Abstract

Nanda Indriani. 2022. The Effect of Entrepreneurial Knowledge, Entrepreneurial Motivation and Self Efficacy on Entrepreneurial Interest in Accounting Students of Muhammadiyah University of Sidoarjo. This study aims to determine the effect of entrepreneurial knowledge, entrepreneurial knowledge motivation, and self-efficacy on the entrepreneurial interest of accounting students at the University of Muhammadiyah Sidoarjo. The criteria for the population of this study were all accounting students in 2016 and 2017 who completed entrepreneurship course, namely 451 people. The research sample consisted of 212 people. Making the data obtained by distributing a questionnaire, which the conducted data analysis using multiple linear regression analysis by SPSS version 18.0 program. Results of testing the hypothesis that entrepreneurial knowledge has a positive and significant effect on interest in entrepreneurial knowledge has a positive and significant effect on interest in entrepreneurship, so that the first hypothesis (H1) is accepted. Entrepreneurial motivation has a positive and significant effect on interest in entrepreneurship, so that the second hypothesis (H2) is accepted. Self-efficacy has a positive and significant effect on interest in entrepreneurship, so that the third hypothesis (H3) is accepted.

Pendahuluan

Indonesia ialah negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke- 4 di dunia sesudah negara Amerika Serikat. Dengan banyaknya jumlah penduduk juga wajib ada banyaknya lapangan pekerjaan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, Indonesia sudah memasuki era bonus demografi. Yang maksudnya yakni banyak penduduk yang berumur produktif serta diperkirakan akan mencapai puncaknya pada periode 2025 - 2030. Jumlah penduduk Indonesia menurut informasi terbitan dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 tercatat sebanyak 261.890,9 ribu orang pada tahun 2017 [1]. Walaupun dengan jumlah penduduk yang banyak, Indonesia masih digolongkan dalam kategori negara berkembang. Salah satu aspek yang menyebabkan Indonesia masih dalam tahap berkembang ialah perkembangan ekonomi yang lambat, perihal ini dikemukakan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro, Indonesia belum dapat mempertahankan perkembangan ekonomi secara tidak berubah – ubah rata – rata sebesar 5 persen, dimana perihal tersebut ialah ketentuan yang dipenuhi supaya Indonesia jadi negara yang maju [2].

Mahasiswa perguruan tinggi dipercaya sebagai alternatif jalan keluar untuk mengurangi tingkat pengangguran, sebab para sarjana diharapkan bisa menjadi wirausahawan muda terdidik yang sanggup merintis usahanya sendiri. Khususnya mahasiswa Program Studi Akuntansi yang menekuni dasar – dasar dalam menyusun laporan keuangan, serta sudah mengampu mata kuliah kewirausahaan disamping itu pula dibekali dengan aktivitas seminar kewirausahaan yang diselenggarakan oleh pihak universitas. Dengan begitu mahasiswa akuntansi diharapkan bisa berperan dalam mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan baru.

Pengetahuan kewirausahaan menunjang nilai – nilai wirausaha paling utama untuk mahasiswa, sehingga diharapkan meningkatkan jiwa usaha untuk berwirausaha. Motivasi serta efikasi diri (self efficacy) sangat diperlukan untuk mahasiswa yang berwirausaha sehingga dapat mengidentifikasi peluang bisnis dan kemudian menggunakannya untuk menciptakan peluang kerja baru. Minat dan pengetahuan wirausaha mahasiswa diharapkan dapat mengubah tren mereka dalam memulai usaha baru di masa depan.

