beragam dan bermacam-macam. Bahkan hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki bahasanya masing-masing. Akan tetapi, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama islam, yang mana menjadi penduduk muslim terbesar di dunia. Sebagai seorang muslim kita tahu sumber utama prinsip dalam islam ada dua yaitu al-quran dan as-sunnah,

yang mana keduanya berbahasa arab. Sehingga kita sebagai seorang muslim harusnya mempelajari bahasa arab guna untuk memudahkan kita dalam memahami dua sumber inti ajaran agama islam.

Dalam pembelajaran bahasa arab digunakan empat keterampilan berbahasa, keterampilan membaca (maharah qiroah), keterampilan menulis (maharah kitabah), keterampilan mendengar (maharah istima’), dan keterampilan berbicara (maharah kalam). Diantara keterampilan paling dasar yang harus dikuasai dalam pembelajaran bahasa arab yaitu keterampilan membaca (maharah qiro’ah). [1] Terampil juga dikatakan sebagai mahir, yang artinya dia menguasai dalam suatu hal dari segala aspek dan mahir sepenuhnya. [2]

Membaca adalah proses mental yang mencakup penafsiran simbol-simbol yang dilihat oleh indera mata pembaca, dan memahami maknanya berdasarkan pengalaman, sehingga memerlukan proses mental dan psikologis yang kompleks yang mencakup pola berpikir, analisis, evaluasi, penalaran, dan pemecahan masalah. [3] Kemampuan membaca teks bahasa Arab tergantung pada pemahaman pembaca tentang Qawaid atau tata bahasa Arab. Tata bahasa meliputi ilmu nahwu (sintaksis) dan sharaf (morfologi). Kemampuan ini akan sangat mempengaruhi pembaca dalam memahami isi atau makna dari apa yang dibaca. Oleh karena itu, teknik dalam membaca bukanlah membaca untuk memahami isi, tetapi memahami tata bahasa terlebih dahulu sebelum dapat membaca teks dengan baik. [4]

Maharah qira'ah memiliki dua indikator khusus, yaitu: 1) Terdiri dari indikator-indikator yang berkaitan dengan karakteristik al-qira'ah yang dapat melatih kemampuan siswa dalam membaca, diantaranya yaitu mengenal huruf hijaiyah dan pemahaman bacaan. 2) Indikator yang terikat pada pembelajaran al-qira'ah, tertuju pada keterampilan membaca dan memahami teks. Oleh karena itu, tidak mudah bisa menguasai keterampilan membaca, karena bukan hanya sekedar pengucapan kata, struktur, frasa, dan kemampuan, tetapi merupakan suatu proses dimana pembaca berinteraksi hingga mencapai makna yang dimaksudkan apa yang tertulis dalam suatu teks. [5]

Karena itu, pada maharah qiroah terdapat indikator yang sangat penting dan berpengaruh pada pembelajaran Bahasa arab, diantaranya yaitu: 1) Siswa dapat mengucapkan kata dengan lafal yang tepat. 2) Siswa dapat membunyikan huruf berdasarkan lafal makhraj serta membedakan bunyi huruf. 3) Siswa dapat mengintegrasikan keterampilan yang sudah mereka miliki antara maksud dengan tata bahasanya. 4) Siswa dapat membaca secara tepat, cepat sehingga dapat memahami suatu bacaan. 5) Siswa dapat menganalisa serta menjelaskan inti bacaan, serta dapat menceritakan ulang inti bacaan dengan bahasanya sendiri. [6]

Dinegara kita sudah banyak didirikan madrasah dari setingkat SD (Sekolah Dasar) sampai ke Perguruan Tinggi yang mengajarkan bahasa arab didalamnya.Tetapi sering kita jumpai terdapat sekolah yang masih menerapkan metode pengajaran yang kurang sesuai, maka banyak murid yang merasa bosan dengan pelajaran bahasa arab, dikarenakan penyampaiannya yang kurang efektif, efisien dan menyenangkan. Masalah kesulitan belajar bahasa arab juga karena ketidak tahuan akan budaya masyarakat arab dan pengucapan asli sebagaimana interkasi sosial yang ada disana. [7] Seiring berkembangnya zaman perlahan metode tersebut mulai ditinggalkan, sehinggga muncul metode pembelajaran yang masih berkaitan kuat terlebih khusus pada pendalaman pembelajaran bahasa arab, bentuk pembelajaran ini sering kita jumpai di pesantren-pesantren modern di Indonesia. Metode pengajaran yang modern dan berkembang untuk tujuan tersebut ialah metode Survey, Question, Read, Review, and Recite (SQ3R). Yang penerapannya dengan membaca intensif suatu buku bacaan & teks arab dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang bermutu, lebih berbobot, kental dan utuh. [8]

