Abstract

This research is motivated by the phenomenon of students who have moderate self-confidence, which is characterized by judgments from people around about their body image, resulting in the emergence of attitudes that lead to comparing themselves to others. This study aims to determine the relationship between body image and self-confidence of students at Muhammadiyah University of Sidoarjo. This study uses a quantitative research method with a correlational approach and uses a scale measuring instrument, namely the body image scale and the self-confidence scale. The sample in this study was 336 students from 9591 student population who were taken using incidental sampling technique, namely sampling based on chance or samples that were met or met by the researcher. Data analysis was performed using the Pearson product moment correlation using the SPSS 24 for windows. The results of data analysis show the correlation coefficient value of 0.632 with a significance of 0.000 <0.05, meaning that there is a positive and significant relationship between body image and self-confidence, the higher body image , the higher the student's self-confidence. On the other hand, the lower body image the student's self-confidence. The effective contribution of the body image variable is 40% to the self-confidence. While the remaining 60% is influenced by other factors.

Pendahuluan

Mahasiswa ialah seseorang yang sedang berada pada proses menimba ilmu serta tercatat di perguruan tinggi yang terdiri atas akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas [1]. Mahasiswa juga merupakan makhluk individu yang termasuk dalam makhluk sosial, dimana sebagai seorang individu mahasiswa memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Di dalam kehidupan sehari-hari tentunya mahasiswa tidak dapat hidup sendiri, mahasiswa juga membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, oleh karena itu mahasiswa juga termasuk dalam makhluk sosial. Didalam proses kehidupannya seorang mahasiswa tentu mengalami beberapa masa perkembangan, salah satu masa perkembangan yang dihadapi oleh mahasiswa adalah remaja akhir. Menurut [2] menyatakan bahwa mahasiswa berusia 18-21 tahun yang dapat dikatakan sebagai remaja akhir yang tengah menjadi peserta didik di perguruan tinggi. Menurut Pendapat [3] menyebutkan bahwa mahasiswa di usia tersebut mulai belajar terjun ke lingkungan yang lebih luas, dimana mereka mempersiapkan diri melakoni peran orang-orang yang telah dewasa.

Pada dasarnya mahasiswa merupakan individu yang memiliki kecenderungan untuk tampil menarik, ketika sudah menginjak usia remaja akhir, penampilan menjadi sebuah prioritas agar mampu menarik perhatian dari lawan jenis, sehingga mereka melakukan perawatan agar tubuh tetap terlihat menarik agar dapat menunjang kepercayaan diri yang dimilikinya. Kepercayaan diri merupakan suatu sikap ataupun perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri sehingga individu tidak terlalu cemas dalam melakukan tindakan-tindakannya, bisa dengan bebas melakukan hal-hal yang disukainya, sopan dalam melakukan interaksi dengan orang lain [4]. Terbentuknya kemampuan percaya diri berasal dari suatu proses belajar individu terhadap bagaimana cara merespon berbagai rangsangan dari luar dirinya melalui interaksi dengan lingkungannya dimana kepercayaan diri adalah kondisi individu yang merasa positif tentang apa yang bisa dilakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak bisa dilakukan [4].

Oleh karena itu kepercayaan diri yang tinggi sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, hal ini bertujuan agar ketika mahasiswa melakukan aktivitasnya seperti saat melakukan presentasi di kelas, saat melakukan diskusi maupun saat berbaur di tengah-tengah masyarakat dan kegiatan perkuliahan lainnya, mahasiswa dapat melakukannya secara maksimal. Menurut [4] kepercayaan diri merupakan suatu modal utama seseorang dalam proses pengaktualisasian dirinya. Penelitihan terdahulu yang dilakukan oleh [5] dengan judul “Gambaran Kepercayaan Diri Pada Peserta Didik SMK Kartini Jember Ditinjau Dari Minat Jurusan” tentang kepercayaan diri siswa SMK Kartini Jember diperoleh hasil bahwa 49% peserta didik memiliki kepercayaan diri tinggi dan 51% peserta didik memiliki kepercayaan diri rendah. Lalu penelitian yang dilakukan oleh [6] yang berjudul “Tingkat Kepercayaan Diri Mahasiswa Ditinjau Dari Public Speaking” tentang gambaran kepercayaan diri mahasiswa yang ditinjau melalui public speaking. Diperoleh hasil bahwa 31.57% mahasiswa memiliki kepercayaan diri rendah, 49.99% memiliki kepercayaan diri yang sedang dan 18.41% mahasiswa memiliki kepercayaan dirinya tinggi. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri pada kategori sedang dan rendah lebih banyak dibandingkan kategori tinggi.

