Study Of Muhammadiyah Studies
DOI: 10.21070/jims.v5i0.1583

The Role of School Committees and Associations in Supporting Competitive Advantage in Muhammadiyah Elementary School 2 Krian


Peran Komite Sekolah dan Paguyuban dalam Mendukung Keunggulan Bersaing di Sekolah Dasar Muhammadiyah 2 Krian

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
The Role of The School Committee The Role of The Class Association Competitive Advantage

Abstract

This research is a case study research because the focus of this research is to answer the question "how" the role of class committees and associations at SD Muhammadiyah 2 Krian, and wants to cover contextual conditions that are relevant to the phenomenon. This research was conducted at SD Muhammadiyah 2 Krian, Sidoarjo. The results of this study indicate that the school committee has helped competitive advantage in SD Muhammadiyah 2 Krian in terms of low cost (low cost), and differentiation, but the committee has not been able to increase competitive advantage in terms of focus. In terms of low cost, the committee through the education sector has formed GK-OTA (Foster Parents Committee Movement) which provides scholarships to underprivileged students and helps with education costs for students who need tuition assistance. In terms of differentiation, the committee through the economic sie. In addition to the committee, the association has also shown its role in creating good relationships between fellow guardians of students, this provides benefits for schools in establishing communication, be it institutional communication, or cultural communication.

Pendahuluan

Pengelolaan sebuah lembaga pendidikan memiliki peranan yang penting bagi stakeholder pendidikan. Pengelolaan ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan yang diharapkan tentang mencerdaskan kehidupan bangsa. Pengelolaan ini dilakukan juga untuk memberikan penilaian tersendiri yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Karena penilaian yang baik dari masyarakat ini sangat berpengaruh pada lembaga pendidikan. Hal ini didasarkan pada riset yang dilakukan oleh peneliti di lapangan, didapatkan bahwa orang tua dari calon peserta didik lebih tertarik untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah yang memiliki keunggulan bersaing, baik karena alasan biaya rendah, maupun karena sekolah memiliki diferensiasi dari sekolah lain atau punya keunggulan tertentu dari sekolah lain.

Didasarkan hal tersebut maka untuk bisa mempertahankan eksistensinya dalam menjaga keunggulan bersaing, lembaga pendidikan dituntut untuk dapat memberikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, mulai dari program-program unggulan, membangun kerjasama dengan masyarakat, melakukan pengabdian, sampai memberikan potongan-potongan biaya kepada wali murid. Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan. Penelitian tersebut antara lain penelitian yang dilakukan oleh Nurita Kustiari Ningrum pada tahun 2016 [1]; Sir Kalifatullah Ermaya pada tahun 2020 [2]; Dewa Made Dwi Kamayuda dan Mutia Ayu Krismanda pada tahun 2016 [3]. Ketiga penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa bahwa keunggulan bersaing menjadi salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan untuk menjadikan sekolah tetap survive dalam menjalankan pendidikan. Banyak strategi dan cara yang digunakan untuk menunjang keunggulan bersaing dalam sebuah pendidikan, mulai dari low cost, diferensiasi, dan focus. SD Muhammadiyah 2 Krian memiliki partner untuk pengembangan sekolah berupa Komite Sekolah dan Paguyuban Kelas, dimana keduanya memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan sekolah, baik membantu dalam hal sarana pra sarana, hingga membahas kegiatan untuk strategi diferensiasi sekolah itu sendiri. Dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti bahwa penelitian ini menitikberatkan pada kinerja dan peran komite serta paguyuban kelas dalam mendukung keunggulan bersaing di SD Muhammadiyah 2 Krian.

Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangungan sumber daya manusia Indonesia. Peran penting pendidikan dalam pem- bangunan sumber daya manusia diakomodasi pemerintah melalui institusi pendidikan, baik for- mal maupun informal. Pada institusi pendidikan formal, proses pendidikan dilakukan di sekolah. Pendidikan di sekolah dilaksanakan melalui pem- belajaran yang dilakukan oleh guru kepada siswa [4]. Reformasi pemerintahan yang terjadi di Indonesia yang dimulai sejak tahun 1997 telah mengakibatkan terjadinya pergeseran penyelenggaraan pemerintahan yang kemudian melahirkan paradigma baru dari sentralisasi ke desentralisasi. Hal ini ditandai dengan pemberian otonomi yang luas dan nyata kepada daerah dalam waktu “seketika”. Pemberian otonomi ini dimaksudkan untuk menjadikan daerah lebih mandiri dan lebih memberdayakan masyarakat sehingga lebih leluasa dalam mengatur dan melaksanakan kewenangannya atas prakarsa sendiri [5].

Pelibatan masyarakat di dalam pendidikan sangat diperlukan dan diharapkan tidak dalam bentuk konsep dan wacana saja, tetapi lebih pada praktek di lapangan. Selama ini pelibatan masyarakat dalam pendidikan hanya pada tataran konsep, wacana, atau slogan. Keterlibatan masyarakat yang diinginkan masih jauh dari apa yang diharapkan. Secara resmi konsep Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan mulai digulirkan sejak 2 April 2002, melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002, meski fungsinya secara spesifik lokal telah ada yang menjalankannya jauh lebih dahulu. Konsep pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah yang terkandung di dalamnya memerlukan pemahaman berbagai pihak terkait, terutama menyangkut posisi dan apa manfaatnya. Dalam UU Nomor 25 Tahun 2000 tentang PROPENAS, pada butir 4 disebutkan perlunya peningkatan partisipasi keluarga dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Upaya tersebut antara lain dilaksanakan pemerintah dengan membentuk Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan dan tujuan utamanya untuk ikut meningkatkan tanggung jawab dan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan [6]. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Dari berbagai pengamatan dan analisis, sedikitnya ada tiga faktor yang menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata. Faktor pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan education function atau input-output analisis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Faktor kedua, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara birokratik- sentralistik. Faktor ketiga, peran serta warga sekolah khususnya guru dan peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim [7].

