Abstract
The purpose of this study was to describe the description of the emotional intelligence of class XI students of SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo during face-to-face learning after online learning due to the Covid-19 pandemic. The subjects in this study were class XI students, totaling 205 subjects with a description of how the emotional intelligence of class XI students was after online learning at home due to the Covid-19 pandemic. This research uses random sampling method. This research data collection tool uses a psychological scale, namely the emotional intelligence scale. This data analysis used descriptive statistics. The results of this study show that the emotional intelligence of class XI students of SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo is in the medium category but the percentage of female students has a higher score of 15% while the percentage of male students is 13%. Then for the highest emotional intelligence aspect value, namely managing one's own emotions by 29.94% and for the lowest emotional intelligence aspect value, namely recognizing other people's emotions by 11.57%. This shows that online learning at home can shape the process of emotional intelligence for students of SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo class XI
Pendahuluan
Pendidikan merupakan proses memberikan motivasi individu secara positif, dimana mereka tidak hanya belajar tetapi juga menghargai proses dalam memperoleh pengetahuan[1].SMA termasuk pendidikan formal yang di tempuh dalam jangka waktu 3 tahun [2]. Proses pembelajaran dapat membentuk potensi siswa termasuk kemampuan dalam membentuk karakter dan perkembangan kecerdasan emosionalnya[3]. Kecerdasan emosional ialah sekelompok kemampuan emosi, pribadi, serta sosial yang berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang mengatasi tekanan ataupun tuntutan yang ada di lingkungannya[4].
Januari 2022 pemerintah memberikan kebijakan aktifitas pembebelajaran tatap muka setelah dua tahun terakhir pembelajaran di lakukan secara online di rumah akibat pandemi covid-19. Pembelajaran daring berlangsung kurang efektif, materi yang guru sampaikan tidak sepenuhnya bisa tersampaikan siswa termasuk dalam perkembangan emosinya dan memerlukan proses adaptasi ulang dengan menyesuaikan diri pada lingkungan[5].Dalam proses beradaptasi di perlukan kecerdasan emosional yang baik, sehingga dapat mengenal emosi orang yang ada disekitarnya serta bisa menjalin hubungan dengan orang-orang disekitarnya. Kecerdasan emosional adalah hal penting, dengan kecerdasan ini seseorang bisa berhadapan dengan berbagai permasalahan dan persoalan dalam hidup[6].
Pengertian kecerdasan emosional adalah kemampuan emosi yang mencakup daya tahan saat berhadapan dengan masalah, mengendalikan diri, bisa mengendalikan impuls, mengatur suasana yang ada di hati, dapat memotivasi diri, kemampuan untuk menjalin hubungan bersama dengan orang lain, serta kemampuan berempati. Jika seseorang dengan kecerdasan emosional baik, maka akan dapat mempermudah orang tersebut beradaptasi, mengenali emosi dan membangun hubungan bersama orang lain[7].
Penelitian terdahulu mengenai kecerdasan emosional siswa setelah pembelajaran online di rumah (daring) akibat covid-19 juga terjadi pada siswa SD pada kota baubau dengan menggunakan metode deskriptif serta menggunakan penelitian melalui observsi, wawancara dan koesioner yang di isi oleh para siswa dengan hasil berikut: terdapat hambatan dalam perkembangan kecerdasan emosional saat pembelajaran dilakukan secara daring[8]. Uraian-uraian tersebut menunjukan jika siswa dengan kecerdasan emosional tinggi akan bisa memotivasi diri, mengelolah emosi, bisa beradaptasi di lingkungannya, dan mampu menjalin membina hubungan bersama teman saat kembali belajar di sekolah usai belajar online di rumah akibat covid-19.
Metode Penelitian
Penelitian ini mengguanakan pendekatan kuantitaif deskriptif dengan teknik pendekatan statistik deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian dengan penyajian data yang dilakukan dengan menganalisis data mentah (hasil pengumpulan data) lalu mendeskripsikan dan menggambarkan data tersebut tanpa menjadikan kesimpulan yang didapatkan untuk digeneralisasikan[9].