Berdasarkan penelitihan diatas, untuk mengetahui ada atau tidak adanya permasalahan mengenai kepercayaan diri pada mahasiswa peneliti melakukan survey awal kepada 58 mahasiswa yang berasal dari berbagai program studi tersebut di peroleh hasil sebanyak 53,4% mahasiswa memiliki kepercayaan diri yang rendah, 27,6% mahasiswa memiliki kepercayaan diri sedang, dan 19% lainnya memiliki kepercayaan diri yang tinggi. 43,1% mahasiswa kurang percaya dengan kemampuan dirinya dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, 67,2% mahasiswa kurang optimis dengan hasil kerjanya, 46,6% mahasiswa kurang bisa objektif dalam mengambil keputusan, sehingga 65,5% mahasiswa menganggap hal tersebut mempengaruhi tanggu jawabnya dalam menyelesaikam tugas, dan 70,7% mahasiswa beranggapan bahwa pendapat orang lain mengenai dirinya baik pendapat positif dan negatif dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya.

Kepercayaan diri individu tidak hanya dipengaruhi oleh pendapat negatif maupun positif dari orang lain saja, [7] turut mengatakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang salah satunya ialah penampilan fisiknya [8] menjelaskan bahwa citra tubuh (body image) merupakan bentuk perasaan yang dapat tumbuh dalam diri seseorang mengenai penampilannya. Perubahan fisik dapat menyebabkan adanya dampak pada psikologis yang tidak diharapkan, hal inilah yang membuat body image yang negatif dapat muncul pada diri seseorang. Body image digambaran sebagai mental individu terhadap tubuhnya seperti pikiran, perasaan, pendapat, sensasi, kesadaran, dan perilaku mereka [9]. Body image dapat berkembang melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya, apabila seseorang dapat menggambarkan tubuhnya sesuai yang diinginkan, maka akan memberikan pengaruh positif bagi dirinya sendiri, yang nantinya dapat diwujudkan dalam sikap percaya diri.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh [10] “Hubungan Antara Body Image dengan Pola Makan Remaja Putri Kelas XI Di SMK PGRI 4 Denpasar” tentang hubungan body image dengan pola makan siswa SMK PGRI 4 Denpasar memperoleh hasil 45% siswa memiliki body image positif dan 55% siswa memiliki body image negatif dengan nilai korelasional sebesar 0,710. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh [4] “Hubungan Antara Body Image dengan Kepercayaan Diri Pada Mahasiswa” didapatkan hasil yang menunjukan bahwa hasil korelasi r = 0,233 dengan p = 0.000 (p<0,05) hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara body image dengan kepercayaan diri. Hal tersebut menunjukan bahwa setiap individu memiliki pandangan body image masing-masing. semakin positif body image yang dimiliki seseorang maka akan semakin tinggi pula kepercayaan diri seseorang tersebut, dan begitu pula sebaliknya.

Menurut [8] mengatakan bahwa body image merupakan gambaran mental individu yang ditujukan pada ukuran dan bentuk tubuhnya, bagaimana penilaian individu lain pada dirinya, dan bagaimana individu tersebut akan mempersepsikan dan memberikan penilaian terhadap apa yang ia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya. Body image sangat dipengaruhi oleh penggambaran dan pemberian evaluasi individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya.[8].

Berdasarkan pemaparan yang telah diuraikan, maka disini peneliti ingin melakukan penelitian dalam rangka untuk mengetahui hubungan antara body image dengan kepercayaan diri Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Metode Penelitian

Penelitihan ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan/korelasi antara body image dengan kepercayaan diri mahasiswa. Variabel bebas penelitian ini yaitu body imagedan variabel terikat penelitian ini yaitu kepercayaan diri. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Sampel diambil dengan tabel issac&Michael dengan taraf kesalahan 5% dan didapatkan sampel sebanyak 336 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik insidental sampling, dimana penentuan sampel didasarkan atas kebetulan atau sampel yang ditemui atau bertemu peneliti secara kebetulan dapat digunakan sebagai sampel dengan adanya kecocokan sebagai sumber data dalam penelitian.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah skala likert, alat ukur body image terdiri dari 35 aitem pernyataan yang di susun oleh [11] dalam [11] yang sesuai dengan aspek-aspek body image yakni persepsi dalam bagian-bagian tubuh, penampilan secara keseluruhan, perbandingan dengan orang lain dan sosial budaya. Alat ukur body imagememiliki validitas yang bergerak dari angka 0.596 sampai dengan 0.859 dengan reliabilitas aitem valid sebesar 0.682. Sedangkan alat ukur kepercayaan diri yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 33 aitem pernyataan yang di susun oleh oleh Thompson(2014)[11] dalam [11] yang sesuai dengan aspek-aspek kepercayaan diri yakni keyakinan akan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab dan rasional . Memiliki validitas yang bergerak dari angka 0.424 sampai dengan 0.848 dengan reliabilitas 0378. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson productmoment dengan keseluruhan analisis data menggunakan bantuan SPSS 24.0 for windows.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