Selain komite, ada juga perkumpulan wali murid yang kemudian disebut dengan paguyuban kelas, paguyuban kelas ini adalah bagian penting dari sekolah dalam membangun keunggulan bersaing di SD Muhammadiyah 2 Krian. Komunikasi merupakan faktor yang penting dalam menjalankan pendidikan dalam suatu lembaga. Tanpa adanya komunikasi yang baik, maka segala permasalahan yang timbul tidak akan mudah terselesaikan. Selain itu visi dan misi lembaga sekolah pun tidak akan tercapai secara maksimal. Sebab semua hal itu membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Dan kerjasama yang baik hanya dapat terwujud dengan adanya komunikasi yang baik pula. Dengan adanya komunikasi baik internal maupun eksternal akan memberikan manfaat yang baik bagi semua warga sekolah. SD Muhamamdiyah 2 Krian merupakan salah satu lembaga yang berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai pihak melalui paguyuban kelas. [8]. Paguyuban kelas memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong keunggulan bersaing disebuah lembaga pendidikan, karena paguyuban mampu meningkatkan mutu pendidikan dan terjalinnya hubungan baik antara sekolah dengan wali murid, seperti yang disampaikan oleh Satria Yudhistira [9] dan S. Chandrasekhar, F.R.S. dan Laily Noor Ikhsanto [10]

Keunggulan bersaing adalah segala sumber daya yang dimiliki oleh sebuah organisasi dan kekuatan kompetitifnya. Keunggulan sumber daya yang dimiliki menekankan pada aspek keunggulan dari sumberdaya tersebut juga keahlian dalam hal ini adalah kompetensi dan inovasi. sedangakan kompetitif yang dimaksudkan adalah keunggulan dalam kinerja organisasi selama ini [11]. Terdapat tiga pendekatan strategi generik yang secara potensial dapat berhasil mengungguli para pesaing dalam suatu bidang untuk menghadapi kondisi persaingan, yaitu keunggulan biaya menyeluruh, diferensiasi dan fokus [12]. Strategi generik merupakan suatu pendekatan yang memung- kinkan suatu lembaga untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang melebihi pesaing lainnya dalam suatu lingkup usaha. Oleh karena itu, setiap sekolah harus mampu mengembangkan keunggulan bersaing yang tidak mudah diimitasi oleh para pesaing lain. Keunggulan bersaing tersebut dapat diciptakan melalui efisiensi, kualitas produk, dan inovasi [13].

Keunggulan bersaing dapat diperkirakan menghasilkan kinerja pasar yang unggul dan kinerja finansial (laba pada investasi, penciptaan kesejahteraan pemegang saham/dividen). Sumber-sumber keunggulan bersaing, analisis keunggulan bersaing menunjukkan perbedaan dan keunikan di antara para pesaing. Sumber keunggulan bersaing itu adalah keterampilan, sumber daya dan pengendalian yang superior. Keterampilan yang superior memungkinkan organisasi untuk memilih dan melaksanakan strategi yang akan membedakan organisasi dan persaingan. Keterampilan mencakup kemampuan teknis, manajerial dan operasional. Sebagai contoh, pengetahuan tentang keinginan dan permintaan konsumen membantu perusahaan dalam menggunakan kemampuannya untuk memuaskan konsumen [11]. Keunggulan bersaing sudah menjadi keharusan bagi setiap lembaga pendidikan untuk mencapai sebuah kesuksesan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan, semua strategi harus dijalankan agar tercapai keunggulan bersaing di sebuah lembaga pendidikan, hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh A. Wardhana [12] dan Sir Kalifatullah Ermaya [13]

Dalam sebuah lembaga pendidikan memang wajib dan harus memiliki keunggulan bersaing untuk menambah kualitas dan mutu sumber daya manusia serta kualitas dan mutu dari segi sarana dan pra sarana di lembaga pendidikan tersebut, [14] karena sesungguhnya setiap warga Negara harus mendapatkan pendidikan yang bermutu dan terjamin, hal ini tertuang pada UU No 20 Tahun 2003 BAB IV Pasal 5 ayat ke (1) [15]

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah 2 Krian semester genap tahun pelajaran 2021/2022. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, ketua komite sekolah, anggota komite, seluruh pengurus paguyuban dari kelas 1-6 di SD Muhamamdiyah 2 Krian. Jenis data yang digunakan berupa pernyataan-pernyataan dan tindakan yang dikumpulkan oleh peneliti dari subyek penelitian yang bersumber dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan secara mendalam kepada subyek penelitian. Sumber data primer didapatkan dari hasil observasi dan wawancara terhadap subjek penelitian. Sumber data sekunder didapatkan dari dokumen, file dan kepustakaan yang relevan. Dalam pelaksanaan pengumpulan data, Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk Teknik analisis data, teknik yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman.

Hasil dan Pembahasan

Gambaran Umum Objek Penelitian

SD Muhammadiyah 2 Krian adalah sebuah sekolah dasar yang beralamatkan di kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo dan terletak di Provinsi Jawa Timur. SD Muhammadiyah 2 Krian adalah sekolah swasta yang telah berdiri sejak tahun 2015 dengan status tanah hibah dan memiliki luas 720 m2 dengan luas bangunan yang sama. Sekolah ini sudah berstatus resmi dan memiliki surat izin dengan NPSN: 69973257 dan NSS: 102050209018. SD Muhammadiyah 2 Krian saat ini memiliki siswa berjumlah 269 siswa dan 26 Guru dan Karyawan, meskipun sekolah ini terletak di dalam pereumahan, namun animo masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya di SD Muhammadiyah 2 Krian sangatlah besar.

