Abstract

This study uses a qualitative research approach in which the researcher describes the research results in the form of words or sentences. The subjects in this study were principals, waka students, PAI teachers, BK teachers, and students. The types and sources of data obtained in this study are primary data sources and secondary data sources. While the data collection techniques are observation, interviews, and documentation. Data analysis and interpretation techniques use data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study indicate that to formulate or plan a student discipline program at SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo from the provincial education office and then modified by the school, as well as the father or mother of the teacher and adapted to the conditions in the school. The regulation has been regulated in the Minister of National Education Number: 20 of 2007. If the student's violation points reach 15 points, the student will receive an oral warning. If you have reached 20 points, then students will get a written warning. If the points are 25-40 points, then students will get a summons for their parents or guardians. If the student's parents or guardians are unable to attend, a home visit will be held, where the teacher will go to the student's house to meet the student's parents or guardian and make a statement so that the student does not repeat the violation. The maximum number of points collected by students is 100.

Pendahuluan

Akhlak merupakan kondisi yang telah melekat pada jiwa dan menjadi suatu kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu. Sehingga dari situlah timbul bermacam-macam Tindakan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Karena akhlak sangat berkaitan dengan pola piker, sikap hidup dan perilaku manusia. Keburukan akhlak sangat berpotensi memicu timbulnya perilaku negative. Apabila akhlak setiap individu buruk Maka sangat memungkinkan mereka akan menciptakan berbagai perilaku yang dapat memberikan dampak merugikan bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Akhlak yang baik mampu membawa pada nilai-nilai yang positif sehingga mampu membentuk kepribadian muslim yang taat kepada perintah Allah SWT. Kepribadian dalam kehidupan manusia tingkah laku atau kepribadian dapat diartikan sebagai hal yang sangat penting sekali karena aspek tersebut akan menentukan sikap identitas dari setiap individu. Baik dan buruknya seseorang itu akan terlihat dari tingkah laku maupun kepribadian yang dimilikinya. Oleh karena itu masalah akhlak maupun budi pekerti merupakan salah satu pokok ajaran agama Islam yang harus diutamakan untuk menanamkan atau diajarkan kepada peserta didik. Adapun salah satu sikap yang merupakan akhlak terpuji manusia yakni disiplin.

Disiplin adalah suatu kegiatan yang menunjukkan cara berperilaku disiplin yang harus dipatuhi dengan pengaturan dan pedoman yang berbeda, dengan alasan bahwa dari saat itu semangat akan tergerak untuk membingkai permintaan. Misalnya disiplin dalam menyelesaikan shalat lima waktu, datang ke sekolah tepat waktu dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan zaman globalisasi, keadaan pelajar dan mahasiswa di Indonesia sangat memprihatinkan. Salah satu masalah yang menjadi perhatian adalah tidak adanya penanaman karakter pada setiap individu sehingga banyak pelajar atau mahasiswa melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh lembaga. sekolah. Maka keadaan sekarang ini harus segera digantikan dengan berbagai upaya yang harus dilakukan oleh masing-masing bagian sekolah. Salah satu upaya ini adalah untuk melengkapi sekolah dengan pekerjaan untuk mengembangkan budaya siswa yang terlati.

Disiplin adalah jenis perilaku setia dan setia pada standar yang telah ditetapkan oleh lembaga sekolah, di mana konsistensi lebih berpusat pada perhatian penuh bukan sebagai akibat dari paksaan. Namun, dalam semua kenyataannya, banyak cara berperilaku disiplin diselesaikan sebagai akibat dari tekanan atau standar yang melarang. Kenyataan yang terjadi dalam iklim sekolah adalah bahwa anak-anak pada umumnya membutuhkan disiplin dan meleset dari kesadaran akan harapan orang lain di sekolah, tidak mengerjakan tugas sekolah, mencoret-coret tempat duduk, tidak mengenakan seragam yang nyaman, sering datang terlambat dari jadwal, menyerahkan tugas tidak tepat waktu, dan perlu diperhatikan bapak/ibu. pendidik. Ini adalah premis dalam pengaturan sifat dan karakter siswa. Jika kecenderungan ini tidak menemukan jawaban untuk masalah ini, tujuan pelatihan publik akan sulit untuk dipahami.