Seseorang yang ingin menjadi wirausaha sukses harus memiliki motivasi wirausaha yang tinggi karena dengan adanya motivasi wirausaha yang kuat ia dapat menciptakan mentalitas bawaan untuk selalu menjadi lebih baik dan melakukan apapun yang melebihi standar yang ada. Motivasi berwirausaha juga merupakan aspek penting dalam membangkitkan minat berwirausaha. Motivasinya bisa datang dari diri sendiri maupun orang lain. Kebanyakan orang sukses di dunia ini memiliki motivasi yang kuat untuk mendorong tindakan mereka. Mereka mengenali motivasi tersebut dengan baik dan mempertahankannya dalam setiap tindakan. Meningkatkan motivasi bisnis baru tidak hanya membutuhkan kepercayaan pada kemampuan mereka untuk sukses, tetapi juga kemampuan mereka untuk memperoleh informasi tentang peluang kewirausahaan.

Self efficacy yang tinggi akan meningkatkan karakter yang kuat pada seseorang, mengurangi stress serta tidak gampang terbawa oleh suasana yang mengecam. Berbeda dengan orang dengan self efficacy rendah yang cenderung tidak ingin berupaya ataupun menggemari kerjasama dalam suasana yang susah serta tingkatan kompleksitas yang besar. Semakin besar self efficacy orang semakin besar rasa yakin diri yang dimilki dalam keahlian untuk sukses dalam sesuatu tugas, serta kebalikannya apabila orang yang mempunyai self efficacy rendah, apabila dihadapkan pada keadaan susah hingga orang tersebut cenderung mengurangi usaha mereka ataupun menyerah[3]. Seorang wirausahawan membuat evaluasi sendiri dalam kondisi yang tidak menentu, hingga diperlukan keyakinan diri dalam membuat suatu penyataan serta membuat suatu keputusan.

Mahasiswa sebaiknya mempunyai minat untuk menjadi seorang wirausahawan, supaya setelah lulus diharapkan bisa menghasilkan lapangan pekerjaan baru untuk menolong pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Harapan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam berwirausaha, karena jika mahasiswa memiliki minat yang besar dalam berwirausaha, maka minatnya akan berkembang dengan membuka peluang usaha baru, dapat berperan sebagai generasi yang mandiri dan dapat mengurangi pengangguran serta berperan dalam memajukan kesejahteraan nasional. Karena kemakmuran suatu negara bergantung pada salah satunya dengan terdapatnya wirausahawan. Tingkat minat berwirausaha mahasiswa ditentukan oleh dua faktor yaitu aspek internal dan eksternal. Aspek internal ialah aspek yang berasal dari dalam diri sendiri sebaliknya aspek internal ialah aspek yang berasal dari luar diri mahasiswa.

A. Variabel Penelitian

1. Definisi Operasional

1) Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Kemampuan untuk mengidentifikasi atau menciptakan peluang dan melakukan tindakan untuk menghadapi hal-hal tertentu tentang kewirausahaan diperoleh dari sumber informasi [4].

2) Motivasi Berwirausaha (X2)

Motivasi berasal dari bahasa latin Movere yang artinya kekuatan pendorong atau dorongan hati yang mengarah pada tindakan atau perilaku. Seseorang biasanya memiliki kepribadian yang positif ketika melakukan sesuatu [5].

3) Self Efficacy (X3)

Self efficacy merupakan rasa percaya diri atau rasa percaya diri seseorang sehingga dapat memahami keadaan dan membuahkan berbagai hasil yang positif dan bermanfaat [6].

4) Minat Berwirausaha (Y)

Pola pikir yang terdiri dari berbagai perasaan, harapan, keyakinan, dan kecenderungan yang memungkinkan individu membuat pilihan tertentu. Minat akan mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang, karena jika seseorang tertarik pada sesuatu maka hasilnya akan lebih baik. Selain itu, ketertarikan seseorang dapat diungkapkan dengan kalimat yang menunjukkan bahwa seseorang lebih tertarik pada objek lain [7].