SD Muhammadiyah 2 Krian didirikan pada tanggal 22 Agustus 2015. Sekolah ini berdiri atas keinginan kuat dari pengurus Pimpinan Ranting Muhammadiyah Barengkrajan, bermula dari sebuah TPQ An-Nur dan difungsikan juga sebagai Musholla, lalu kemudian muncullah ide besar untuk mendirikan Amal Usaha yang lebih besar lagi.

Setelah pengurus Ranting mendapat lahan lebih besar untuk memindah TPQ tersebut, akhirnya tempat yang awalnya di pakai untuk TPQ itu dibangun sebuah gedung untuk Amal Usaha SD Muhammadiyah 2 Krian, yang pada saat itu kepala sekolah pertama adalah Bapak Nur NAjman Marzuki, S. Th. I., MA. dari Makassar yang juga pada saat itu diresmikan oleh Bapak Prof. Imam Robandi dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur dan dihadiri oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Barengkrajan, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krian, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo.

Sekarang usia SD Muhammadiyah 2 Krian sudah memasuki usia ke 7 dan sudah meluluskan 2 angkatan. Selain itu SD Muhammadiyah 2 Krian juga memiliki lembaga-lembaga formal seperti Komite Sekolah dan juga lembaga non formal di bawahnya seperti Kajian Humaira, Paguyuban Kelas, dan GK-OTA (Gerakan Komite Orangtua Asuh).

1. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

a. Visi SD Muhammadiyah 2 Krian

“ISLAMI, BERKARAKTER, SINERGI”

b. Misi SD Muhammadiyah 2 Krian

Berdasarkan Visi di atas maka Misi pendidikan di SD Muhammadiyah 2 Krian adalah sebagai berikut:

a. Memberikan pemahaman dan penghayatan pada peserta didik tentang ajaran agama Islam yang benar, sehingga menjadi generasi yang berakhlak mulia, serta mampu menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

b. Mencetak generasi yang berkarakter sesuai dengan 18 nilai-nilai pendidikan karekter bangsa Indonesia.

c. Meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi kelulusan.

d. Mencetak generasi yang mampu bersinergi / bekerja sama dengan teman dan lingkungan yang ada

e. Membangun hubungan kerjasama yang produktif dan kemitraan yang harmonis dengan stakeholder sekolah (pimpinan sekolah, guru, siswa, wali murid, masyarakat) untuk menghasilkan generasi teladan mulia

2. Tujuan Sekolah

Tujuan Sekolah SD Muhammadiyah 2 Krian diantaranyan adalah :

1) Mencakup moralitas dan sosialitas berlandaskan Al-Qur’an dan As Sunah.

2) Menanamkan kehidupan Islami dalam kegiatan sehari-hari.

3) Menumbuhkan kompetensi anak untuk berpikir inovatif, kreatif, tekun, dan berpendirian kuat.

3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

N0 Nama L/P Tempat,Tanggal lahir Jabatan
1 Nanang Rouful Akbar, M.Pd. L Gresik, 14/08/1979 Kepala Sekolah
2 Wardiyanti, S.Pd P Klaten, 23/08/1971 Koord. BUMS
3 Dwiyar Nur Hudhayati, S.Pd P Sidoarjo, 18/07/1993 Guru Kelas
4 Uswatun Lailiya, S.Hum P Mojokerto, 14/04/1993 Guru Kelas
5 Amam Fahrur, S. H. L Lamongan, 04/11/1993 Kesiswaan dan Al-Islam
6 Julinda Frety ertanti, S.Pd P Sidoarjo, 27/07/1993 Guru Kelas
7 Nia Mahrufah, S.Pd P Sidoarjo, 09/01/1994 Kurikulum
8 Faris Puspo Alfarisi, S.Pd P Sidoarjo, 18/07/1994 Sarana Pra Sarana
9 Janita Setiawati, S.Pd P Surabaya, 22/11/1989 Guru Kelas
10 Risti Kurniyah, S.Pd P Sidoarjo, 18/09/1986 Bendahara
11 Siti Maysaroh P Jombang, 29/05/1974 Guru BTQ
12 Siti Quraniyah, S. E. P Sidoarjo, 19/08/1996 Guru Kelas
13 Luthfiana Muyassaroh, S. Pd. P Sidoarjo, 17/04/1996 Guru BTQ
14 Uswatun Khasanah, S.P. P Sidoarjo, 8/04/1991 Guru Kelas
15 Halimul Hajar, S. Pd. P Sidoarjo, 30/10/1992 Guru Al Islam
16 Endah Rianti, S.Pd P Surabaya, 6/07/1992 Guru Kelas
17 Rana Okta Hari S P Sidoarjo, 2/10/1997 Koperasi
18 Hilyati Amin Nuraidah P Sidoarjo, 04/09/1997 TU dan Admin
19 Ayu Setiabudi N., S. Pd. P Sidoarjo, 06/01/1997 Guru Kelas
20 Wafiroh Abidah, S. Pd. P Gresik, 05/04/1996 Guru Kelas
21 Ismalidya Indah S., S. Pd. P Surabaya, 21/07/1995 Guru BTQ
22 Rahmawati, S. Pd. P Surabaya, 23/03/1996 Guru Bahasa Inggris
23 Rifka Isyhabiddin, S. Pd. P Surabaya, 03/01/1992 Guru Kelas
24 H. Legimin L Ujungpandang, 12/12/1954 Penjaga Sekolah
25 Candra Tri Prasetyo L Trenggalek, 18/06/2003 Office Boy
26 Samsul Hadi L Trenggalek, 26/06/2000 Office Boy
Table 1.Daftar Guru dan Karyawan

Dari data tabel guru dan karyawan di atas, menunjukkan bahwa jumlah guru dan karyawan perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki, guru dan karyawan perempuan berjumlah 21 sedangkan laki-laki berjumlah 5. Dari data di atas juga terlihat bahwa guru dan karyawan SD Muhamamdiyah 2 Krian banyak yang fresh graduated, terlihat dari tahun kelahirannya yang rata-rata lahir di tahun 90-an ke atas, sedangkan yang paling tua adalah tahun 1954 yaitu penjaga sekolah yang juga merupakan takmir masjid komplek sekolah dan pengurus Ranting Muhammadiyah setempat.

