Study Of Muhammadiyah Studies
DOI: 10.21070/jims.v3i0.1566

Student Perceptions on Mata Najwa's Youtube Talk Show in Episode "Pssi Can What Volume 6" (Descriptive Study on Students of Muhammadiyah University of Sidoarjo)


Persepsi Mahasiswa pada Tayangan Youtube Talk Show Mata Najwa di Episode “Pssi Bisa Apa Jilid 6” (Study Deskriptif pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Perception Talkshow Mata Najwa

Abstract

This study aims to describe and find out about the perceptions of Muhammadiyah Sidoarjo university students on the Mata Najwa YouTube talk show in the episode "PSSI can what volume 6". This episode has been watched by the public more than 277 thousand times on youtube. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. Data was collected through observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is an interactive model data analysis technique, where the data source comes from interviews with the stages of data collection, reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that the perception of Muhammadiyah Sidoarjo university students on the Mata Najwa YouTube talk show in the episode "PSSI can what volume 6" finds it difficult to trust the authorities on all matters relating to law enforcement, this is due to the lack of strong safety guarantees. to those who reported crimes and the slow handling of PSSI.

Pendahuluan

Televisi mempunyai efek lumayan besar dibandingkan dengan media massa yang lainnya. Media televisi ini sudah cukup lama membaur dan bergabung dengan kehidupan sehari hari baik individu, keluarga maupun masyarakat luas.Hampir semua saluran TV memproduksi acara bincang-bincang atau yang biasa dikenal dengan sebutan Talk Show. Istilah 'talk show' ini adalah aksen bahasa Inggris dari 'chat show'. Yang dimaksud adalah acara televisi atau radio di mana seseorang atau sekelompok orang berkumpul untuk membahas berbagai topik yang dipimpin oleh seorang moderator dalam suasana santai namun serius. Tidak bisa dipungkuri bahwa efek yang ditimbulkan media televisi ini sangat besar sampai bisa menggiring atau mempengaruhi persepsi dari masyarakat yang menjadi penikmatnya [1]. Pada saat ini banyak sekali progam progam menarik yang bertebaran di media televisi ini, yang digunakan untuk menarik perhatian dari penonton atau pemirsa untuk mendapatkan share rating tertinggi. Salah satu acara talk show yang lagi booming atau terkenal dikalangan remaja dan orang tua saat ini adalah “Mata Najwa”. Sebuah acara talkshow yang banyak dilihat atau ditonton oleh masyarakat luas ini ditayangkan disebuah stasiun televisi yang bernama Trans 7 dan salah satu progam terbaik mereka [2].

Progam acara Mata Najwa ini dibawakan oleh Najwa Shihab, S.H. yang akrab dipanggil “Mbak Nana” ini, lahir pada tanggal 16 september tahun 1977. Dimana program acara ini bertujuan untuk memberikan klarifikasi atau membahas suatu masalah yang penting, dan seringkali juga membahas sesuatu peristiwa yang sedang ramai di perbincangkan oleh masyarakat. Talk show ini memiliki jam tayang pada setiap hari rabu pukul 20:00 hingga 21.30 WIB. Program acara mata najwa ini sangat menarik untuk ditonton, hal ini dikarenakan acara ini beberapa kali mendapatkan awards atau penghargaan [3]. Komisi Cyrus Network mengeluarkan output dari survei secara nasional yang telah dilaksanakan pada tanggal 24 Januari sampai dengan tanggal 30 Januari tahun 2020. Program talkshow favorit atau yang paling sering ditonton oleh masyarakat merupakan salah satu yang mereka hitung. Dan hasilnya sebanyak 24% narasumber mengatakan melihat tayangan Talkshow Mata Najwa, hasil ini lebih umggul daripada tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne yg ditonton sebanyak 20% oleh narasumber. "Ada 2 acara talkshow politik yang mayoritas ditonton oleh kebanyakan narasumber. Yaitu, acara Talkshow Mata Najwa sebanyak 24% dan acara Indonesia Lawyer Club sebanyak 20%," terang CEO Cyrus Netrwork, Eko David Afianto melalui fakta tertulisnya dalam Jumat (13/3/2020). Adapun beberapa acara talkshow politik lainnya yang tertinggal dibelakang dari dua program tersebut. Yaitu Tayangan Rossi yang tayang di Kompas TV, E-Talkshow tayang di TvOne, dan Aiman yang tayang di Kompas TV masing-masing dari mereka hanya dilihat sebanyak 5% narasumber. Selain itu adapun program Bedah Editorial Media Indonesia yang tayang di Metro TV, dan Satu Meja yang ditayangkan oleh Kompas TV hanya dilihat 3% oleh narasumber [4].