Metode Survey, Question, Read, Review, and Recite (SQ3R) ini juga bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui dan memahami ajaran agama Islam. Keterampilan bahasa yang telah dimiliki peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab yang paling utama ialah pemahaman bacaan untuk mengetehui gagasan utama yang terkandung didalamnya, perincian serta pemahaman terhadap bacaan secara menyeluruh. Mengenai tahap kegiatan membaca buku & teks arab ada beberapa hal yang harus diperhatikan, masalah utama yaitu kita dianjurkan untuk menguasai tata bahasa dan gramatikal. Karena buku & teks arab akan kita pahami dengan mudah dan baik jika bisa membaca sesuai kaidahnya. Metode SQ3R dapat membantu pemahaman berpikir siswa mengenai teks yang sedang dibaca. Metode ini menerapkan bagaimana supaya siswa mampu menyebutkan kembali materi pelajaran tersebut dengan siswa sendiri. SQ3R memudahkan guru untuk mengarahkan siswa cara membaca dan berpikir secara maksimal. Juga menjadikan siswa sebagai pembaca yang aktif dan tertuju langsung pada gagasan utama yang tersirat maupun tersurat dengan menggunakan metode SQ3R untuk melatih maharah qiraáh. Model ini memiliki kelebihan bukan hanya memberikan kesempatan untuk membaca teks pada siswa, tetapi juga memberi kesempatan untuk bisa memahami teks dan bisa menyampaikan kesimpulan, pendapat, gagasan, komentar dan masukan menggunakan bahasa sendiri. [9]

Diantara kelebihan diterapkannya metode SQ3R yaitu pemberian tugas untuk membaca teks bacaan, yang menjadikan siswa lebih percaya diri, lebih focus pada sesuatu yang sulit dalam bacaan dan berusaha menemukan jawaban, Ketika siswa mengalami kesulitan maka jawaban akan segera didapatkan. Metode ini juga membantu penyusunan tanya jawab dalam catatan dan melatih menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam materi. [10] Tahap pertama Survey, yaitu siswa memilih bacaan sesuai dengan karakter siswa pada kompetensi dasar. Kedua question, guru besrta siswa membuat soal mengenai materi dan membantu menyusun tanya jawab pada catatan. Ketiga read, selanjutnya siswa ditugaskan membaca teks dengan teliti disertai mencari jawaban dari soal yang sudah dibuat.

Keempat recite, siswa diarahkan untuk menceritakan atau menyimpulkan isi teks yang telah dibaca. Kelima review, terakhir guru meyakinkan siswa paham terhadap bacaan yang di bacanya. [11]

SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang semua siswanya diajarkan ilmu Bahasa arab salah satunya adalah MaharahQiro’ahkarena di sekolah ini juga mempunyai tujuan yaitu agar siswanya terampil dalam membaca teks Bahasa arab dengan baik dan benar. Keterampilan membaca MaharahQira’ahdi SMP ini terhitung tidak memenuhi standard kompetensi kurikulum yang ditetapkan. Peneliti melakukan wawancara bersama pengajar di kelas VIII C SMP Tahfidz Muhammadiyah al Fattah Malang. Dari 20 murid, ada 15 murid yang mampu membaca Bahasa Arab dengan stadar minimum, namun yang mencapai standar berjumlah 5 murid, Sehingga diperlukan inovasi baru yaitu dengan menerapkan metode pembelajran, dengan harapan bisa meningkatkan pembelajaran Bahasa arab khususnya MaharahQira’ah, langkah tersebut yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran Survey, Question, Read, Review, and Recite (SQ3R). Metode ini sangatlah cocok karena menerapkan teknik yang efektif untuk memahami suatu bacaan dan berupaya meningkatkan keterampilan membaca pemahaman agar wawasan yang dimiliki semakin bertambah. [12]