Lulusan guru dan karyawan SD Muhammadiyah 2 Krian bermacam-macam, tidak hanya dari jurusan pendidikan saja, ada yang dari jurusan hukum, sastra, ekonomi, bahkan dari pertanian, ini menunjukkan sangat beragamnya guru yang ada di SD Muhammadiyah 2 Krian. Meski demikian, kualitas cara mengajar dan dan semangatnya dalam mendidik, menjadikan para lulusan diluar jurusan pendidikan tersebut tetap diterima mengajar di SD Muhammadiyah 2 Krian. Ini tidak lepas dari managerial Kepala Sekolah yang merupakan lulusan S2 Manajemen Pendidikan Islam, sehingga memiliki kemampuan mengatur dan meningkatkan kualitas guru di SD Muhammadiyah 2 Krian.

Guru dan karyawan SD Muhamamadiyah 2 Krian tidak hanya dari kelahiran Sidoarjo saja, bahkan lebih dari 50% guru dan karyawan adalah kelahiran dari luar Sidoarjo, sehingga keberagaman bahasa, budaya, serta gaya hidup yang sangat bervariatif antara satu guru dengan guru lainnya.

Figure 1.Guru dan Karyawan dalam Jumlah

Data di atas dapat dilihat bahwa lebih dari 70% guru dan karyawan SD Muhammadiyah 2 Krian adalah lulusan S1, selebihnya ada yang lulusan D1, SLTA/SMA, dan satu guru yang juga kepala sekolah lulusan S2.

4. Siswa

Tahun Jumlah Siswa menurut kelas Jumlah
Kls. I Kls.II Kls.III Kls.IV Kls.V Kls.VI
2015/2016 13 - - - - - 13
2016/2017 35 13 - - - - 48
2017/2018 34 35 13 - - - 82
2018/2019 54 34 37 16 - - 141
2019/2020 64 54 35 34 15 - 202
2020/2021 42 62 60 34 33 15 246
2021/2022 37 42 64 59 34 33 269
Table 2.Data Siswa dalam Jumlah

Dari data siswa di atas menunjukkan bahwa siswa SD Muhammadiyah 2 Krian saat ini berjumlah 269 siswa, dengan jumlah ssiswa paling banyak dari kelas 3 yang berjumlah 64 siswa, sedangkan jumlah siswa yang paling sedikit ada di kelas 6 yang berjumlah 33 siswa yang merupakan angkatan ke II SD Muhammadiyah 2 Krian.

Jika melihat data tersebut, jumlah siswa SD Muhamamdiyah 2 Krian mengalami fluktuatif setiap tahunnya, pada tahun ajaran 2019/2020 mengalami kenaikan yang sangat tinggi, sedangkan pada dua tahun setelahnya mengalami penurunan jumlah siswa. Bahkan jumlah yang fluktuatif tersebut, juga dipengaruhi oleh kepindahan siswa, baik pindah masuk maupun pindah keluar.

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah
2 2 3 2 2 2 13
Table 3.Jumlah Rombongan Belajar

Dari data di atas, kelas tiga memiliki jumlah rombongan belajar paling banyak diantara kelas lainnya dengan 3 rombongan belajar yang pastinya memiliki jumlah siswa paling banyak diantara yang lainnya.

5. Struktur Pengurus Komite Sekolah

Ketua H. Fathul Anam
Wakil Ketua Eko Novieanto, S. Pd.
Sekretaris Yuni Resnawati, S. T.
Bendahara Yuliati, Amd. Kep.
Sie Pendidikan Peny Irjaningtyas
Anggota Dewi Maharyanti, S. Si.Siti Djoewirijah, S. Pd.Ika Susilowati, S. T.
Sie Dakwah Tri Sudaryanto
Anggota SulamiSri Winarti, S. T.
Sie Humasy Ipung Hardiansyah, S. T.
Anggota SaminiTri MaryantoRizqi Asih Wilujeng
Sie Ekonomi Diah Tri Damayanti, S. E.
Anggota M. Syarif TaufiqIndah Fatmawati, S. Pd.Anita Fauziyah
Table 4.Struktur Komite Sekolah

Dari data struktur organisasi Komite di atas, lebih dari 50% adalah lulusan dari perguruan tinggi, tiga diantaranya adalah memiliki latar belakang pendidikan, dan selebihnya bermacam-macam, ada yang dari jurusan kesehatan, tekhnik, dan ekonomi.

Sie yang terbentuk di komite tersebut adalah hasil dari kesepakatan rapat bersama antara komite dan sekolah dengan menyesuaikan kebutuhan sekolah. Sie pendidikan fokus pada perkembangan dan kebutuhan siswa, baik secara pembelajaran maupun pendampingan. Sie dakwah menjadi bagian dari syiar SD Muhammadiyah 2 Krian dalam mengajak wali murid untuk ikut aktif mengenal lebih dalam agama islam yang menjadi pedoman dan landasan bagi sekolah Muhammadiyah. Sie humasy berkontribusi mengenalkan komite melalui media-media yang ada kepada wali murid dan masyaralkat secara umum. Sie ekonomi menjadi tiang utama penyangga kegiatan-kegiatan komite, agar komite SD Muhammadiyah 2 Krian mampu berdikari dan bahkan mampu memberikan bantuan kepada SD Muhammadiyah 2 Krian secara materiil.