Populasi penelitian ini ialah seluruh kelas XI yang berjumlah 440 dengan menggunkan tabel krejcie and Morgandengan tingkat kesalah 5% dengan sample 205 siswa kelas XI.
Skala yang penelitian ini terapkan ialah skala likert, dimana skala kecerdasan emosional disusun atas dasar lima aspek kecerdasan emosional berikut: mengelolah emosi diri, mengenal emosi diri, motivasi diri sendiri, mengenal emosi orang lain, menjalin hubungan bersama orang lain.
Berdasarkan uji validitas maka dapat di tentukan jumlah aitem yang valid yaitu skala kecerdasan emosional berjumlah 33 aitem sedangkan aitem yang tidak valid bejumlah 11 aitem. Validitas nilai koefisien berkisar antara 0,250-0,888.[10]
Berdasarkan hasil uji reliabilitas di peroleh hasil bahwa reliabilitas pada skala kecerdasan emosional sebesar 0,897. Hasil dari skor menunjukan koefisien reliabilitas angka mendekati 1,00 maka dapat di katakan reliabel sebagai instrumen pengumpulan data.[11]
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil peneltian perhitungan statistik deskriptif data yang diperoleh merupakan jawaban dari skala kecerdasan emosional akan didistribusikan menjadi lima kategori skor dengan jumlah responden 205 siswa.
Descriptive Statistics | |||||
N | Mean | Std. Deviation | Minimum | Maximum | |
Kecerdasan Emosional | 205 | 95,24 | 14,365 | 50 | 122 |
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh dari jumlah responden 205 dengan nilai rata-rata (mean) 95,24, standar deviasi 14,365, nilai minimum 50 dan nilai maximum 122.
Category | Frequency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | |
Valid | Sangat Tinggi | 10 | 4.8 | 4.8 | 4.8 |
Tinggi | 18 | 8.7 | 8.7 | 13.6 | |
Sedang | 111 | 54.1 | 54.1 | 67.8 | |
Rendah | 53 | 25.8 | 25.8 | 93.6 | |
Sangat Rendah | 13 | 6.3 | 6.3 | 100.0 | |
Total | 205 | 100.0 | 100.0 |
Berdasarkakn tabel tersebut, kecerdasan emosional siswa dikategorikan sangat tinggi dan sejumlah 10 siswa dengan frekuensi 4,8%, siswa dengan kategori tinggi berjumlah 18 siswa (8,7%), siswa yang masuk kategori sedang berjumlah 111 orang dengan frekuensi 54,1%, pada kategori rendah terdapat 53 siswa dengan nilai frekuensi 25,8%, serta pada kategori sangat rendah terdapat 13 siswa dengan nilai frekuensi 6,3%. Dapat disimpulkan bahwa siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo memiliki kecerdasan emosi dengan kategori sedang. Kemudian peneliti menggambarkan kecerdasan emosional berdasarkan jenis kelamin.
Jenis kelamin | Kategori | Jumlah | % | |
Laki-laki | ||||
Tinggi | 12 | 13% | ||
Sedang | 45 | 47% | ||
Rendah | 38 | 40% | ||
Total | 95 | 100% | ||
Perempuan | ||||
Tinggi | 16 | 15% | ||
Sedang | 66 | 60% | ||
Rendah | 28 | 25% | ||
Total | 110 | 100% |
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 205 siswa terdapat 95 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 110 siswa berjenis kelamin perempuan, siswa laki-laki berjumlah 95 siswa dan siswa perempuan berjumlah 110. siswa laki-laki memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi dengan prosentase sejumlah 13%, kemudian sejumlah 45 siswa laki-laki memiliki tingkat kecerdasan emosional sedang dengan prosentase sejumlah 47%, kemudian sejumlah 38 siswa laki-laki memiliki tingkat kerdasan emosional rendah dengan prosentase 40%. Sedangkan siswa yang berjenis kelamin perempuan terdapat 16 siswa memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi dengan prosentase 15%, 66 siswa memiliki tingkat kecerdasan emosinal sedang dengan prosentase 60%, 28 siswa memiliki kecerdasan emosional rendah dengan prosentase 25%. Dapat di simpulkan bahwa tingkat kecerdasan emosional siswa di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo pada siswa perempuan memiliki kategori tinggi dan prosentasenya yang lebih besar dari pada siswa laki- laki. Kemudian peneliti menggambarkan kecerdasan emosional berdasarkan aspek kecerdasan emosional.