2. Indikator Variabel

Variabel Indikator Nomer Item Sumber
Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Pengetahuan yang dirintis 1, 2 [4]
Pengetahuan peran dan tanggung jawaban 3, 4
Memahami resiko yang dihadapi 5
Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi 6, 7
Motivasi berwirausaha (X2) Keinginan memperoleh laba 8, 9 [8]
Kebebasan 10
Impian personal 11, 12, 13
Kemandirian berwirausaha 14, 15
Self Efficacy (X3) Tingkat kesulitan tugas (magnitude) 16, 17, 18, 19 [6]
Derajat keyakinan atau pengharapan (strength) 20, 21, 22
Luas bidang perilaku (generality) 23,24, 25, 26
Minat Berwirausaha (Y) Percaya diri 27, 28 [8]
Inisiatif 29
Memiliki motif berprestasi 30, 31
Memiliki jiwa kepemimpinan 32, 33
Suka tantangan 34, 35
Table 1.Indikator Variabel PenelitianData diolah, (2020)

B. Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi penelitian ini terdiri dari mahasiswa Akuntansi yang telah menempuh 5 semester, ialah mahasiswa Akuntansi Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo angkatan 2016-2017. Hal ini disebabkan mata kuliah kewirausahaan ialah mata kuliah wajib semester 5. Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 451 mahasiswa.

Sampel

Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini merupakan mahasiswa akuntansi yang sudah menerima mata kuliah kewirausahaan berjumlah 212 orang. Sampel penelitian ini menggunakan metode simple random sampling, dimana anggota sampel dipilih secara acak dari suatu populasi tanpa memperhatikan tingkatan dalam populasi. Dalam penelitian ini untuk pengujian hipotesis menggunakan teknik slovin. Untuk menentukan jumlah sampel [9].

Dengan populasi 451 orang mahasiswa akuntansi angkatan 2016-2017.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Karena menekankan penggunaan angka untuk mengukur variabel penelitian dan prosedur statistik untuk menganalisis data untuk menguji teori, dan berfokus pada pengujian hipotesis. Pada penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner pada sampel atau responden yang telah ditentukan. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui buku, jurnal dan internet yang mendukung penelitian ini. Adapun kriteria penilaian data primer menggunakan kuesioner didasarkan pada pengukuran skala Likert.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan (FieldResearch) melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden dan penelitian pustaka (LibraryResearch) yaitu peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

E. Teknik Analisis

1. Uji Kualitas Data

  1. Uji Validitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur validitas kuesioner. Jika pertanyaan dalam kuesioner dapat mengungkapkan apa yang akan diukur dengan kuesioner tersebut, maka kuesioner tersebut dianggap valid. Instrumen yang valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dapat diukur dengan menggunakan teknik korelasi total item. Jika pearson correlation > 0,3 maka instrumen yang diuji dinyatakan valid, dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data yang diperoleh valid [10].
  2. Uji Reliabilitas. Reliabilitas merupakan alat ukur kuesioner yang merupakan indikator vaiabel. Jika tanggapan seseorang atas pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, kuesioner tersebut dianggap reliable atau dapat diandalkan. Reliabel adalah alat untuk mengukur Reliabilitas dihitung dengan koefisien cronbach alpha. Jika koefisien menunjukkan angka > 0,6 maka data penelitian dianggap cukup baik dan reliabel untuk digunakan sebagai input dalam proses penganalisaan data guna menguji hipotesis penelitian [10].

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda merupakan model regresi linier yang melibatkan beberapa variabel independen atau predictor. Uji hipotesis penelitian ini menggunakan metode Regresi Linier Berganda (multiple linear regression method) untuk memprediksi variabel bebas yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1), motivasi berwirausaha (X2) dan self efficacy(X3) terhadap variabel terikat yaitu minat berwirausaha (Y). Regresi ini menggunakan rumus berikut :

Y = b0 – b1X1 – b2X2 + b3X3 + è

Keterangan :

b0: Konstanta

b1, b2, b3: Koefisien regresi

Y: Skor dimensi variabel minat berwirausaha

X1: Skor dimensi variabel pengetahuan kewirausahaan

X2: Skor dimensi variabel motivasi berwirausaha

X3: Skor dimensi variabel self efficacy

è: Standar Error

F. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

Pengujian bertujuan untuk mengetahui secara parsial bahwa variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, kriteria pengujiannya sebagai berikut:

H0 : bi = 0 Artinya variabel bebas yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1), motivasi berwirausaha (X2) dan self efficacy (X3) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu minat berwirausaha (Y).