6. Program Kerja Komite Sekolah

Agenda dan Program Kerja merupakan suatu hal yang harus dibuat dan dilaksanakan oleh Komite Sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas dan keunggulan bersaing SD Muhammadiyah 2 Krian. Agenda dan Program Kerja yang dibuat merupakan sebuah kesepakatan dari hasil rapat bersama dari seluruh anggota komite sekolah dan juga bersama pihak sekolah dalam hal ini diwakili oleh Humasy dan Kepala Sekolah. Adapun program kerja Komite SD Muhammadiyah 2 Krian antara lain adalah:

  1. Membantu meningkatkan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Muhammadiyah 2 Krian
  2. Pengembangan Sarana dan Prasarana guna menunjang pembelajaran siswa-siswi SD Muhammadiyah 2 Krian agar lebih representative
  3. Sebagai sarana untuk syiar dakwah SD Muhammadiyah 2 Krian, baik untuk wali murid dan non wali murid
  4. Berdikari ekonomi
  5. Memberikan beasiswa bagi siswa/siswi kurang mampu yang bersekolah di SD Muhammadiyah 2 Krian
  6. Apresisasi siswa/siswi berprestasi disetiap jenjang kelas
  7. Sinergitas bersama Sekolah dalam setiap event atau kegiatan
  8. Bersama sekolah mencari sumber dana untuk pengembangan dan pembangunan Sekolah

Dari berbagai program yang telah dicanangkan oleh komite di atas, kemudian memunculkan agenda-agenda kerja yang berkaitan dengan upaya meningkatkan keunggulan bersaing di SD Muhammadiyah 2 Krian yang memiliki diferensiasi dari lembaga pendidikan yang lain.

7. Agenda Kerja Komite Sekolah

Program-program yang telah dikonsep oleh Komite Sekolah menelurkan berbagai macam agenda kerja yang menjadi upaya komite membantu meningkatkan keunggulan bersaing SD Muhammadiyah 2 Krian.

a. Study Banding Komite Sekolah bersama Pimpinan Sekolah

Komite sekolah bersama pimpinan sekolah melaksanakan study banding ke sekolah-sekolah yang dianggap mampu untuk memberikan nilai positif gterhadap pengembangan sekolah. Study banding ini bertujuan untuk memberikan referensi program dan kegiatan terhadap kinerja komite serta pimpinan sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di SD Muhammadiyah 2 Krian. Ada dua sekolah yang pernah dijadikan tempat untuk menimba ilmu, diantaranya adalah SD Muhammadiyah 2 GKB-Gresik dan SD Muhammadiyah 4 Pucang-Surabaya. Dari study banding ini komite dan pimpinan sekolah mencoba mengelaborasi program-program yang ada di sekolah tersebut dengan SD Muhammadiyah 2 Krian agar menjadi poin dalam mencapai keunggulan bersaing.

b. Membantu Proses Pembangunan dan Pengadaan Gedung Baru

Dalam hal ini Ketua Komite Bapak H. Fathul Anam yang merupakan owner bahan bangunan serta sebagai kontraktor, membantu sekolah dalam upayanya memenuhi kebutuhan kelas untuk belajar siswa disetiap tahun ajaran baru.

Komitmen yang dibangun oleh ketua komite SD Muhammadiyah 2 Krian sangatlah besar, sebagai kader Muhammadiyah dirinya merasa terpanggil dan terdorong untuk pengembangan sekolah. Komitmen yang disampaikan ini terlihat jelas dengan adanya pembangunan yang sudah dilakukaan oleh sekolah. Kini SD Muhammadiyah 2 Krian memiliki 2 gedung dan 1 rumah kontrakan, dimana gedung pertama memiliki 2 lantai dan 8 ruangan, 6 ruangan dijadikan ruangan kelas, 1 ruang kepala sekolah, dan 1 ruang Tata Usaha. Sedangkan gedung kedua memiliki 3 lantai dengan 9 ruang, 7 ruangan dijadikan ruangan kelas, 1 ruang laboratorium computer, 1 ruang guru. Sedangkan rumah kontrakan dipakai untuk kantin, koperasi, UKS, gudang, dan perpustakaan. Perkembangan fisik SD Muhammadiyah 2 Krian ini adalah hasil dari bantuan yang dilakukan oleh komite sekolah, utamanya dari Bapak Fathul Anam, selaku ketua komite.

c. Melalui sie Dakwah, Komite membentuk wadah kajian Humaira

Kajian Humaira adalah sebuah wadah kajian yang strukturnya diambil dari wali murid dan dibawahi oleh sie Dakwah Komite Sekolah. Kajian Humaira ini menjadi media syiar dakwah SD Muhammadiyah 2 Krian, pasalnya jamaah dari kajian ini dari seluruh wali murid dan non wali murid yang ingin mendalami ilmu agama, bahkan kajian ini sudah mengudara melalui media google meet ataupun zoom sehingga ada jamaah yang dari luar kota bahkan luar negeri yang mengikuti kajian tersebut.