Aspek | Kategori | Jumlah | % | Mean |
Mengenali Emosi Diri | Sangat Tinggi | 15 | 7% | |
Tinggi | 51 | 25% | ||
Sedang | 50 | 24% | ||
Rendah | 61 | 30% | ||
Sangat Rendah | 28 | 14% | ||
Total | 205 | 100% | 15,08 |
Berdasarkan dari tabel diatas, diketahui bahwa kecerdasan emosional pada aspek mengenali emosi diri dengan kategori sangat tinggi sejumlah 15 siswa dengan prosentase 7%, kemudian untuk ketegori tinggi sejumlah 51 siswa dengan prosentase 25%, untuk kategori sedang sejumlah 50 siswa dengan prosentase 24%, kemudian kategori rendah sejumlah 61 siswa dengan prosentase 30%, dan pada kategori sangat rendah sejumlah 28 siswa dengan prosentase 14%.
Aspek | Kategori | Jumlah | % | Mean |
Mengelola Emosi Diri | Sangat Tinggi | 14 | 7% | |
Tinggi | 51 | 25% | ||
Sedang | 74 | 36% | ||
Rendah | 48 | 23% | ||
Sangat Rendah | 18 | 9% | ||
Total | 205 | 100% | 29,94 |
Berdasarkan dari tabel diatas, diketahui jika siswa memiliki aspek mengelola emosi diri dengan kategori sangat tinggi sejumlah 14 siswa dan memperoleh prosentase sebesar 7%, untuk kategori tinggi sejumlah 51 siswa dan memperoleh prosentase 25%, kemudian untuk kategori sedang sejumlah 74 siswa dengan perolehan prosentase 36%, selanjutnya pada kategori rendah sejumlah 48 siswa dengan perolehan prosentase 23% dan yang terakhir kategori sangat rendah sejumlah 18 siswa dengan perolehan prosentase 9%.
Aspek | Kategori | Jumlah | % | Mean |
Memotivasi Diri | Sangat Tinggi | 9 | 4% | |
Tinggi | 51 | 25% | ||
Sedang | 69 | 34% | ||
Rendah | 46 | 22% | ||
Sangat Rendah | 30 | 15% | ||
Total | 205 | 100% | 11,60 |
Berdasarkan dari tabel diatas, maka dapat diketahui jika kecerdasan emosional siswa memiliki aspek memotivasi diri sendiri dengan kategori sangat tinggi sejumlah 9 siswa dengan perolehan prosentase 4%, lalu pada kategori tinggi sejumlah 51 siswa dengan perolehan prosentase 25%, selanjutnya kategori sedang sejumlah 69 siswa dengan perolehan prosentase 34%, kemudian pada kategori rendah sejumlah 46 siswa dengan perolehan prosentase 22%, dan yang terakhir yaitu kategori sangat rendah sejumlah 30 siswa dengan perolehan prosentase 15%.