Seperti yang dikatakan di awal tadi bahwasannya talkshow mata najwa ini seringkali mengangkat berbagai isu isu yang tengah dialami oleh masyarakat sekitar, atau sebuah permasalahan yang sedang dialami atau ramai diperbincangkan oleh masyarakat luas, salah satunya adalah episode yang membahas tentang sepak bola di tanah air, episode tersebut memiliki judul “PSSI bisa apa jilid 6” Di Indonesia sendiri olahraga sepak bola ini merupakan salah satu olahraga yang paling disukai oleh masyarakat luas, oleh karena itu acara talkshow Mata Najwa mengangkat tema pembahasan ini. Di episode “PSSI bisa apa jilid 6” ini membahas tentang pengaturan skor atau goal yang dilakukan oleh beberapa pemain dari sebuah klub pada suatu kompetisi nasional, lebih tepatnya di Liga 2 pada pertandingan antara klub Perserang melawan klub Rans Cilegon FC. Di episode “PSSI bisa apa jilid” 6 ini menghadirkan beberapa narasumber, yaitu : Akmal marhali sebagai coordinator saveorsoccer, Bambang suryo sebagai mantan runner pengaturan skor, Atta halilintar sebagai pemilik klub AHHA PS Pati, dan Raffi Ahmad sebagai pemilik Rans Cilegon FC, dan ada juga narasumber yang di hubungi dan diwawancarai secara langsung, mereka adalah Mr X sebagai runner dipertandingan Perserang, Mr Y sebagai perangkat wasit Liga 1, Ahmad Riyadh sebagai ketua komite wasit PSSI [5]. Episode ini tayang pada tanggal 2 November tahun 2021 dan ditayangkan kembali di youtube pada tanggal 5 November 2021. Di episode ini yang menjadi fokus pembahasan adalah sikap dari PSSI pada masalah pengaturan skor yang sudah bukan rahasia umum lagi, dan bagaimana respon PSSI dalam menanggapi permasalahan ini. Selain itu episode PSSI bisa apa jilid 6 ini sudah ditonton oleh masyarakat sebanyak lebih dari 277 ribu kali di youtube [6].

Yang menarik dari progam talk show Mata Najwa ini adalah bagaimana cara Najwa Shihab sebagai pembawa acara mengorek dan menarik informasi dari berbagai narasumber, sehingga para penonton mendapatkan berbagai macam informasi yang dirasa bisa mempengaruhi pendapat atau persepsi dari masyarakat luas. Arti dari persepsi itu sendiri adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus indrawi (sensor stimuli) [7]. Hal inilah yang menjadikan talkshow Mata Najwa masih digemari oleh masyarakat luas dan bisa bertahan sampai sekarang.

Sejak lahir setiap individu di cap sebagai mahluk sosial, baik dari fisik maupun dari lingkungan sosial yang tak bisa lepas dari interaksi antar sesama. Pada interaksi ini, individu akan menerima rangsangan atau stimulus dari luar dirinya. Hal ini lah yang membuat setiap individu memiliki persepsi yang berbeda tentang suatu objek permasalahan. Persepsi adalah sebuah proses terahit dari pengamatan yang diawali dengan proses pengindraan, yaitu proses penerimaan stimulus oleh alat indra, lalu individu akan mulai perhatian, kemudian disampaikan ke otak dan kemudian individu menyadari sesuatu yang dinamakan persepsi. Dari definisi persepsi tersebut bisa disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses dalam mengartikan sebuah informasi yang didapatkan dengan indrawi (seperti mata, telinga, hidung, mulut dan jari) pada stimuli-stimuli yang ada [8]. Persepsi pada stimulus yang sama akan memberikan tanggapan secara berbeda oleh setiap orang karena persepsi mempunyai sifat subjektif tergantung pada masing-masing tiap orang.

Penulis memfokuskan penelitian kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dikarenakan salah satu narasumber di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini ada yang merupakan salah satu dosen dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Beliau adalah Bapak Ahmad Riyadh, selain menjadi ketua komite wasit PSSI beliau juga merupakan salah satu dosen di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dengan hal ini peneliti memeiliki tujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa pada tayangan youtube talk show mata najwa di episode pssi bisa apa jilid 6.