Semangat dari kajian Humaira adalah menebar kebaikan untyuk memperdalam ilmu Agama bersama wali murid dan masyarakat umum sekitar, kajian ini memiliki jadwal rutin sebulan 2 kali setiap hari sabtu ke dua, dengan konsep tematik untuk satu kali pertemuan, dan tersilabus untuk satu kali pertemuan.

d. Sie Ekonomi mengelola kantin sekolah dan mengadalan Bazar murah

Kantin sekolah menjadi salah satu tempat untuk mewujudkan program ekonomi berdikari komite sekolah, dimana komite sekolah bekerjasama dengan pihak kantin sekolah untuk membuka stand penjualan jajanan sehat kepada anak-anak, selain mendapatkan laba, siswa-siswi SD Muhammadiyah 2 Krian juga bisa membeli jajanan sehat yang dikelola langsung oleh komite sekolah.

Sie ekonomi ini memiliki program yang sangat membantu perekonomian komite untuk melaksanakan kegiatannya, elain itu, diberbagai even dan kesempatan komite sekolah beberapa kali menjual sembako murah dan mengadakan Bazar, seperti contoh misalnya pada acara khitan massal dan lomba antar TK di sekolah, menjadi momentum sie ekonomi membuka Bazar sembako murah, yang tentunya tetap mendapatkan untung dan bisa membantu masyarakat sekitar.

Sie ekonomi pernah mengalami kemandegan dikarenakan pandemi covid-19 yang menyebabkan tidak bisa lagi berjualan di kantin sekolah, hal ini juga sangat disayangkan oleh sekolah, pasalnya dengan adanya sie ekonomi yang berjualan, dapat membantu menyeleksi makanan-makanan yang hendak dijual, sehingga aman untuk dikonsumsi oleh siswa siswi SD Muhammadiyah 2 Krian.

e. Melalui sie Pendidikan, Komite Sekolah membuat lembaga GK-OTA (Gerakan Komite Orangtua Asuh)

Program ini bertujuan untuk mencari dana dari para donator dan juga mencari para dermawan yang mau untuk menjadi Orangtua Asuh bagi siswa/siswi SD Muhammadiyah 2 Krian yang kurang mampu (anak yatim dan keluarga tidak mampu). Sehingga dari program ini dapat meringankan beban dari orangtua kandung atau siswa itu sendiri dalam menempuh pendidikan di SD Muhammadiyah 2 Krian.

Sekolah, wali murid, dan ketua komite semuanya bergerak bersama dalam proses pencarian dan untuk membantu siswa-siswi SD Muhammadiyah 2 Krian yang kurang mampu, dengan perencanaan dan proses yang berkelanjutan tanpa henti GK-OTA menjelma menjadi salah satu program yang sangat dibutuhkan oleh sekolah, agar nantinya siswa siswi yang tidak mampu dapat bersekolah di SD Muhammadiyah 2 Krian, tanpa harus membebani orang tua kandung ataupun sekolah. Pelibatan itu tentunya bersinergi dengan ketua paguyuban masing-masing kelas untuk membantu proses pengumpulan donasi tersebut.

Dari uraian di atas, hadirnya GK-OTA dengan sederet program yang ada mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari para donatur, walaupun masih ada beberapa yang ragu dengan pendistribusian tersebut apakah sudah tepat sasaran atau belum. Dengan adanya hal itu, GK-OTA terus mengevaluasi diri agar lebih dipercaya, salah satunya adalah dengan transparansi dana yang masuk, menunjukkan siswa siswi yang mendapat bantuan.

Awal gerakan GK-OTA ini adalah ingin membangun branding dan kepercayaan masyarakat terlebih dahulu, agar menjadikan sedekah sebagai gaya hidup seseorang, karena Allah telah menetapkan rizki bagi seseorang, agar rizki itu dikembalikan kepada orang yang membutuhkan.

f. Sie pendidikan komite memberikan apresiasi siswa berprestasi

Setiap kali setelah selesai Penilaian Akhir Tahun dan dilanjut penerimaan raport, sie pendidikan komite sekolah memberikan apresiasi kepada siswa-siswi berprestasi di masing-masing kelas dengan memberi trophy sebagai penghargaan.

g. Khitan Massal, Lomba Ceria, Study Banding

Salah satu bentuk kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh sekolah bekerjasama dengan komite adalah Khitan Massal, Lomba Ceria antar TK, dan Study Banding. Dimana acara Khitan Massal dan Lomba Ceria antar TK ini sebagai upaya untuk mendapatkan partisipasi dari warga masyarakat yang mengikuti acara tersebut, selain itu juga dapat menjadi ajang untuk menunjang PPDB.

Sedangkan study banding adalah upaya belajar bersama-sama untuk mencari ilmu baru yang bisa diterapkan di sekolah dan menambah kualitas keunggulan bersaing di SD Muhammadiyah 2 Krian. Komite sekolah sangat besar perannya dalam setiap kegiatan-kegiatan besar yang dilakukan oleh sekolah, seperti pernyataan ketua Komite di atas, dengan adanya kegiatan khitan massal yang disepakati oleh komite dan sekolah, komite ikut aktif membantu suksesnya jalannya acara tersebut dari awal hungga akhir. Kerjasama yang dilakukan mulai dari konsumsi, publikasi, perlengkapan, dan lain-lain semuanya dikerjakan secara bersama-sama.

Dari kegiatan ini dapat dilihat betapa antusiasnya komite untuk membantu menyiarkan SD Muhammadiyah 2 Krian kepada masyarakat sekitar, sehingga hal ini menambah keunggulan bersaing di SD Muhammadiyah 2 Krian.

8. Paguyuban Kelas

Paguyuban kelas di SD Muhammadiyah 2 Krian terdiri dari masing-masing jenjang kelas yg ada, sehingga masing-masing kelas memiliki struktur, program, serta kegiatan yang berbeda-beda mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.