H0 : bi ≠ 0 Artinya variabel bebas yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1), motivasi berwirausaha (X2) dan self efficacy (X3) secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu minat berwirausaha (Y).

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut:

H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung< ttabel pada α = 5%

Ha diterima dan H0 ditolak apabila thitung> ttabel pada α = 5%

b: koefisien regresi variabel independen

σb: standar deviasi koefisien regresi variabel independen

Hasil uji t dapat dilihat pada Output Coefficient dari hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R squared) digunakan untuk menguji seberapa besar varians variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1, maka semakin besar variasi dalam variabel independen. Hal ini menunjukkan bahwa garis regresi semakin tepat itu mewakili penelitian yang sebenarnya. Hal ini karena menurut korelasi antara variabel bebas tambahan dan variabel terikat, nilainya dapat naik atau turun jika variabel baru ditambahkan [10].

Tabel 2

Hasil dan Pembahasan

Karakteristik Responden

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki – Laki 51 24.1 24.1 24.1
Perempuan 161 75.9 75.9 100.0
Total 212 100.0 100.0
Table 2.Karakteristik responden berdasarkan jenis kelaminOutput SPSS 2020

Tabel 3

Karakteristik responden berdasarkan angkatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2016 126 59.4 59.4 59.4
2017 86 40.6 40.6 100.0
Total 212 100.0 100.0
Table 3.Karakteristik responden berdasarkan angkatanOutput SPSS 2020

Karakteristik responden berdasarkan menempuh mata kuliah Kewirausahaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sudah 212 100.0 100.0 100.0
Table 4.Karakteristik responden berdasarkan menempuh mata kuliah KewirausahaanOutput SPSS 2020

Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Indikator Pearson Correlation Sig.(2 tailed) Keterangan
X11 0,541 0,000 Valid
X12 0,672 0,000 Valid
X13 0,688 0,000 Valid
X14 0,722 0,000 Valid
X15 0,713 0,000 Valid
X16 0,653 0,000 Valid
X17 0,685 0,000 Valid
Table 5.Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan KewirausahaanData diolah 2020

Indikator Pearson Correlation Sig.(2 tailed) Keterangan
X21 0,552 0,000 Valid
X22 0,597 0,000 Valid
X23 0,658 0,000 Valid
X24 0,692 0,000 Valid
X25 0,617 0,000 Valid
X26 0,598 0,000 Valid
X27 0,659 0,000 Valid
X28 0,569 0,000 Valid
Table 6.Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi BerwirausahaData diolah 2020

Indikator Pearson Correlation Sig.(2 tailed) Keterangan
X31 0,720 0,000 Valid
X32 0,781 0,000 Valid
X33 0,737 0,000 Valid
X34 0,835 0,000 Valid
X35 0,859 0,000 Valid
X36 0,733 0,000 Valid
X37 0,755 0,000 Valid
X38 0,693 0,000 Valid
X39 0,800 0,000 Valid
X310 0,812 0,000 Valid
X311 0,774 0,000 Valid
Table 7.Hasil Uji Validitas Variabel Self EfficacyData diolah 2020

Indikator Pearson Correlation Sig.(2 tailed) Keterangan
Y11 0,648 0,000 Valid
Y12 0,696 0,000 Valid
Y13 0,740 0,000 Valid
Y14 0,746 0,000 Valid
Y15 0,749 0,000 Valid
Y16 0,805 0,000 Valid
Y17 0,794 0,000 Valid
Y18 0,802 0,000 Valid
Y19 0,753 0,000 Valid
Table 8.Hasil Uji Validitas Variabel Minat BerwirausahaData diolah 2020

Dapat dilihat dari empat tabel diatas, bahwa nilai korelasi Pearson semua item pernyataan tentang variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1), Motivasi Berwirausaha (X2), Self Efficacy (X3) dan Minat Berwirausaha (Y) semuanya > 0,3, dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid. Ini dapat mengungkapkan apa yang diukur dalam kuesioner.

2. Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha N of Item Keterangan
Pengetahuan Kewirausahaan (X1) 0,789 7 Reliabel
Motivasi Berwirausaha (X2) 0,758 8 Reliabel
Self Efficacy (X3) 0,928 11 Reliabel
Minat Berwirausaha (Y) 0,900 9 Reliabel
Table 9.Hasil Uji ReliabilitasData diolah 2020

Berdasarkan Tabel 9, terlihat bahwa pernyataan dalam kuesioner reliabel karena nilai Cronbach Alpha > 0.60. Artinya setiap item kalimat yang digunakan akan mendapatkan data yang konsisten, artinya jika pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban yang sebelumnya.

3. Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 10

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -5.936 2.622 -2.264 .025
Pengetahuan Kewirausahaan .192 .066 .141 2.927 .004 .580 1.723
Motivasi Berwirausaha .260 .071 .144 3.675 .000 .886 1.129
Self Efficacy .606 .044 .689 13.884 .000 .550 1.818
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
Table 10.Hasil Analisis Regresi Linear BergandaOutput SPSS 2020

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat nilai constanta sebesar -5,936, koefisien pengetahuan kewirausahaan sebesar 0,192, koefisien motivasi berwirausaha sebesar 0,260, dan koefisien self efficacy sebesar 0,606. Dengan demikian dapat ditulis persamaan regresi menjadi bentuk persamaan sebagai berikut :

Y = 31,010 – 0,237X1 – 0,539X2 + 0,859X3 + e

Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (t test)

Hasil Uji t
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -5.936 2.622 -2.264 .025
Pengetahuan Kewirausahaan .192 .066 .141 2.927 .004 .580 1.723
Motivasi Berwirausaha .260 .071 .144 3.675 .000 .886 1.129
Self Efficacy .606 .044 .689 13.884 .000 .550 1.818
a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
Table 11.Hasil Uji tOutput SPSS 2020

Berdasarkan hasil uji statistik t pada Tabel 4.14 yang diuji meliputi variabel pengetahuan kewirausahaan (X1), motivasi berwirausaha (X2), self efficacy (X3), sehingga secara parsial dapat dipahami pengaruhnya terhadap minat berwirausaha (Y), maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Variabel pengetahuan kewirausahaan diperoleh Thitung2,927, taraf signifikansi 0,004, nilai Ttabel pada α/2 (5%/2=2,5%) dan df1 = 208 adalah Ttabel 1,9714. Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Hal tersebut terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Nilai Thitung(2,927) > Ttabel (1,9714). Kemudian disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

2) Variabel Motivasi Berwirausaha (X2)

Variabel motivasi berwirausaha diperoleh Thitung 3,675, taraf signifikansi 0,000, nilai Ttabel pada α/2 (5%/2=2,5%) dan df1 = 208 adalah Ttabel 1,9714. Variabel motivasi berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Hal tersebut terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai Thitung(3,675) > Ttabel (1,9714). Kemudian disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

3) Variabel Self Efficacy (X3)

Variabel self efficacy diperoleh Thitung13,884, taraf signifikansi 0,000, nilai Ttabel pada α/2 (5%/2=2,5%) dan df1 = 208 adalah Ttabel 1,9714. Variabel self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Hal tersebut terlihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Nilai Thitung(13,884) > Ttabel (1,9714). Kemudian disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima

2. Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 12

Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
dimension0 1 .847a .718 .714 2.628 1.882
a. Predictors: (Constant), Self Efficacy, Motivasi Berwirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan
b. Dependent Variable: Minat Berwirausaha
Table 12.Koefisien DeterminasiOutput SPSS 2020