Untuk melaksanakan kedisiplinan, setiap Sekolah perlu memiliki dan menerapkan sanksi yang sangat tegas dalam menjalankan hukuman dan lebih efektif lagi, agar siswa dapat lebih mematuhi peraturan yang ada dan agar kelak bisa menjadi manusia yang memiliki sikap disiplin tidak hanya di Sekolah, akan tetapi diluar Sekolah juga. Kata tegas tidak selalu berupa dengan kekerasan fisik, akan tetapi dalam kata tegas bermaksud dengan sanksi yang berefek jera agar siswa tidak mengulangi kesalahan yang sama. Guru harus mengetahui beberapa hal dalam menghukum seperti teori menghukum, beberapa cara dalam menghukum, dan apa-apa saja yang menjadi syarat dalam menghukum. Hal ini sangatlah penting bagi guru, karena efek dari hukuman bukan hanya untuk siswa pribadi, akan tetapi untuk diterapkan dalam bermasyarakat.

Guru harus adil dan bijaksana dalam menerapkan hukuman karena hal ini dapat mempengaruhi sikap dan mental siswa. Karena guru adalah contoh dan teladan bagi siswa itu sendiri, jika guru tidak memiliki ketegasan dalam menerapkan kedisiplinan maka siswa itu akan meniru perilaku yang lebih buruk. Seperti bunyi dalam peribahasa “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Akan tetapi jika memang guru tersebut harus amat sangat terpaksa dalam mendidik dengan cara dihukum, sebaiknya diberikan peringatan yang ajakan. Seperti yang telah diungkapkan oleh Ibnu Sina “Jika harus terpaksa mendidik dengan cara memberikan hukuman, sebaiknya diberi peringatan dan ancaman lebih dahulu. Jangan menindak anak dengan kekerasan, tetapi dengan ketulusan hati, lalu diberi motivasi dan ajakan,

dan kadang-kadang dengan muka musam atau dengan cara agar ia kembali kepada perbuatan baik. Tetapi jika sudah terpaksa memukul, cukuplah satu pukulan sekali yang menimbulkan rasa sakit karena pukulan yang cukup banyak, anak merasa ringan dan memandang hukuman itu sebagai suatu yang biasa.

Menurut hasil observasi peniliti di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo, sebagian siswa sudah bisa menerapkan kedisiplinan dengan cara mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak Sekolah, seperti disiplin dalam tepat waktu, disiplin dalam beratribut, disiplin dalam beretika dengan warga SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo. Maka dari itu peniliti ingin mengambil tema kedisiplinan dengan judul Skripsi “Analisis Pengembangan Program Kedisiplinan Siswa di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo”

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengusung pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif memiliki makna mendeskripsikan fakta keadaan suatu objek sesuai dengan kenyataan yang ada di lokasi penelitian. Bogdan dan Tylor mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif merupakan suatu perilaku dalam penilaian yang akan menghasilkan data yang bersifat deskriptif. Dibawah yakni penjelasan dari paparan metode penelitian antara lain sebagai berikut:

A. Subjek Dan Lokasi Penelitian

Subjek penelitian merupakan orang yang telah memberikan informasi kepada peneliti tentang yang akan diteliti. Subjek dalam penelitian ini yakni kepala sekolah, waka kesiswaan, guru PAI, guru BK dan siswa. Sedangkan lokasi dalam penelitian ini yakni SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo. Lokasi dari Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo di Jl. Raya Sawunggaling No. 123 Jemundo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.

B. Jenis Dan Sumber Data

Pada penelitian ini menggunakan jenis data Jenis data kualitatif dan kuantitatif. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis data kualitatif dan kuantitatif: Data kualitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk deskriptif bukan menggunakan angka ataupun bilangan. penelitian ini juga merupakan field research karena yang akan diteliti langsung ke SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, yaitu dengan cara menganalisis data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian berupa data dan informasi yang telah disesuaikan dengan permasalahan yang ada diskripsi ini

Dalam sumber data primer ini didapatkan dari informan yang berkaitan dengan berkaitan dengan Analisis Pengembangan Program Kedisiplinan Siswa di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo. Sedangkan sumber data sekunder merupakan data penelitian yang diambil oleh peneliti melalui media perantara dalam bentuk tertulis yang digunakan sebagai penunjang dari sumber data primer seperti buku-buku maupun jurnal yang berhubungan dengan penelitian seta dokumen atau arsip.