Paguyuban satu dengan paguyuban yang lain memiliki kegiatan dan agenda yang berbeda-beda, bahkan struktur organisasi kepengurusan dari masing-masing paguyuban juga berbeda-beda, ini menunjukkan setiap paguyuban dalam menentukan struktur organisasi mempertimbangkan kebutuhan dari paguyuban masing-masing, karena tidak ada aturan yang resmi dari sekolah maupun undang-undang yang mengatur hal tersebut. Paguyuban satu dengan paguyuban lain secara organisasi memiliki struktur yang sejajar, tidak ada struktur yang lebih tinggi di atasnya atau lebih rendah di bawahnya, hanya saja yang membedakan adalah kelas 2 sampai 6 lebih dulu dibandingkan kelas 1, yang nantinya akan bertukar informasi terkait kegiatan paguyuban.

Dari struktur organisasi yang berbeda itu, ada satu agenda yang secara keseluruhan hampir sama semua, yaitu tentang iuran kas dan kegunaannya, dimana dari setiap paguyuban kelas yang ada kesemuanya memiliki program menjenguk siswa siswi yang mengalami sakit atau hajat dan juga menjenguk guru atau karyawan yang mengalami sakit atau hajat. Hal ini menunjukkan paguyuban membangun iklim yang baik antar sekolah dan wali murid dalam hubungan sosial.

Paguyuban satu dengan paguyuban lain secara tidak langsung memiliki semangat yang sama dalam meningkatkan keunggulan bersaing di SD Muhammadiyah 2 Krian, masing-masing paguyuban secara tidak sadar saling berkompetisi menjadi paguyuban yang terbaik dalam membangun kelasnya masing-masing agar tercipta suatu hubungan yang baik antar sesama wali murid, tentunya hal ini akan menjadi sistem informasi yang bagus sehingga memudahkan wali murid dalam menerima informasi terkait kegiatan siswa dan kegiatan sekolah.

Capaian Keunggilan Bersaing Komite Sekolah

Komite sekolah di SD Muhammadiyah 2 Krian telah banyak memberikan dukungan yang cukup besar terhadap pengembangan sekolah, baik dukungan secara moril mapupun materiil selama periode ini berjalan, dapat dilihat dari perkembangan yang terjadi di SD Muhammadiyah 2 Krian, diantaranya adalah:

  1. Bertambahnya ruang-ruang kelas baru dari bantuan komite untuk menambah sarana belajar mengajar siswa dan guru
  2. Jumlah siswa yang terus bertambah dari segi jumlah keseluruhan setiap tahunnya, dengan jumlah 269 siswa
  3. Biaya sekolah yang relatif murah, dengan ditambanhnya program GK-OTA untuk meringankan biaya pendidikan di SD Muhammadiyah 2 Krian
  4. Kantin sehat SD Muhammadiyah 2 Krian yang dikelola oleh komite, menjadi daya tarik bagi wali murid baru untuk menyekolahkan putra putrinya di SD Muhammadiyah 2 Krian

Beberapa poin yang menjadi keunggulan bersaing SD Muhammadiyah 2 Krian tidak lepas dari peran Komite Sekolah. Dari program-program yang telah dilaksanakan oleh Komite Sekolah, SD Muhammadiyah 2 Krian mempunyai diferensiasi dengan sekolah lain, dimana sinergitas bersama komite sebagai upaya peningkatan kualitas sekolah sangat terlihat dengan jelas. Dari program sie pendidikan melalui GK-OTA mampu meningkatkan keunggulan bersaing dari segi low cost (biaya rendah) untuk menembus segmen masyarakat bawah yang ingin bersekolah di SD Muhammadiyah 2 Krian. Selain itu, upaya pengembangan sarana pra sarana ruang-ruang kelas baru juga terealisasi dengan baik, dukungan materiil dari bahan-bahan bangunan hingga pinjaman lunak diberikan oleh ketua komite, sehingga SD Muhammadiyah 2 Krian mampu mengembangkan kualitas pembelajaran.

Capaian Keunggulan Bersaing Paguyuban Kelas

Paguyuban memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung keunggulan bersaing SD Muhammadiyah 2 Krian, pada BAB IV peneliti telah menghimpun beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh paguyuban kelas, jika dianalisis maka capaian keunggulan bersaing yang diperoleh oleh sekolah dari paguyuban diantaranya adalah:

  1. Mudahnya komunikasi sekolah dengan wali murid di masing-masing kelas dalam penyampaian informasi dan program-program sekolah
  2. Meningkatnya kualitas pembelajaran guru, dengan adanya pertemuan rutin paguyuban yang memberikan usulan, saran, dan evaluasi terhadap proses pembelajaran di kelas
  3. Terjalinnya hubungan sosial antara sekolah dengan wali murid melalui program penyaluran uang untuk kunjungan kepada guru yang mempunyai hajat atau sedang tertimpa musibah

Peran serta paguyuban dalam mencanangkan program-program kelas memberikan dampak positif bagi keunggulan bersaing di SD Muhammadiyah 2 Krian, ada diferensiasi yang menyebabkan SD Muhammadiyah 2 Krian dipandang memiliki wali murid yang mampu bersinergi dengan sekolah, sehingga menghasilkan kualitas hubungan yang baik dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Selain itu iklim yang terbangun antara wali murid dengan sesama wali murid dan antara wali murid dengan guru menghasilkan hubungan yang berkualitas dalam membangun kepercayaan calon wali murid baru yang berkeinginan menitipkan putra putrinya belajar di SD Muhammadiyah 2 Krian.