Sebuah penelitian tentang metode pembelajaran SQ3R juga pernah dilakukan oleh Dewi Hendriani 2021. Berjudul “Penerapan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD 11’’. Dalam penelitian tersebut, metode pembelajaran SQ3R diterapkan pada kelas V SD. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan yang terjadi pada setiap siklusnya. Pada siklus I, terdapat 68% siswa yang mampu meningkatkan keterampilan membaca pemahaman. Sementara itu, pada siklus II, persentase ketuntasan belajar meningkat menjadi 94%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 26% pada peningkatan ketermpilan membaca pemahaman dengan menerapkan metode SQ3R. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SQ3R dapat meningkatkan hasil keterampilan membaca pemahaman pada kelas V SD. [13] Penelitian lain juga pernah dilakukan oleh Jonatan Tegar Tri Santyo 2021. Dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe Survey, Question, Read, Recite, Review(Sq3r) Dengan Media Kartu Berantai Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X Ips”. Berdasarkan hasil dari siklus II, dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan kreativitas yang diperoleh oleh siswa jika dibanduingkan dengan siklus sebelumnya. Pada siklus II, kreativitas meningkat menjadi 100%. Hasil ini didapat setelah peneliti menyebar angket untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa setelah menjalani siklus II. Maka ini memperlihatkan setelah siklus II, semua siswa menunjukkan tingkat kreativitas yang tinggi. Setelah melakukan siklus I dan II, dapat disimpulkan kreativitas belajar peserta didik kelas X IPS 1 SMAN 2 Sukoharjo mengalami peningkatan. [14] Penelitian lain juga pernah dilakukan oleh Rini Agustina 2018. Berjudul “Penerapan Metode Sq3r Dan Metode Pq3r Terhadap Keterampilan Membaca Pada Mahasiswa”. Hasil menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang diberikan memberikan pengaruh terhadap keterampilan membaca mahasiswa secara signifikan. [15]

Berdasarkan uraian di atas terdapat rumusan masalah dalam penelitian ini, (1) Bagaimana penerapan metode metode Survey, Question, Read, Review, and Recite (SQ3R) dalam MaharahQiraahpada siswa kelas VIII di SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang? (2) Bagaimana Penerapan metode Survey, Question, Read, Review, and Recite (SQ3R) untuk meningkatkan MaharahQiro’ahpada siswa kelas VIII di SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang? Sedangkan Penelitian ini memiliki tujuan, (1) Untuk mengetahui penerapan metode Survey, Question, Read, Review, and Recite (SQ3R) dalam MaharahQiroaahpada siswa kelas SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang. (2) Untuk mengetahui peningkatan MaharohQiro’ahmenggunakan metode Survey, Question, Read, Review, and Recite (SQ3R) terhadap pada siswa kelas SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang.

Metode

Metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menerapkan model Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang berupa bagan sebagai berikut:

Figure 1.Tahap siklus PTK

Menurut Kemmis dan Mc Taggart Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga tahap pada satu siklus, apabila ditemukan kekurangan dan tidak terwujudnya target yang telah ditetapkan, maka diadakan perbaikan pada perencanaan dan pelaksanaan siklus berikutnya. [16] Jika kekurangan dirasa sudah teratasi dan hasil pembelajaran telah memenuhi batas minimal ketuntasan, maka tindakan akan diakhiri. Tahapan pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Langkah (1) perencanaan merupakan sejumlah kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan faktual yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, merumuskan latar belakang terkait pentingnya penelitian, serta merumuskan masalah penelitian dan hipotesis tindakan secara jelas. (2) Pelaksanaan merupakan suatu kegiatan dari perencanaan yang telah dibuat atau direncanakan. (3) observasi atau pengamatan yang dilaksanakan bersamaan dengan tindakan, yaitu peneliti melakukan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan dengan mencatat hal-hal yang dianggap penting dan hambatan-hambatan yang dialami selama melakukan tindakan. Langkah terakhir (4) refleksi yaitu peneliti atau guru mampu mencermati, mengkaji dan menganalisis tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang terkumpul pada langkah observasi. [17]

Sesuai dengan tahapan setiap siklus, berikut rincian kegiatan peneliti pada setiap siklus.

S IKLUS 1

[19] Hal ini sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada pada kitab At Ta’birdariSilsilahTa’limAl-LughahAl-Arobiyyahmustawaawwalyakni pembiasaan peserta didik dengan pengucapan bunyi bahasa Arab untuk menyerap apa yang ia baca. [20]