C. Teknik Pengumpulan Data

Observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk proses pengumpulan data. Teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti yakni untuk mendapatkan data tentang berbagai kondisi objektif saat penelitian yakni gambaran umum lokasi penelitian, jumlah pendidik dan peserta didik, serta tentang Analisis Pengembangan Program Kedisiplinan Siswa di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo. Teknik observasi merupakan teknik yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan informasi dari informan. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah, waka kesiswaan, guru PAI, guru BK dan siswa. Teknik dokumentasi merupakan teknik yang dilakukan oleh peneliti untuk mendokumentasikan hasil yang diperoleh pada saat melakukan penelitian di lokasi penelitian. Pada penelitian ini, tehnik dokumentasi yang didapatkan peneliti berupa dokumen sekolah tentang buku pedoman, peraturan tata tertib, dan sebagainya yang berkaitan dengan program kedisiplinan di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo.

D. Teknik Analisis dan Interpretasi Data

Pada penelitian ini menggunakan teori Miles and Huberman dalam Teknik analisis dan interpretasi data. Reduksi data ialah Teknik yang digunakan dalam memilih dan memilah data yang telah dipilih. Penyajian data merupakan Teknik yang dilakukan oleh peneliti untuk mendeskripsikan data yang telah dipilih dijadikan sebagai data yang berupa deskriptif. Sedangkan verifikasi data ialah data valid yang telah dianalisis oleh peneliti yang disesuaikan dengan fakta yang ada dilokasi penelitian.

Hasil dan Pembahasan

Setelah peneliti mengumpulkan informasi dari hasil eksplorasi yang didapat dari konsekuensi pertemuan persepsi, pertemuan dan dokumentasi di sekolah SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo, para ahli kemudian memimpin pemeriksaan informasi sesuai metode logis dengan memanfaatkan prosedur penyelidikan subjektif menjelaskan dengan memecah dan masuk akal dari efek samping dari seluruh informasi. yang didapat di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo

Untuk merumuskan atau merencanakan program kedisiplinan siswa di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo dari dinas pendidikan provinsi lalu dimodifikasi oleh sekolah, serta bapak atau ibu guru dan disesuaikan dengan keadaan yang ada di Sekolah. Peraturan tersebut telah diatur dalam Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 20 Tahun 2007, yang menjelaskan tentang bahwa persyaratan peserta didik untuk naik kelas dan kelulusan pada akhir jenjang di Sekolah tidak hanya memperhatikan faktor akademiknya saja, akan tetapi dari faktor non akademik yang berkaitan dengan akhlaq yang miulia dan kepribadian peserta didik, yang harus dilaksanakan secara komperhensip dan berkesinambungan.

Dari hasil peneliaian tersebut, maka kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru waka kesiswaan, guru Bimbingan dan Konseling, serta para guru-guru yang lainnya melakukan rapat untuk merumuskan beberapa penilaian, yaitu: 1) Kedisiplinan yang menjelaskan untuk peserta didik agar selalu hadir di setiap proses belajar dan mengajar, datang selalu tepat waktu, mematuhin tata tertib, dan mengikuti jadwal sesuai dengan jadwal. 2) Kebersihan yang menjelaskan untuk peserta didik agar selalu menjaga kebersihan dan kerapian pribadi seperti rambut, kuku, gigi, badan dan pakaiannya, peserta didik juga diharapkan mampu menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan kesehatan seperti tidak merokok, tidak minum-minuman keras, tidak menggunakan narkoba, membiasakan hidup sehat melalui aktifitas jasmani dan merawat kesehatan diri. 3) Tanggung jawab yang menjelaskan untuk peserta didik agar tidak menghindari kewajiban, melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan. 4) Sopan santun yang menjelaskan bahwa peserta didik membiasakan diri untuk bersikap hormat dengan semua warga SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo, bertindak sopan dalam bertutur kata, sopan dalam berpakaian, menerima nasihat guru dan menghindari permusuhan dengan teman. 5) Percaya Diri mengajarkan kepada peserta didiknya untuk tidak mudah untuk menyerah, berani menyatakan pendapat atau bertanya dan mengutamakan usaha sendiri dari pada bantuan dari orang lain. 6) Kompetitif, mengajarkan peserta didik untuk berani bersaing, menunjukan semangat untuk berprestasi, berusaha untuk lebih maju dalam mengharumkan nama baik SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo serta orang tua. 7) Hubungan Sosial, mengajarkan kepada peserta didik untuk menjalin hubungan yang baik dengan warga SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo, saling tolong menolong jika ada teman yang mengalami kesulitan, bekerja sama dalam hal yang positif, mendiskusikan pelajaran kepada sesama teman atau guru, memiliki toleransi, simpati dan empati kepada sesama warga SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo.