1. Kategorisasi

Skor Subjek
Body Image Kepercayaan Diri
∑ Subjek % ∑ Subjek %
Rendah 45 13,4% 45 13,4%
Sedang 241 71,7% 234 69,6%
Tinggi 50 14,9% 57 17,0%
Jumlah 336 100% 336 100%
Table 1.Frekuensi Tingkat Body Image dan Kepercayaan Diri

Berdasarkan pada tabel tersebut kategori skor subjek pada variabel Body Image menunjukkan bahwa dapat diketahui dari 336 mahasiswa menunjukkan 45 mahasiswa yang memiliki tingkat Body Image yang rendah dengan prosentase 13,4%, 241 mahasiswa yang memiliki Body Image sedang dengan prosentase 71,7%, dan sebanyak 50 mahasiswa yang memiliki Body Image tinggi dengan prosentase 14,9%. Sedangkan tabel kategori skor subjek pada variabel kepercayaan diri menunjukkan bahwa sebanyak 45 mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri rendah dengan prosentase 13,4%, 234 mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri sedang dengan prosentase 69,6%, dan sebanyak 57 mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang masuk dalam kategori tinggi dengan prosentase 17,0%.

2. Uji Asumsi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 336
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 6.83610679
Most Extreme Differences Absolute .036
Positive .036
Negative -.026
Kolmogorov-Smirnov Z .655
Asymp. Sig. (2-tailed) .784
Table 2.Uji Asumsi Body Image dan Kepercayaan Diri

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa hasil dari uji normalitas pada variabel Body Image dan variabel kepercayaan diri menunjukkan nilai asymptotic significance Sig. (2-tailed) sebesar 0,784 > 0,05 maka nilai residual data dinyatakan berdistribusi normal.

3. Uji Analisis Data

Berdasarkan uji asumsi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal dan variabel penelitian dikatakan linear. Sehingga uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik. Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment dapat dilihat pada tabel berikut :

Correlations
Percaya Diri Body Image
Percaya Diri Pearson Correlation 1 .632**
Sig. (2-tailed) .000
N 336 336
Body Image Pearson Correlation .632** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 336 336
Table 3.Uji Analisis Data Body Image dan Kepercayaan Diri

Berdasarkan hasil pada tabel diatas, maka hasil koefisien korelasi sebesar (rxy = 0.632) dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 maka dapat diartikan terdapat korelasi yang tergolong kuat dan terdapat hubungan positif signifikan antara Kepercayaan diri dengan Body Image. Artinya, semakin tinggi kepercayaan diri mahasiswa maka semakin tinggi Body Image mahasiswa tersebut. Sebaliknya, semakin rendah kepercayan diri yang dimiliki maka semakin rendah Body Image yang dimiliki mahasiswa tersebut.

4. Sumbangan Efektif

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .632a .400 .398 6.846
Table 4. Sumbangan Efektif Body Image dan Kepercayaan Diri

Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil sumbangan dari variabel independen yaitu Body Image terhadap variabel dependen yaitu kepercayaan diri adalah sebesar 40%. Hasil tersebut didapatkan dari r square sebesar 0,400 x 100% = 40% yang berarti Body Image memberikan sumbangan efektif sebesar 40% terhadap kepercayaan diri.

Pembahasan

Berdasarkan dari hasil analisa data, menunjukan hasil bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara Body Image dengan Kepercayaan Diri mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Hal ini dapat diperkuat dengan hasil koefisien korelasi sebesar (rxy = 0,632) dengan nilai sig. 0,000 < 0,05. Hasil menunjukan nilai korelasi yang kuat dan searah, artinya semakin tinggi Body Image mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepercayaan diri mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Begitu juga sebaliknya semakin rendah Body Image maka akan semakin rendah pula tingkat Kepercayaan Diri mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Maka dengan ini dinyatakan hipotesis yang telah diajukan diterima.

Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan [12] didapatkan hasil korelasi yang positif serta signifikansi yang tinggi antara body image dengan kepercayaan diri dengan subjek siswa kelas X SMAN 2 Bantul. Hasil koefisien yang diperoleh sebesar 0,217. Dapat diartikan semakin positifnya body image yang dimiliki oleh siswa, semakin tinggi tingkat kepercayaan dirinya pula. Demikian juga, semakin negatifnya body image siswa, akan semakin rendah tingkat kepercayaan dirinya.

Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek yang terdapat pada kepribadian individu, yang muncul berupa suatu perasaan yakin atas kemampuan yang dimilikinya. Sehingga ketika menjalani kehidupannya individu tidak akan mudah merasakan pengaruh dari orang lain, karena dirinya dapat bertindah sesuai dengan kehendaknya, dapat merasakan kegembiraan, dapat berpikir dengan optimis, mampu memiliki rasa toleran hingga dapat bertanggung jawab [13]. Terbentuknya suatu kemampuan dari kepercayaan diri individu merupkan suatu proses belajar bagaimana individu tersebut merespon berbagai rangsangan yang terjadi dari luar dirinya serta melalui interaksi dengan lingkungannya. Self-confidence (kepercayaan diri) juga adalah salah satubentuk dari sikap maupun perasaan yakin dari individu atas kemampuan yang dimilikinya, sehingga individu tersebut tidak akan cemas dalam setiap akan melalukan tindakan, mampu bebas melakukan hal-hal yang disukainya dengan cara yang bebasserta dapat bertanggung jawab atas segala perbuatan yang telah dilakukan, juga dapat bersikap hangat dan berperilaku sopan ketikan melakukan interkasi dengan sekitarnya [13].

Terdapat beberapa permasalahan ketika individu tidak memiliki kepercayaan diri, seperti rasa tidak nyaman emosional yang sementara, anoreksia nervosa, kenakalan, bahkan bunuh diri [7]. Jadi apabila individu yang tidak memiliki kepercayaan diri akan mengalami kesulitan dalam memulai pergaulannya. Penelitian yang dilakukan [14] mengungkapkan bahwa mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi lebih mudah dalam melakukan interaksi dengan orang lain, dapat menyampaikan pendapat tanpa keraguan, dapat menghargai pendapat orang lain, serta mampu bertindak dan berpikir positif dalam mengambil keputusan. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi dapat dikatakan lebih mudah dalam melakukan adaptasi.

Menurut [4], penampilan fisik merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Berawal dari penampilan fisik yang dimilikinya, individu mulai memberikan gambaran dan persepsi tentang bentuk tubuh yang dimilikinya, kemudian beranjak pada penampilan fisik yang dimiliki orang lain, hingga standar tubuh yang harus dimiliki oleh setiap orang [4]. Gambaran dan persepsi tentang penampilan fisik inilah yang disebut dengan body image. Didalam kehidupan, body image digambarkan sebagai mental individu terhadap tubuhnya seperti pikiran, perasaan, pendapat, sensasi, kesadaran, dan perilaku mereka [9]. Body image ini dapat berkembang melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya, apabila seseorang dapat menggambarkan tubuhnya sesuai yang diinginkan, maka akan memberikan pengaruh positif bagi dirinya sendiri yang nantinya akan diwujudkan dalam sikap percaya diri dan konsep diri yang sehat. Body image adalah pengalaman individu tentang pandangan terhadap kondisi tubuhnya, serta tingkah laku individu terkait penilaian terhadap penampilan fisiknya[15]

Berdasarkan hasil dari kategori subjek pada variabel body image menunjukkan bahwa sebanya sebanyak 45 mahasiswa memilliki Body Image yang rendah, 241 mahasiwa yang memiliki Body Image sedang, dan50 mahasiswa yang memiliki body image tinggi. Sedangkanpada variabel kepercayaandiri menunjukan hasil 45 mahasiswa memiliki kepercayaan diri rendah dengan prosentase, 234 mahasiswa memiliki kepercayaan diri sedang, dan 57 mahasiswa yang masuk dalam kategori kepercayaan diri tinggi. Dari hasil analisa tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo lebih dominan memiliki body image pada kategori sedang sehingga halini juga turut berpengaruh pada kepercayaan diri yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut.

Adanya perbedaan tiap-tiap individu dalam mengambarkan citra tubuhnya tersebut membuktikan bahwa body image memiliki pengaruh terhadap kepercayaan diri seseorang. Hal ini selaras dengan temuan yang dilakukan dalam penelitian ini bahwa body image memiliki sumbangan efektif sebesar 40%, dapat diartikan bahwa body image memberikan pengaruh terhadap kepercayaan diri seseorang. Sementara 60% sisanya dipengaruhi oleh faktor yang lainnya. Dapat diartikan bahwa body image memiliki pengaruh dalam meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa.