Metode Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Creswell, J.W penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan peneliti untuk meneliti permasalah manusia dan sosial. Kemudian, peneliti akan melaporkan hasil penelitian mereka berdasarkan laporan pandangan data serta analisa data yang didapatkan dilapangan. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Metode penelitian ini juga memiliki tujuan untuk memahami suatu peristiwa atau objek tentang apa yang terjadi pada subjek penelitian tersebut. Misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan lainnya dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata dan bahasa suatu konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkan metode alamiah [9]. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan berbagai informasi aktual secara rinci yang mengungkapkan kondisi yang ada. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif diharapkan peneliti dapat menjelaskan persepsi mahasiswa pada tayangan youtube talkshow mata najwa di “episode PSSI bisa apa jilid 6”

Subjek dalam penelitian ini ialah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah yang tau dan menonton tayangan youtube talkshow Mata Najwa episode “PSSI bisa apa jilid 6”. Sedangkan objek dalam penelitian ini ialah persepsi mahasiswa Mata Najwa episode “PSSI bisa apa jilid 6”. Dan lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang beralamatkan di Jl. Mojopahit No 666 B, Sidowayah, Celep, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Alasan kenapa lokasi ini dipilih oleh peneliti adalah karena salah satu narasumber yang diundang di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini ada yang merupakan salah satu dosen dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Bapak Ahmad Riyadh, selain menjadi ketua komite wasit PSSI beliau juga merupakan salah satu dosen yang mengajar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Dalam peneilitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling dimana peneliti memilih informan dengan penuh pertimbangan dimana infoman yang dipilih merupakan informan yang dianggap peneliti paham dengan masalah yang diteliti [10]. Adapun syarat - syarat untuk menjadi informan di penelitian ini ialah Mahasiswa atau Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo aktif, Mahasiswa atau mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang menonton tayangan youtube talkshow Mata Najwa episode PSSI bisa apa jilid 6 minimal 2 kali.

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data premier dan data sekunder. Data primer dipenelitian ini diperoleh dari catatan hasil wawancara yang dilakukan secara semi-terstruktur dengan informan, yang merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dalam penelitian ini sebagai pendukung penyempurna hasil penelitian adalah melalui berbagai sumber, yakni buku, jurnal ilmiah, artikel ilmiah yang relevan tentang tayangan youtube talkshow Mata Najwa episode “PSSI bisa apa jilid 6”.

Mattew B. Miles (1992) dalam [10] Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang strategis dalam penelitian, data yang mungkin muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data ini dikumpulkan dalam berbagai cara yaitu observasi, wawancara, dokumentasi berupa foto, arsip, rekaman dan sebagainya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan 3 teknik, yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti menggunakan beberapa teknik tersebut dengan tujuan agar mendapatkan data yang lengkap, detail, serta mendalam. Teknik Analisis data ialah merupakan proses pencarian data dengan cara menyusun data yang dilakukan secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, catatan lapangan yang kemudian dari hasilnya dapat dibuat kesimpulan, dan data yang dibuat bisa mudah difahami oleh diri sendiri dan orang lain yang membacanya. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis data model interaktif. Pada penelitian ini peneliti dapat menggambarkan dan juga menjelaskan data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian ditarik kesimpulan dari hasil tersebut. Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam [9] ada beberapa tahapan analisis data yakni Pengumpulan Data, Reduksi Data, Penyajian data, Penarikan Kesimpulan dan Pembuktian.

Hasil dan Pembahasan

Wawancara telah dilakukan terhadap para informan yang mampu memberikan jawaban yang sesuai dan diinginkan, setelah itu memaparkan data-data yang sudah didapatkan. Selanjutnya peneliti akan mengelolah data tersebut dan menganalisis data tersebut sehingga menjadi sebuah pembahasan untuk mengetahui persepsi mahasiswa pada tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI “bisa apa jilid 6”. Persepsi yang muncul tersebut akan membuat mahasiswa universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo memiliki cara pandang yang berbeda beda terhadap suatu permasalahan atau kejadian yang dilihatnya, sehingga informan tersebut memiliki kemungkinan masuk kedalam posisi berikut :

1. Sensasi Mahasiswa Pada Tayangan Talkshow Mata Najwa Di Episode PSSI Bisa Apa Jilid 6.

Tahap paling awal dari penerimaan informasi adalah sensasi, dan apapun yang menyentuh alat indra disebut dengan stimulus. Sensasi sendiri memiliki tiga stimulus yaitu : stimulus internal, stimulus eksternal, dan absolute. Stimulus internal adalah suatu informasi yang berasal dari diri seorang individu itu sendiri [11]. Para informan memberikan tanggapan yang beragam tentang bagaimana mereka mengetahui tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6, mereka mendapatkan informasi melalui pembicaaran temannya yang sedang membicarakan topik permasalahannya, adapula yang mengetahui dari media sosial dari si pembawa acara, dan ada juga yang tidak sengaja menonton pada saat membuka youtube karena merasa tertarik dengan judulnya.

Tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini terbilang menarik dan layak menjadi tontonan yang informatif, karena di tayangan ini si pembawa acara mampu menghadirkan narasumber yang memang benar benar berpengaruh atau bisa dibilang mantan pelaku dalam tema pembahasan kali ini. Menurut para informan tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini bukan episode yang membosankan saat ditonton, hal ini dikarenakan bagaimana si pembawa acara menanyakan pertanyaan secara tegas dan lugas pada saat mengorek informasi dari para narasumber yang ada. Sehingga para penonton merasa kagum akan pembawaan si pembawa acara dan tidak bosan selama mereka menonton tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini dapat memberikan informasi yang baik dan kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

2. Attention ( perhatian ) Mahasiswa Pada Tayangan Talkshow Mata Najwa Di Episode PSSI Bisa Apa Jilid 6.

Perhatian akan terjadi jika kita mengonsentrasikan diri pada salah satu alat indra kita dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indra yang lain [12], yang bearti hal itu akan terjadi jika mahasiswa universitas muhammadiyah sidoarjo mengonsentrasikan dirinya pada kepada satu stimulus yaitu tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 sehingga akan melahirkan sebuah persepsi. Persepsi yang dihasilkan dari masing-masing individu akan bisa sama dan bisa juga berbeda karena bergantung dengan informasi atau pesan yang mereka dapatkan.

Dari hasil wawancara dengan para informan tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini sangat menarik untuk ditonton, dan menurut informan tema pembahasannya yang membuat mereka merasa tertarik dan tidak bosan saat menonton. Tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini juga dirasa sangat menonjol dan berbeda dengan progam talkshow lainnya, karena tema pembahasannya yang luas dan transparan dan juga konsep didalam acara tersebut.

Dalam hal ini berarti tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini menonjol dan dapat menarik perhatian dari mahasiswa universitas muhammadiyah sidoarjo, dan tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini akan membawa pengaruh pada pola pikir dari mahasiwa melalui perhatian dan mempengaruhi mereka untuk memberikan respon yang sesuai dengan informasi atau pesan yang didapatkan dari menonton dan mendengar tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6.

3. Memori & Berfikir Mahasiswa Pada Tayangan Talkshow Mata Najwa Di Episode PSSI Bisa Apa Jilid 6.

Memori adalah sebuah sistem yang sangat terstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya [13]. Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini dapat mengispirasi mahasiswa universitas muhammadiyah sidoarjo. Menurut pernyataan dari salah satu informan, dari tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini ada bagian yang sangat melekat di memori atau ingatannya, yaitu permasalahan pengaturan skor yang terus terjadi berulang kali dan adanya mafia bola yang melatar belakangi terjadinya permalahan pada PSSI yang dianggap masih kurang dalam hal pengawasan dan ketegasan. Selain itu juga dari tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini bisa menginspirasi dalam bidang penguasaan diri dan moral. Yang dimaksud adalah dari tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini mereka belajar bagaimana cara menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dengan cara tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu tujuan.

Selain memori ada juga faktor lainnya, yaitu berfikir. Proses selanjutnya dalam mempengaruhi penafsiran terhadap stimulus adalah berfikir, Menurut Floyd L. Ruch (1967) berfikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak [14]. Hasil wawancara yang didapatkan dari para informan bahwa dari tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini bisa berpengaruh pada kehidupan sehari-hari mahasiswa universitas muhammadiyah sidaorjo. Selain itu dari hasil wawancara menunjukkan bahwa dari tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini bisa membuat informan merasa terinspirasi untuk selalu berfikir kreatif dalam segala hal yang dihadapi.

Hal ini bearti bahwa dari tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa universitas muhammadiyah sidoarjo. Pesan pesan dan informasi yang disajikan oleh dari tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini membuat para penonton terinspirasi untuk berfikir kreatif dan memberikan respon yang baik.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Pada Tayangan Talkshow Mata Najwa Di Episode PSSI Bisa Apa Jilid 6

Persepsi mempunyai dua faktor utama yang bisa memberikan pengaruh pada pembentukan sebuah persepsi, faktor-faktor tersebut adalah faktor fungsional dan faktor struktural. Faktor fungsional yaitu faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, juga hal lain yang termasuk dengan yang disebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimulus, melainkan karakteristik orang yang memberikan respons pada stimulus itu [15].

Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa dari tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini termasuk kedalam faktor personal dari para informan. Di hasil wawancara para informan mengaku menonton tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini karena berbagai alasan, contohnya karena teman sekitar membicarakan, dari media sosial juga, dan rata rata waktu menonton mereka lebih dari satu jam.Sedangkan dalam faktor struktural adalah faktor-faktor yang berasal semata-mata dari sifat stimulus fisik dan efek-efek syaraf yang ditimbulkan pada sistem syaraf individu. Efek-efek struktural yang ditimbulkan pada penelitian ini adalah tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini bisa memberikan efek dalam kehidupan sehari-hari dari seorang individu.

Dalam wawancara dengan salah satu informan menyatakan bahwa dari dari tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini memberikan efek sosial dalam kehidupannya, dimana dia merasa terinspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam hal moral dengan cara tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu tujuan. Tak lupa juga merasa termotivasi dan mendorong dia untuk bisa berfikir secara kreatif di segala kondisi yang sedang dihadapi.Dari yang sudah dipaparkan, tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6 ini dapat mempengaruhi pola pikir kita, hal itu tergantung dengan informasi atau pesan yang di dapatkan setelah menonton dan mendengar dari tayangan talkshow mata najwa di episode PSSI bisa apa jilid 6.

Simpulan

Dari hasil penelitian, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa persepsi mahasiswa universitas Muhammadiyah sidoarjo pada tayangan youtube talkshow mata najwa di episode “PSSI bisa apa jilid 6” ini merasa sulit untuk percaya dengan oknum pihak berwenang atas segala hal yang berhubungan dengan penegakan hukum, hal ini dikarenakan kurang kuatnya jaminan keselamatan kepada pihak yang melaporkan tindak kejahatan. Selain itu mereka juga menyayangkan hal tersebut bisa terjadi, kecurangan dalam pengaturan skor dan wasit, lambatnya penanganan PSSI atas masalah yang terjadi. Karena dengan lambatnya mengatasi masalah tersebut dapat membuat klub-klub bola yang baru terjun ke industri sepak bola merasa takut dan cemas apakah ketika pertandingan di dalamnya terdapat kecurangan yang terjadi. Padahal yang namanya persaingan apalagi ini olahraga seharusnya ya melakukan persaingan yang sehat bukan dengan cara seperti itu untuk meraih kemenangan di sebuah pertandingan.

References

  1. Purwatiningsih, desti sri, & Syafira, N. A. Pengaruh Tayangan Program Talkshow Mata Najwa Terhadap Minat Menonton Anggota Dpr Ri Periode 2019-2024. XXIV(1), 96–106. 2020
  2. Y. Beda. https://www.popmagz.com/mata-najwa-tak-tayang-di-trans7-lagi-kini-online-seperti-ilc-31295/.2022
  3. A. Muhammad https://hot.detik.com/tv-news/d-3859535/trans-7-goes-to-campus-ada-mata-najwa-on-stage-di-malang. 2018
  4. B. Muhammad. https://tirto.id/survei-cyrus-network-penonton-mata-najwa-lampaui-ilc-tvone-e. 2020
  5. A. Taufiq.https://bagikanberita.pikiran-rakyat.com/hiburan/pr-682937421/pssi-bisa-apa-jilid-6-lagi-lagi-begini-mata-najwa-hadirkan-raffi-ahmad-dan-atta-halintar-malam-ini. 2021
  6. F. Irwan. https://www.bolatimes.com/bolaindonesia/2021/11/03/194329/link-live-streaming-mata-najwa-pssi-bisa-apa-jilid-6-lagi-lagi-begini. 2021
  7. Rakhmat Jalaluddin. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2018
  8. Utara, U. S., Utara, U. S. Persepsi Masyarakat Terhadap Program Acara “ Ini Talkshow ” di NET TV ( Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Masyarakat Kelurahan Sidorame Barat II Terhadap Program Acara “ Ini Talkshow ” di NET TV. 2018
  9. J Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya. 2017
  10. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2019
  11. Suciati. Psikologi Komunikasi, Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta. 2015
  12. Walgito Bimo. Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offest. 2010
  13. Saputra Hadi .M. Persepsi Mahasiswa Terhadap Berita Onlie Jejamo.com Sebagai Sumber Informasi Seputar Lampung (Studi Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakutas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung Angkatan 2015). 2018
  14. Stanley J. Baran, Denny K. Davis. Teori Komunikasi Massa : Dasar, Pergolakan, dan Masa Depan. Jakarta : Salemba Humanika. 1 jil, 484 hlm, 19 x 26 cm. 2018
  15. D. Permana, W. Ekoputro. Persepsi Suporter Bola Pada Program Acara tv Mata Najwa Episode PSSI Bisa Apa? (studi pada suporter bola bonek). 2020