Budaya disiplin peserta didik yang diterapkan SMK Muhammadiyah 1 Taman sudah menjadi aktivitas yang tercermin dari dalam diri peserta didik. Misalnya saja sampai disekolah peserta didik sudah dating sebelum pukul 06:30 atau sebelum jam pembelajaran dimulai. Hal tersebut membuktikan bahwa peserta didik sudah terbiasa melakukan kegiatan yang mencerminkan sikap disiplin. Apabila disiplin ditingkatkan serta ditegakkan dengan dilakukan secara berulang-ulang maka lama kelamaan akan tercermin dan menjadi suatu kebiasaan disiplin pada masing-masing peserta didik. Bentuk-bentuk disiplin peserta didik yang diterapkan di SMK Muhammadiyah 1 Taman yakni disiplin waktu, disiplin proses pembelajaran, disiplin mentaati peraturan dan tata tertib sekolah. Disiplin yang tercermin dari setiap masing-masing peserta didik merupakan salah satu bentuk karakter dalam membangun pendidikan nasional karena disiplin memiliki berbagai macam bentuk dalam upaya meningkatkan budaya disiplin peserta didik bahwa Bentuk kedisiplinan siswa di SMK Muhammadiyah 1 Taman yakni program tepat waktu kedatangan: seperti dating kesekolah, jam masuk kelas, jam sholat berjama’ah. Bentuk kedisiplinan lainnya yakni atribut seragam seperti: bedge logo sekolah, seragam sesuai jurusan dan harinya, dan bedge kelas. Selanjutnya yakni kedisiplinan kontrak belajar di dalam kelas, biasanya peserta didik dan guru maple mempunyai kontrak belajar yang dibuat sesuai dengan kesepakatan guru mapel dan peserta didik. Selanjutnya yakni bentuk disiplin beretika disekolah seperti: membully orang lain, taat dan patuh pada aturan sekolah, menghormati bapak/ibu guru, berbicara dengan sopan dan santun kepada bapak maupun ibu guru.

SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo memiliki kegiatan kreatif dalam melaksanakan program kedisiplinan yaitu lomba kelas. Dalam lomba kelas siswa dituntut untuk berlomba-lomba untuk menjadikan kelasnya sebagai kelas yang paling sedikit dalam melanggar peraturan tata tertib. Penilaian lomba kelas direkap oleh guru BK dengan cara, bertanya dengan ketua kelas, menghitung jumlah siswa yang paling sedikit datang terlambat, mendapatkan info dari para guru mata pelajaran, dan lain sebagainya. Pemenang dari lomba kelas akan mendapatkan hadiah dari guru kesiswaan berupa voucher makan gratis di Kantin Sekolah atau pulsa.