  1. Perencanaan, persiapan pembelajaran MaharahQiraahyaitu dengan metode SQ3R.
    1. Menyusun jadwal penelitian.
    2. Merencang kegiatan proses belajar mengajar.
    3. Menyajikan beberapa sumber pembelajaran.
    4. Mempersiapkan materi pre tes dan post tes yang akan dilakukan siswa untuk mengetahui hasil belajar pada siklus I, beserta kunci jawaban.
    5. Menyajikan instrument pembelajaran sebagai pendataan dalam bentuk lembar observasi pendidik dan murid.
  2. Pelaksanaan, yang dilaksanakan oleh guru atau penerapan isi rancangan, yakni melaksanakan tindakan kelas selaras dengan rencana yang sudah disusun pada tahap perencanaan. [18]
    1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
    2. Menggali dan mencari pengetahuan peserta didik melalui tanya jawab tentang materi Qiraah.
    3. Pretes dilakukan kepada siswa oleh pendidik atau peneliti.
    4. Menjelaskan dan menyampaikan materi MaharahQira’ahtentang Idza Jaa at al uthlatu. pada tahap ini guru pengampu memberikan teks deskripsi yang mengacu pada bahan ajar kitab DurusullughohAl Árobiyahjilidke 2 babke 5 dari Pondok Modern Darussalam Gontor. Selanjutnya, guru pengampu memerintahkan peserta didik untuk membacakan teks tersebut secara bergilir dengan suara yang lantang. Bertujuan agar peserta didik terbiasa melafalkan bahasa Arab secara jelas dengan kecepatan normal sesuai dengan kaidah bahasa Arab.
    5. Penerapan metode SQ3R.
    6. Peneliti ataupun pendidik menyampaikan masalah yang akan dipecahkan siswa.
    7. Membuat batas waku kepada siswa untuk memikirkan jawaban secara individu.
    8. Pendidik atau peneliti mengemukakan lagi materi ajar.
    9. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dilakukan pada saat itu pendidik atau peneliti melakukan postes.
  3. Observasi, yaitu suatu kegiatan pengamatan yang dikerjakan oleh pengamat. Adapun pengamatanya adalah;
    1. Mengamati segala jenis d an bentuk aktifitas siswa.
    2. Memeriksa tugas siswa yang sudah diselesaikan, kemudian memberi penilaian dan mencatat di lembar hasil belajar.
    3. Wawancara dilakukan dengan beberapa siswa dengan pedoman wawancara yang telah ditentukan.
  4. Refleksi, adalah tahapan terpenting dalam melakukan segala sesuatu, kegiatan ini dilakukan untuk menyampaikan kembali apa yang sudah dilakukan.
    1. Evaluasi tindakan yang telah dilakukan yaitu jumlah, waktu, dan mutu setiap tindakan.
    2. Merestorasi kegiatan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk dipakai pada siklus selanjutnya.
    3. Melakukan evaluasi tindakan siklus I.

S IKLUS 2

Rincian kegiatan pada siklus 2 tidak jauh berbeda dengan siklus 1. Adapun kegiatannya sebagai berikut:

yang memakai metode SQ3R berdasar rencana pembelajaran siklus I.

  1. Perencanaan, membuat rencanaa pembelajaran yang berdasar dari hasil refleksi di siklus I.
  2. Pelaksanaan, Pendidik atau peneliti melakukan pengajaran Bahasa arab, terkhusus MaharohQiraah
  3. Observasi, Melaksanakan observasi kepada proses pembelajaran Maharah Qiraah menggunakan SQ3R.
  4. Refleksi, Pada pelaksaan siklus II peneliti menganalisa serta menulis kesimpulan atau pelaksanaan proses pengajaran MaharohQiro’ahdalam mata pelajaran bahasa Arab, dengan penggunaan metode SQ3R pada siswa kelas VIII C semester genap di Ponpes Tafidz Muhammadiyah Al Fattah Malang.

Subjek riset ini yaitu pengajar dan pelajar kelas VIII C SMP Tahfidz Muhammadiyah al Fattah Malang yang berjumlah 20 peserta didik. Indikator kinerja yang digunakan dalam PTK ini, Harus mencukupi KKM klasikal dengan skor 85 %. Jadi, jika 85% dari jumlah peserta didik tuntas mencapai KKM, maka model SQ3R dapat meningkatkan keterampilan maharah qiroah.

Jenis Data yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua jenis data yang dapat peneliti kumpulkan; Data kuantitatif adalah data yang menunjukan kuantitas. [20] Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data nilai hasil belajar siswa kelas VIII C. Adapun data kualitatif dalam penelitian ini berupa data dalam bentuk informasi kalimat yang memberi suatu pandangan tentang perilaku siswa kelas VIII C tentang tingkatan pemahaman terhadap metode SQ3R, sikap siswa kelas VIII C terhadap penerapan metode SQ3R, antusias terhadap pembelajaran Maharah Qiraah, dan aktifitas siswa kelas VIII C dalam mengikuti pembelajaran.