Penelitian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat merubah pola pikir mahasiswa karena kepercayaan diri merupakan aspek yang sangat penting dalam keehidupan sehari-hari, dan kepercayaan diri sangat berguna untuk menunjang keberlangsungan proses mengabdi ilmu pada jenjang perguruan tinggi. Semakin positif body image yang dimunculkan maka semakin tinggi tingkat kepercayaan diri mahasiswa, dan apabila tingkat kepercayaan diri tinggi tentu mahasiswa dapat melakukan aktivitas dengan maksimal.

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu minimnya penelitian terdahulu yang menjelaskan mengenai variabel body image sehingga peneliti kesulitan dalam memperoleh sumber ilmiah. Selain itu, keterbatasan dalam penelitian ini adalah penelitian ini hanya menjelaskan tentang hubungan antara variabel body image dengan kepercayaan diri saja, sedangkan masih banyak faktor-faktor lain yang dapat memberikan pengaruh terhadap variabel kepercayaan diri.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara body image dengan kepercayaan diri. Hal tersebut menjelaskan bahwa semakin tingginya body imageyang dimiliki mahasiswa akan semakin tinggi kepercayaan diri yang dimiliki mahasiswa tersebut. Begitu juga sebaliknya semakin rendahnya body image yang dimiliki mahasiswa akan semakin rendah kepercayaan diri yang dimiliki mahasiswa tersebut. Body Image memiliki kategori skor sedang sebanyak 71,7% dan kepercayaan diri dengan kategori sedang dengan presentase 69,6%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan peneliti selanjutnya yang tertarik untuk malakukan penelitian mengenai Body Image ataupun kepercayaan diri dapat menggunakan metode lainnya, seperti metode kualitatif atau metode kuantitatif dengan pendekatan variabel yang lainnya atau bahkan dapat menggunakan lebih dari 2 (dua) variabel.

References

  1. J. O. Papilaya and N. Huliselan, “Identifikasi Gaya Belajar Mahasiswa,” J. Psikol. Undip, vol. 15, no. 1, p. 56, 2016, doi: 10.14710/jpu.15.1.56-63.
  2. E. B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
  3. Sri Rumini dan Siti Sundari, Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2004.
  4. F. Maulida, “Hubungan Antara Body Image Dengan Kepercayaan Diri Pada Mahasiswa,” Liq. Cryst., vol. 21, no. 1, pp. 1–17, 2020.
  5. W. Nursella, “Fakultas psikologi universitas muhammadiyah jember 2021,” 2021.
  6. Sudarmono, “TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA DITINJAU DARI PUBLIC SPEAKING,” Paedagogie, vol. 6, no. 1, pp. 1–9, 2018.
  7. J. W. Santrock, Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
  8. I. Ifdil, A. U. Denich, and A. Ilyas, “Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri Remaja Putri,” J. Kaji. Bimbing. dan Konseling, vol. 2, no. 3, pp. 107–113, 2017, doi: 10.17977/um001v2i32017p107.
  9. F. Alidia, “Body Image Siswa Ditinjau Dari Gender,” Tarbawi J. Ilmu Pendidik., vol. 14, no. 2, p. 79, 2018, doi: 10.32939/tarbawi.v14i2.291.
  10. S. K. W. Kartika kadek yuni, Kusuma Negara, “HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN POLA MAKAN REMAJA PUTRI KELAS IX DI SMK PGRI 4 DENPASAR,” J. Ris. Kesehat. Nas., vol. 5, no. 2, pp. 87–93, 2021.
  11. N. Hayatul, “Hubungan Body Image Dengan Kepercayaan Diri Pada Mahasiswa Uin Ar-Raniry Banda Aceh,” Skripsi, pp. 1–129, 2021.
  12. A. D. A. Andiyati, “Hubungan Antara Body Image Dengan Kepercayaan Diri Siswa Kelas X di SMA Negeri 2 Bantul,” Skripsi, vol. 152, no. 3, p. 28, 2016.
  13. E. Fitri, N. Zola, and I. Ifdil, “Profil Kepercayaan Diri Remaja,” JPPI (Jurnal Penelit. Pendidik. Indones., vol. 4, no. 1, p. 1, 2018.
  14. G. Abraham, “Self-confidence,” Rev. Med. Suisse, vol. 10, no. 452, p. 2296, 2014, doi: 10.5422/fordham/9780823244881.003.0006.
  15. N. A. Fitra, S. P. Rahayu Z, D. Desmita, and I. Irman, “Hubungan Self-Esteem dan Body Image pada Remaja Putri di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA),” Istinarah Ris. Keagamaan, Sos. dan Budaya, vol. 3, no. 2, p. 84, 2021, doi: 10.31958/istinarah.v3i2.4534.