Evaluasi di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo menggunakan sistem point, yang dimana point tersebut menjadi tolak ukur peserta didik. Jika point pelanggaran siswa mencapai 15 point, maka siswa mendapatkan peringatan lisan. Jika sudah mencapai 20 point, maka siswa akan mendapatkan peringatan tertulis. Jika point 25 – 40 point, maka siswa akan mendapatkan surat panggilan untuk wali murid atau orang tua. Apabila orang tua atau wali murid berhalangan untuk tidak hadir maka akan diadakan home visit yaitu guru akan mendatangi rumah siswa tersebut untuk menemui orang tua atau wali murid dan membuat surat pernyataan agar siswa tidak mengulangi pelanggaran tersebut. Jika point telah terkumpul 45 – 89 point, maka siswa akan mendapatkan surat panggilan orang tua atau wali murid dan mendapatkan surat peringatan keras. Jika point siswa telah terkumpul lebih dari 90 point, maka siswa tersebut akan dikeluarkan dari Sekolah, tergantung dari pelanggaran apa yang siswa tersebut lakukan. Maksimal dari jumlah point yang dikumpulkan siswa adalah 100.

Peningkatan budaya disiplin peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Taman dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik karena memang adanya sikap peserta didik yang terbuka terhadap nasehat para pendidik sehingga mereka tidak terlalu sulit untuk diarahkan dan dibimbing, selain itu juga adanya kerjasama yang sangat baik antara pihak sekolah dengan orang tua juga karena orang tua mendukung budaya kedisiplinan maupun tata tertib yang ada di sekolah untuk Membina dan mendidik anaknya mencapai titik keberhasilan.

Simpulan

Untuk merumuskan atau merencanakan program kedisiplinan siswa di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo dari dinas pendidikan provinsi lalu dimodifikasi oleh sekolah, serta bapak atau ibu guru dan disesuaikan dengan keadaan yang ada di Sekolah. Peraturan tersebut telah diatur dalam Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 20 Tahun 2007, yang menjelaskan tentang bahwa persyaratan peserta didik untuk naik kelas dan kelulusan pada akhir jenjang di Sekolah tidak hanya memperhatikan faktor akademiknya saja, akan tetapi dari faktor non akademik yang berkaitan dengan akhlaq yang miulia dan kepribadian peserta didik, yang harus dilaksanakan secara komperhensip dan berkesinambungan.

Program keidisplinan di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo yaitu, kedisiplinan datang tepat waktu, mematuhi tata tertib, mengikuti jadwal sesuai jadwal. Selain itu, dengan adanya budaya atau program disiplin, masing-masing dari peserta didik sudah mempunyai rasa tanggungjawab yang tinggi serta memiliki pembiasaan yang baik.

Evaluasi di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo menggunakan sistem point, yang dimana point tersebut menjadi tolak ukur peserta didik. Jika point pelanggaran siswa mencapai 15 point, maka siswa mendapatkan peringatan lisan. Jika sudah mencapai 20 point, maka siswa akan mendapatkan peringatan tertulis. Jika point 25 – 40 point, maka siswa akan mendapatkan surat panggilan untuk wali murid atau orang tua. Apabila orang tua atau wali murid berhalangan untuk tidak hadir maka akan diadakan home visit yaitu guru akan mendatangi rumah siswa tersebut untuk menemui orang tua atau wali murid dan membuat surat pernyataan agar siswa tidak mengulangi pelanggaran tersebut. Jika point telah terkumpul 45 – 89 point, maka siswa akan mendapatkan surat panggilan orang tua atau wali murid dan mendapatkan surat peringatan keras. Jika point siswa telah terkumpul lebih dari 90 point, maka siswa tersebut akan dikeluarkan dari Sekolah, tergantung dari pelanggaran apa yang siswa tersebut lakukan. Maksimal dari jumlah point yang dikumpulkan siswa adalah 100.

References

  1. A. A.S, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994.
  2. H. Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, Bandung: CV. Alfabeta, 2012.
  3. D. Soemarno, Pedoman Pelaksanaan Disiplin Nasional dan Tata Tertib Sekolah, Jakarta: Skala Jamakaya, 1997.
  4. H. Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, Bandung: CV. Alfabeta, 2012.
  5. A. A.-J. d. A. At-Tuwaanisi, Perbandingan Pendidikan Islam: diterjemahkan oleh H.M. Arifin, Jakarta: Rineka Cipta, 1994.
  6. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2014.
  7. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2014.
  8. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2017.
  9. Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2012.
  10. M. B. H. A. M. &. S. J. Miles, Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (Third), Sage Publications, 2014.