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu dari tahap penelitian. Adapun teknik yang dipakai peneliti untuk mengumpulkan data yaitu dengan Observasi yang merupakan suatu metode pengumpulan data yang mana peneliti mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang berjalan di dalam kelas. [21] Kedua, yaitu dengan Wawancara yang dipakai untuk memperoleh jawaban dari informan dengan melakukan tanya jawab. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik wawancara bebas. [22] Sebagai informan wawancara di sini adalah guru mata pelajaran Bahasa arab dan beberapa siswa kelas VIII C Ponpes Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang. Ketiga, dokumentasi, teknik ini juga dipakai untuk mencari data tentang berdirinya sekolah, serta jumlah murid dan tenaga pendidik yang ada disekolah tersebut. [23] Dokumentasi penelitian ini yaitu semua kegiatan proses belajar Bahasa arab pada siswa kelas kelas VIII C Ponpes Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang. Keempat, Tes cara mengumpulkan data untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam aspek maharah qiraáh. Tes adalah serangkaian pertanyaan yang diberikan kepada siswa dan dijawab secara lisan atau tertulis. [24] Tes dapat berupa obyektif, esai, gambar, atau bentuk lainnya untuk pengukuran dan perbandingan. [25] Dalam penelitian ini memakai dua jenis yakni prates dan posttes. 1) Pra-tes, Tes ini akan dilakukan ketika peneliti belum menerapkan metode SQ3R dalam kegiatan pembelajaran pada siswa kelas kelas VIII C Ponpes Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang. Adapun pada saat pra-tes ini peneliti akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian memberikan sebuah Pertanyaan yang berisikan masalah terhadap siswa.

2) Post Tes, Dilakukan ketika peneliti sudah menerapkan metode SQ3R dalam kegiatan pembelajaran pada siswa kelas kelas VIII C Ponpes Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang. Adapun saat post tes ini peneliti akan membagi kembali siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian memberikan sebuah Pertanyaan yang berisikan masalah terhadap siswa.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan model yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, display data dan verifikasi. [26] Adapun untuk mengetahui peningkatan Maharah Qiraah secara klasikal dan aktivitas siswa digunakan rumus di bawah ini.

Analisis ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus:

R ´ NP= SN 100

NP= Nilai Presentase

R= Jumlah siswa yang memperoleh nilai > 85% SN= Jumlah semua siswa

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil

Hal pertama yang harus dilakukan adalah perencanaan, guru Kelas VIII C di SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang dan peneliti mendiskusikan tentang bahan ajar, proses kegiatan belajar, serta bahan evaluasi. Kemudian menyiapkan instrumen dan pedeoman observasi demi efektifnya kegiatan belajar dan mengajar. Setelah itu beralih pada langkah kedua yaitu pelaksanaan, peneliti mengadakan kegiatan belajar mengajar seperti yang sudah direncanakan. Pada kegiatan belajar mengajar terdapat 3 tahap, yaitu: 1) Tahap pertama adalah apersepsi, meliputi penyampaian maksud pembelajaran. 2) Tahap kedua yaitu penyampaian bahan ajar, menghimbau peserta didik supaya membaca bacaan secara menyeluruh, membuat pertanyaan serta masing-masing menjawab pertanyaan. 3) Tahap ketiga yaitu menanyakan ulang bahan ajar yang sudah dipahami, peserta didik diminta mengulas secara singkat pembelajaran yang telah diajarkan disertai kesimpulan. Berlanjut pada langkah ketiga yaitu mengamati berlangsungnya rangkaian kegiatan belajar mengajar. Pengamatan berlangsung ketika aktivitas guru dan siswa, menggunakan lembar pengamatan. Disamping itu, peneliti dan guru melakukan evaluasi hasil dari pelaksanaan pembelajaran, apakah ada kendala selama proses belajar mengajar berlangsung ataukah sudah sesuai dengan yang direncanakan. Langkah terakhir yaitu refleksi, guru dan peneliti membahas proses belajar mengajarpeningkatan belajar, hasil akhir pembelajaran dan segala kendala yang didapati guru ataupun siswa. Sesuai hasil refleksi tersebut diharapkan adanya peningkatan pada siklus berikutnya.

Seorang siswa dapat dikatakan memiliki Maharah Qira’ah yang baik jika sudah mencapai indikator berikut ini, yaitu: (1) Siswa dapat mengucapkan kata dengan lafal yang tepat. (2) Siswa dapat membunyikan huruf berdasarkan lafal makhraj serta membedakan bunyi huruf. (3) Siswa dapat mengintegrasikan keterampilan yang sudah mereka miliki antara maksud dengan tata bahasanya. (4) Siswa dapat membaca secara tepat, cepat sehingga dapat memahami suatu bacaan. (5) Siswa dapat menganalisa serta menjelaskan inti bacaan, serta dapat menceritakan ulang inti bacaan dengan bahasanya sendiri. Sebaliknya, jika seorang siswa belum mencapai tiga indikator tadi maka ia belum memiliki Maharah Qira’ah yang baik. Setelah peneliti melakukan analisis deskriptif pada skor hasil pembelajaran Bahasa Arab siswa kelas VIII C di SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang, setelah menerapkan metode pembelajaran Survey, Question, Read, Review, and Recite (SQ3R) ada beberapa hal yang bisa dilihat pada tabel dibawah ini:

Nama Pra Siklus Nilai Siklus 1 Siklus 2
Mengucapkan kata dengan lafal yang tepat menceritakan ulang inti bacaan Mengucapkan kata dengan lafal yang tepat menceritakan ulang inti bacaan Mengucapkan kata dengan lafal yang tepat menceritakan ulang inti bacaan
Akmal Muafi Dzorif 32 43 54 65 88 89
Alvino Setiawan 44 76 65 85 96 80
Alvito Ayatillah 88 85 88 89 85 88
Anugerah Yahezkiel 33 44 55 65 87 88
Azka Hizbullah Al-Amin 70 36 66 67 85 97
Daffa Azrul Musthofa 31 52 57 66 85 89
Darbi Syahid Mubarok 86 86 87 86 93 98
Kevin Aziz Surya 54 23 56 77 90 89
M. Abbid Khozinul Arifin 36 55 56 65 89 98
M. Aditya Pratama Putra 77 76 86 89 99 98
M. Aditya Pratama Riyadi 31 32 56 67 85 88
M. Ali Fikri 85 45 45 55 80 82
M. Hendra Maulana Yusuf 35 33 55 65 85 89
M. Irfan Faisal Abdal 76 54 86 68 90 99
M. Syafiqul Imanuddin 50 44 55 77 97 87
Naufal Ahmad Subkhi 56 33 87 88 90 87
Revano Pratama Putra 85 76 85 76 87 89
Rizki Akbar Firmansyah 46 66 67 76 94 88
Usamah Bajuban 38 56 85 85 85 90
Zufar Afif Al-Thaf 55 33 77 78 87 89
Rata – rata 55,4 52,4 68,4 74,45 88,85 90,1
Table 1.Skor Hasil Belajar Maharah Qira’ah Siswa Kelas VIII C SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang pada tes akhir
Pra Siklus Presentase (%) Siklus 1 Siklus II
Daya Serap Siswa Ketuntasa n Belajar Klasikal Siswa Mengucapkan kata dengan lafal yang tepat Menceritak an ulang inti bacaan Mengucapkan kata dengan lafal yang tepat Menceritak an ulang inti bacaan Mengucapkan kata dengan lafal yang tepat Mencer itakan ulang inti bacaan
0%-75% Tidak Tuntas 80% 90% 65% 70% 5% 10%
76%- 100% Tuntas 20% 10% 35% 30% 95% 90%
Table 2.Analisis ketuntasan belajar klasikal Bahasa Arab Maharah Qira’ah Kelas VIII C SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang Pada Tes Akhir Pra Siklus, Siklus I dan II

B. Pembahasan

Sebelum diadakannya penelitian, maka tahap pertama adalah Perencanaan, peneliti dan guru mengevaluasi hasil refleksi pada siklus pertama. Serta membuat rencana pembelajaran berikutnya yaitu menyiapkan lembar pengamatan dan alaat bantu. Berikutnya tahap kedua, adalah pelaksanaaan, peneliti dan guru melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan sesuai hasil refleksi sebelumnya untuk mendukung kelancaran pembelajaran. Tahap ketiga adalah Observasi, yaitu melakukan pengamatan ketika berlangsungnya tindakan. Diantara kegiatan observasi yaitu mengamati aktivitas guru dan siswa mengggunakan lembar observasi. Ketika berlangsungnya observasi, peneliti dan guru menobservasi dampak tindakan, apakah proses kegiatan belajar mengajar sudah berjalan sesuai yang direncanakan, beserta kendala yang didapati guru dan siswa ketika pembelajaran. Tahap terakhir yaitu refleksi, peneliti berdiskusi dengan guru untuk mengevaluasi pembelajaran. Mendiskusikan apakah terjadi peningkatan pada pembelajaran di kelas VIII C SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang, beserta apakah masih terdapat kendala pada siklus ini. Apabila kendalah sudah bisa diatasi dan hasil pembelajaran mencapai batas minimal ketuntasan, maka tindakan diselesaaikan.