Kesimpulan

Berdasarkan Dari pembahasan dan uraian pada BAB sebelumnya, dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

1. Komite sekolah dan paguyuban berperan penting dalam mendukung keunggulan bersaing di SD Muhammadiyah 2 Krian, hal ini terbukti dari banyaknya program yang dibuat dan dilaksanakan oleh komite dan paguyuban. Fungsi komite sebagai mitra kerja sekolah, evaluator, sekaligus pemberi masukan telah dilaksanakan dengan baik, hal ini bisa dilihat melalui upaya gedung SD Muhammadiyah 2 Krian yang terus meningkat, dikarenakan usaha dari komite, selain itu komite melalui sie pendidikan telah membantu SD Muhammadiyah 2 Krian memiliki keunggulan bersaing pada low cost (biaya rendah) dengan memberikan bantuan dan beasiswa kepada siswa siswi kurang mampu, sehingga membuka peluang yang lebih besar kepada masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya di SD Muhammadiyah 2 Krian. Melalui sie dakwah, komite membentuk kajian humaira sebagai media dakwah dan syiar, hal ini menjadi diferensiasi bagi SD Muhammadiyah 2 Krian dengan sekolah lain, karena antusias masyarakat dan wali murid dalam mengikuti kajian sangatlah besar, ini menjadi keuntungan bagi sekolah dalam meningkatkan keunggulam bersaing.

2. Capaian-capaian keunggulan bersaing yang telah diraih oleh SD Muhammadiyah 2 Krian melalui komite diantaranya adalah:

  1. Bertambahnya ruang-ruang kelas baru dari bantuan komite untuk menambah sarana belajar mengajar siswa dan guru
  2. Jumlah siswa yang terus bertambah dari segi jumlah keseluruhan setiap tahunnya, dengan jumlah 269 siswa
  3. Biaya sekolah yang relatif murah, dengan ditambanhnya program GK-OTA untuk meringankan biaya pendidikan di SD Muhammadiyah 2 Krian
  4. Kantin sehat SD Muhammadiyah 2 Krian yang dikelola oleh komite, menjadi daya tarik bagi wali murid baru untuk menyekolahkan putra putrinya di SD Muhammadiyah 2 Krian

Sedangkan capaian-capaian keunggulan bersaing yang telah diraih oleh SD Muhammadiyah 2 Krian melalui paguyuban diantaranya adalah:

  1. Mudahnya komunikasi sekolah dengan wali murid di masing-masing kelas dalam penyampaian informasi dan program-program sekolah
  2. Meningkatnya kualitas pembelajaran guru, dengan adanya pertemuan rutin paguyuban yang memberikan usulan, saran, dan evaluasi terhadap proses pembelajaran di kelas
  3. Terjalinnya hubungan sosial antara sekolah dengan wali murid melalui program penyaluran uang untuk kunjungan kepada guru yang mempunyai hajat atau sedang tertimpa musibah

References

  1. N. Ningrum, Strategi Keunggulan Bersaing pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Magistra Utama Jember, vol. 3, no. 2. 2022.
  2. B. Sekolah, M. B. S. Di, and S. Dasar, “PENGEMBANGAN SEKOLAH MELALUI MANAJEMEN,” 2016.
  3. D. Samsidar, “Peran Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,” Al-Muaddib J. Ilmu-Ilmu Sos. Keislam., vol. 3, no. 1, pp. 1–15, 2018,
  4. Y. Endra Megiati, “Pemberdayaan Komite Sekolah: Kajian Konsep dan Implementasinya,” SAP (Susunan Artik. Pendidikan), vol. 1, no. 2, pp. 125–134, 2016,
  5. A. Mursidi, “Pengelolaan Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Sd Islam Al Azhar 29 Semarang,” Jmp, vol. 2, no. 1, pp. 20–32, 2013,
  6. S. Yudhistira, “PERAN GURU DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI BELAJAR MELALUI PAGUYUBAN KELAS (STUDI KASUS DI SDN I NOLOGATEN PONOROGO),” 2019.
  7. F. R. S. S. Chandrasekhar dan Laily Noor Ikhsanto, “Relasi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan (Kajian atas Peran Paguyuban Kelas dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di SD Kemala Bhayangkari 5 Lamongan),” Liq. Cryst., vol. 21, no. 1, pp. 1–17, 2020.
  8. M. Surianti and A. R. Dalimunthe, “The Implementation of Performance Based Budgeting In Public Sector (Indonesia Case: A Literature Review),” Res. J. Financ. Account., vol. 6, no. 12, pp. 198–210, 2015,
  9. Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing: Menciptakan Dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Jakarta: Erlangga, 1992.
  10. A. krismanda, “PERENCANAAN STRATEGI BERSAING SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH SWASTA SALATIGA Dewa Made Dwi Kamayuda,” no. 4, pp. 79–91.
  11. Y. Istanto, “Pengaruh Strategi Keunggulan Bersaing Dan Positioning Terhadap Kinerja ( Survey Pada Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sleman Yogyakarta ),” J. Bul. Ekon., vol. 8, no. 2, pp. 124–135, 2010.
  12. A. Wardhana, “Strategi Digital Marketing dan Implikasinya Pada Keunggulan Bersaing UMK di Indonesia,” Semin. Nas. Keuang. dan Bisnis IV, no. April 2015, pp. 327–337, 2015.
  13. S. K. Ermaya, “Analisis Aspek-Aspek Keunggulan Bersaing di Sekolah Dasar Swasta Nugraha Bandung,” Coopetition J. Ilm. Manaj., vol. XI, no. 1, pp. 61–68, 2020,
  14. Rahmadani and S. Qomariah, “Menciptakan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan dengan Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Dunia Pendidikan,” jurnal Penelitian Pendidik. dan Pembelajaran, vol. 9, no. 2, pp. 35–44, 2022.
  15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, “Presiden republik indonesia,” Peratur. Pemerintah Republik Indones. Nomor 26 Tahun 1985 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, no. 1, 2003,