Aspek | Kategori | Jumlah | % | Mean |
Mengenali emosi orang lain | Sangat Tinggi | 12 | 6% | |
Tinggi | 39 | 19% | ||
Sedang | 85 | 41% | ||
Rendah | 42 | 20% | ||
Sangat Rendah | 27 | 13% | ||
Total | 205 | 100% | 11,57 |
Berdasarkan tabel diatas, maka diketahui jika kecerdasan emosional siswa memiliki aspek mengenali emosi orang lain dengan kategori sangat tinggi sejumlah 12 siswa dengan peroleh prosentase 6%, kemudian pada kategoritinggi sejumlah 39 siswa dengan perolehan prosentase 19%, selanjutnya pada kategori sedang sejumlah 85 siswa dengan perolehan prosentase 41%, kemudian kategori rendah sejumlah 42 siswa dengan perolehan prosentase 20%, dan yang terakhir yaitu kategori sangat rendah sejumlah 27 siswa dengan perolehan prosentase 13%.
Aspek | Kategori | Jumlah | % | Mean |
Membina Hubungan Terhadap Orang Lain | Sangat Tinggi | 10 | 5% | |
Tinggi | 43 | 21% | ||
Sedang | 80 | 39% | ||
Rendah | 63 | 31% | ||
Sangat Rendah | 9 | 4% | ||
Total | 205 | 100% | 27,01 |
Berdasarkan tabel diatas bahwasanya diketahui kecerdasan emosional memiliki aspek membina hubungan terhadap orang lain dikategorikan sangat tinggi sejumlah 10 siswa dengan perolehan prosentase sejumlah 5%, kemudian pada kategori tinggi sejumlah 43 siswa dengan perolehan prosentase 21%, selanjutnya pada kategori sedang sejumlah 80 siswa dengan perolehan prosentase 39%, lalu pada kategori rendah sejumlah 63 siswa dengan perolehan prosentase sejumlah 31% , dan yang terakhir yaitu kategori sangat rendah sejumlah 9 siswa dengan perolehan prosentase 4%.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa, diketahui jika kecerdasan emosional yang dimiliki oleh siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo yaitu berada dalam kategori sedang, hal tersebut telah dibuktikan dari jumlah siswa 205 diperoleh 111 siswa berada dalam kategori sedang dan dengan prosentase 54,1%, kemudian 53 siswa dalam kategori rendah dengan prosentase 26%, lalu 18 siswa dengab kategori tinggi (9%), 13 siswa dikategorikan sangat rendah (6%) dan yang terakhir 10 siswa dengan kategori sangat tinggi dengan prosentase 5%.
Apabila di tinjau berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa siswa perempuan memiliki kategori tinggi prosentasenya, hal tersebut dapat dilihat dari data yang telah diperoleh bahwa kecerdasan emosional pada 95 siswa laki-laki terdapat 12 siswa kategori tinggi dengan nilai prosentasesebesar 13% sedangkan dari 110 siswa perempuan terdapat 16 siswa kategori tinggi dengan nilai prosentase15%. Bahwa pada hasil dari penelitian ini menunjukkan kecerdasan emosional perempuan memiliki kategori tinggi yang lebih besar prosentasenya, dan kategori rendah perempuan lebih sedikit prosentasenya. Artinya kecerdasan emosi perempuan lebih baik dari pada laki-laki. Hasil yang sudah didapat didukung dengan penelitian terdahulu yang menyatakan jika kecerdasan emosi siswa laki-laki lebih rendah jika dibandingkan perempuan[12]. Hal ini dikarenakan perempuan mempunyai beberapa sifat berikut: sifat empati, keibuan, dan mengedepankan perasaan saat bertindak.
Adapun hasil dari tinjauan berdasarkan aspek kecerdasan emosional yang pada aspek mengelolah emosi dalam kategori sangat tinggi. Siswa mampu untuk mengelolah emosi diri yang terjadi pada saat terdapat konflik dalam kehidupan yang dialaminya. Hal tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa siswa dengan kemampuan mengelola emosinya rendah menjadikan ia cenderung mudah marah, stress, mudah kehilangan arah, mudah tersinggung[13]. Aspek mengenal emosi orang lain masuk kategori rendah, dengan demikian menunjukan jika kurang berempato dan kurang bisa mengenal emosi orang lain. Penelitian sebelumnya menunjukan adanya kesamaan berikut, kurangnya kecerdasan emosional pada siswa adalah interaksi antar siswa yang masih kurang[14]. Kecerdasan emosi bisa didapatkan dari proses pembelajaran dan tidak didapatkan begitu saja [15]. Selain itu masih terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo terlebih setelah masa pandemi covid-19.
Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dari 205 orang siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 sidoarjo usai pembelajaran online di rumah (daring) akibat covid 19 disimpulkan jika kecerdasan emosional yang dimiliki siswa termasuk kedalam kategori sedang. Penelitian kali ini mengkhusukan untuk mendeskripsiskan gambaran kecerdasan emosional yang di miliki oleh siswa kelas XI Sma Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Sehingga dapat di simpulkan dengan adanya fenomena pandemi covid 19 mengaharuskan siswa belajar dari rumah selama dua tahun, dan di masa kini siswa kembali aktif belajar di sekolah hal ini mampu membentuk proses perkembangan kecerdasan emosional seseorang walaupun terdapat beberapa faktor lain seperti lingkungan, usia, tingkat pendidikan yang dapat membentuk seseorang memiliki tingkat kecerdasan yang baik.
References
- Muhammad Anwar. 2017. Filsafat Pendidikan. Jakarta: PT Aditya, 2017. ISBN 978-602-11865-52-7-370-1.
- Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar. Silvia Septhiani. 2021. S.l. : Jurnal Matematika, 2021, Vol. 5.
- Analisis Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosinal, & Kecerdasan Spiritual Terhadap Gaya Kepemmpinan Manajer Coffe Shop Di Kota Malang. Irawan dan Andi. 2022. Repository.Stiemce.ac.id/1653, Malang : s.n., 2022.
- John W. 2002. Life Span Development. Jilid 1,. Jakarta : Erlangga, 2002
- Ary, Ginanjar Agustian. 2021. ESQ Spiritual Quoutient. Jakarta : Arga Tilanta, 2021
- Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Dimasa Pandemi. Sofiyanti Ida, et al. 2020. s.l. : Jurnal Univeristas Ngudi Waluyo, 2020, Vol. 1. 26-34.
- Goleman, D. 2016. Emotional intellegence. Jakarta : PT Gramedia, 2016.
- Implikasi Distance Learning masa Pandemi Covid-19 Terhadap Kcerdasan Emosional Anak Di Sekolah Dasar. Hijrawatil Aswat , et al. 2021. Baubau : Elementary Teacher Education Departemen University Of Pahlawan Tuanku Tambusal, 2021 , Vol. 5. ISSN 2580-3735.
- Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D Bandung: Alfabeta.
- Azwar, S. 2016. Penyusunan Skala Psikologi edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016.
- Periantalo, J. 2016. Statistika Dasar Untuk Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar , 2016.
- Kecerdasan Emosi Siswa Ditinjau dari Jenjang Kelas dan jenis kelamin. Khairul Bariyyah dan Leny Latifah. 2019. Malang : JPGI Jurnal Penelitian Guru Indonesia, 2019, Vol. 4. 2541-3317.
- Goleman, D. 2015. Kecerdasan Emosional : Mengapa ESQ Lebih Penting Dari Pada IQ . [pengar. buku] J Santrock. Life Span. Jakarta : Erlanggga, 2015.
- Kecerdasan Emosi Siswa Ditinjau dari Jenis Kelamin dan Jenjang Kelas. Khairul Bariyyah dan Leny Latifah. 2019. Malang : JPGI, 2019, Vol. 4. 2541-3317.
- Pelatihan Guru Dalam Penggunaan Website Grammar Media Pembelajaran. Ayu M, Sari, F.M dan Muhaqiqinn, M. 2021. 49-55, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat , 2021, Vol. 2.