Figure 2.Analisis indikator ketuntasan belajar Bahasa Arab Maharah Qira’ah Kelas VIII C SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang Pada Tes Pra Siklus

Figure 3.Analisis indikator ketuntasan belajar Bahasa Arab Maharah Qira’ah Kelas VIII C SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang Pada Siklus I

Figure 4. Analisis indikator ketuntasan belajar Bahasa Arab Maharah Qira’ah Kelas VIII C SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang Pada Tes Siklus II

Figure 5.Analisis ketuntasan belajar klasikal Bahasa Arab Maharah Qira’ah Kelas VIII C SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang Pada Tes Akhir Pra Siklus, Siklus I dan II

Setelah mengamati tabel diatas, ketika pra siklus menunjukkan bahwa hasil belajar Maharah Qira'ah siswa kelas VIII C SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah Malang pada indikator pertama mencapai rata-rata 55,4 dengan skor terendah 31 dan yang paling tinggi 88. Sedangkan indikator kedua mencapai rata-rata 52,4 dengan skor terendah 23 dan yang tertinggi 86. Mengacu pada indikatornya yaitu yang pertama Mengucapkan kata dengan lafal yang tepat sedangkan indikator keduanya adalah Menganalisa serta menjelaskan inti bacaan, serta dapat menceritakan ulang inti bacaan dengan bahasanya sendiri. Maka dari itu menunjukkan bahwa siswa sangat jauh dari indikator yang ditetapkan sehingga membutuhkan intervensi serta bimbingan dari guru.

Oleh karena itu, Peneliti dan guru sangat berharap sekali siswa bisa mencapai indikator yang sudah ditetapkan. Kalaupun diamati terjadi peningkatan dari pra siklus sampai pada siklus I. Peningkatan Maharah Qiraah pada siklus I mencapai rata – rata 68,4 pada indikator satu dan rata – rata 74,45 pada indikator kedua. Dalam hal ini merupakan sebuah peningkatan meskipun tidak jauh dari pra siklus sebelumnya. Nilai tertinggi pada siklus I mencapai skor 88 pada indikator satu dan nilai terndahnya pada skor 45. Pada indikator kedua skor tertinggi mencapai 89 dan skor terendah pada 55. Pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan presentase yang signifikan. Jika melihat pada tabel 1 dapat diketahui, siswa mengalami peningkatan yang relatif stabil disetiap siklusnya. Peningkatan Maharah Qira’ah siswa naik diatas rata-rata, pada indikator pertama mencapai rata-rata 88,85 dengan skor tertinggi 99 dan terendah 80. Sedangkan pada indikator kedua mencapai rata-rata 90,1 dengan skor tertinggi 98 dan terendah 80 dari skor ideal.

Dalam hal ini, berdasarkan kenaikan pada setiap siklus yang menunjukkan presentase Maharah Qira’ah siswa mengalami peningkatan pada setiap indikatornya. Terutama pada siklus II melihat pada tabel 2 mencapai presentase 95% pada indikator satu dan 90% pada indikator kedua. Dengan demikian menunjukkan bahwa menggunakan metode SQ3R dapat membantu siswa untuk meningkatkan Maharah Qira’ah dalam pembelajaran Bahasa Arab. Setelah menganalisa peningkatan presentase pada setiap siklus hingga mencapai lebih dari skor minimal maka peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan pada siklus berikutnya, dan mengakhiri tindakan pada siklus II. Sebagaimana dipaparkan dalam perencanaan sebelumnya jika siklus II mengalami peningkatan dari siklus I dan sudah mencapai presentase minimal maka dipastikan untuk tidak melanjutkan tindakan ke siklus berikutnya.

Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan meningkatkan Maharah Qiraah Bahasa Arab siswa kelas VIII C di SMP Tahfidz Muhammadiyah Al Fattah melalui penerapan metode pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R). Dilaksanakan dalam dua siklus yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan positif pada kemampuan Maharah Qiraah siswa, di mana indikator pertama dan kedua mengalami kenaikan dari rata-rata 68,4% dan 74,45% di siklus I menjadi 88,85% dan 90,1% di siklus II. Hasil ini mengindikasikan bahwa metode SQ3R efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa. Implikasi penelitian ini menegaskan pentingnya penggunaan metode interaktif seperti SQ3R untuk memperbaiki keterampilan berbahasa, serta memberikan rekomendasi kepada guru untuk mempertimbangkan penerapan metode ini dalam pembelajaran sehari-hari. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi penerapan metode ini dalam konteks dan jenjang pendidikan lain guna memperluas pemahaman mengenai efektivitasnya di berbagai situasi pembelajaran.

References

  1. E. Mariah, “Learning Strategy for Student’s Maharah Qiraáh of The Arabic Language Education Study Program,” B.S. thesis, Faculty of Language and Literature, Makassar State University, Makassar, Indonesia, 2019.
  2. I. Mandhur, Lisan Al Arob Mujallad Ats Tsamin. Kairo: Darul Hadits, 2003.
  3. A. Muhsin, Maharat Al Ittisolu Al Lughowi Wa Ta’limiha. Oman: Darul Minhaj, 2007.
  4. A. Rathomi, “Pembelajaran Bahasa Arab Maharah Qira’ah Melalui Pendekatan Saintifik,” Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, vol. 8, no. 1, pp. 34-49, Oct. 2019. [Online]. Available: https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/tadib/article/view/4315. [Accessed: Jun. 14, 2023].
  5. F. Siti, “Peningkatan Kemampuan Maharah Al-Qira’ah Bagi Siswa-Siswi Kelas VII-K Melalui Model Pembelajaran Inquiri Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Malang,” in Proceeding of International Conference on Islamic Education, vol. 4, Nov. 6-7, 2019, pp. 1122-37. [Online]. Available: 1122-37-1939-1-10-20191228.pdf (uin-malang.ac.id).
  6. A. Muhammad, Al Ikhtibarat Al Lughawi. Urdun: Darul Fikri, 2009.
  7. N. Rohman, “Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pada Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VIII A MTsN Karangmojo Gunung Kidul,” B.S. thesis, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kali Jaga, Bandung, Indonesia, 2014.
  8. R. Basyir, Tamniyah Maharat Al Isti’ab. Oman: Darul Bidayah, 2008.
  9. U. Rahmi and Turdja’i, “Penerapan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Bahasa Inggris,” Diadik: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, vol. 9, no. 1, pp. 1-14, 2019. [Online]. Available: https://ejournal.unib.ac.id/index.php/diadik/. [Accessed: Jun. 14, 2023].
  10. I. Hasanah, “Pengaruh Model Pembelajaran SQ3R terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa,” B.S. thesis, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia, 2010.
  11. A. Al Ghazo, “The Effect of SQ3R and Semantic Mapping Strategies on Reading Comprehension Learning among Jordanian University Students,” no. 3, 2015.
  12. ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar, vol. 5, no. 2, Oct. 2020. [Online]. ISSN: 2685-8312. [Accessed: Jan. 27, 2023].
  13. H. Dewi, “Penerapan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD,” Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, vol. 6, no. 3, pp. 267-276, Dec. 2021. [Online]. Available: http://ejournal.upi.edu/index.php/jpgsd/index. [Accessed: Jun. 14, 2023].
  14. T. Jonatan, “Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) Dengan Media Kartu Berantai Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X IPS,” Jurnal Penelitian Pendidikan, vol. 24, no. 2, pp. 123-134, Aug. 2021. [Online]. Available: http://jurnal.uns.ac.id/paedagogia. [Accessed: Jun. 14, 2023].
  15. A. Rini, “Penerapan Metode SQ3R Dan Metode PQ3R Terhadap Keterampilan Membaca Pada Mahasiswa,” Aksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, vol. 2, no. 1, pp. 1-13, Jun. 2018. [Online]. doi: 10.21009/AKSIS.020105.
  16. F. Alni, “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak Melalui Pendekatan Experiential Learning,” Jurnal Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 16, no. 1, pp. 35-45, 2019. [Online]. doi: 10.17509/edukid.v16i1.20725.
  17. M. Nasirun, Indrawati, and A. Suprapti, “Studi Tingkat Pemahaman Guru PAUD Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK),” Jurnal Ilmiah Potensia, vol. 6, no. 1, pp. 26-36, Jan. 2021. [Online]. doi: https://ejournal.unib.ac.id/index.php/potensia. [Accessed: Jun. 14, 2023].
  18. W. Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana, 2010.
  19. I. Zarkasyi and I. Syubani, Durusul Lughah Al-Arabiyah, 2nd ed. Ponorogo: Pondok Modern Darussalam Gontor, 2020.
  20. A. Alhamid, At Ta’bir Silsilah Ta’lim Al-Lughah Al-Arobiyyah Mustawa Awwal. Riyadh: Jami’ah Al-Imam Muhammad bin Su’udi Al-Islamiyah, 2004.
  21. Hardani, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020.
  22. N. Syaidih Sukmadanita, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
  23. Jontarnababan, “Jenis-Jenis Penilaian Dengan Non Tes,” Pengawas, 2020. [Online]. Available: https://www.pengawas.xyz/2020/08/jenis-jenis-penilaian-dengan-non-tes.html. [Accessed: Jan. 27, 2023].
  24. M. Musfiqon, Metode Penelitian, 1st ed. Jakarta: Jakarta Prestasi Pustaka, 2012.
  25. A. Kholil, Al Ikhtibarat Al Madrasiyah. Oman: Maktabah Al Mujma Al Arabi, 2006.
  26. A. Rijali, “Analisis Data Kualitatif,” UIN Antasari Banjarmasin, vol. 17, no. 33, pp. 1-10, Jan.-Jun. 2018.