Berdasarkan tabel 11 didapat nilai koefisien determinasi sebesar 0,714 atau 71,4%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel minat berwirausaha dapat dijelaskan oleh variabel pengetahuan kewirausahaan, motivasi berwirausaha dan self efficacy,sebesar 71,4%. Sedangkan sisanya 28,6% (100 - 71,4) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis, maka pembahasan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha

Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda untuk variabel pengetahuan kewirausahaan mempunyai nilai koefisien regresi (b1) dengan arah positif sebesar 0,192 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004 < 0,05 dan memiliki perbandingan nilai thitung > ttabel 2,927 > 1,9714. Artinya hipotesis diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa Akuntansi Fakultas Bisnis Hukum Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Pengaruh kewirausahaan merupakan hasil dari persepsi manusia, pengamatan, pendengaran dan sensasi dari proses yang dilakukan dan dihasilkan oleh wirausahawan lain, sehingga masyarakat sudah mulai merealisasikan karir wirausaha. Orang dengan pengetahuan kewirausahaan akan menganalisis dan membuat keputusan dengan lebih hati-hati saat mereka dalam proses menjalankan usaha atau bisnisnya.

Pengetahuan kewirausahaan diperoleh mahasiswa di perguruan tinggi melalui mata kuliah kewirausahaan, sehingga mahasiswa mampu dalam menganalisis posisi, keuangan, strategi dan aspek lain yang berkaitan dengan kewirausahaan, sehingga meningkatkan minat mahasiswa dalam berwirausaha.

2. Pengaruh motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha

Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda untuk variabel motivasi berwirausaha mempunyai nilai koefisien regresi (b2) dengan arah positif sebesar 0,260 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan memiliki perbandingan nilai thitung > ttabel 3,675 > 1,9714. Hal ini berarti hipotesis diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berwirausaha berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa Akuntansi Fakultas Bisnis Hukum Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Motivasi berwirausaha merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menggerakkan dan membimbing seseorang dalam melakukan kegiatan bisnis untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi kewirausahaan meliputi motivasi yang ditujukan untuk mencapai tujuan kewirausahaan, seperti yang melibatkan pengenalan dan penggunaan peluang bisnis.

Peran motivasi sangat penting dalam berwirausaha, karena motivasi dapat menentukan derajat keberhasilan. Motivasi juga menggambarkan situasi yang dapat mempengaruhi semua aspek proses kewirausahaan.

3. Pengaruh self efficacy terhadap minat berwirausaha

Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda, variabel self efficacy mempunyai nilai koefisien regresi (b3) dengan arah positif sebesar 0,606 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan memiliki perbandingan nilai thitung > ttabel 13,884 > 1,9714. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel self efficacy berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa Akuntansi Fakultas Bisnis Hukum Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Mahasiswa akuntansi memiliki kecenderungan self-efficacy yang tinggi, artinya mahasiswa memiliki kepercayaan diri yang tinggi terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas sulit dalam berwirausaha, serta memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kemampuan dan ketahanannya dalam menghadapi masalah kewirausahaan. Ia mampu menyelesaikan berbagai tugas kewirausahaan. Self-efficacy berkaitan dengan pilihan perilaku pribadi dan berdampak padanya, termasuk pilihan karir wirausahawan.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan Berdasarkan hasil uji parsial atau uji-t maka dapat dipaparkan bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 2,927 dimana lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 1,9714 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari pada 0,05 serta memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,192, sehingga hipotesis pertama diterima.

Berdasarkan hasil uji parsial atau uji-t dapat dipaparkan bahwa motivasi berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 3,675 dimana lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 1,9714 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari pada 0,05 serta memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,260, sehingga hipotesis kedua diterima.

Berdasarkan hasil uji parsial atau uji-t dapat dipaparkan bahwa self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 13,884 dimana lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 1,9714 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari pada 0,05 serta memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,606, sehingga Hipotesis ketiga diterima.

References

  1. BPS. (2019). Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Retrieved from www.bps.go.id
  2. Afriyadi, A. D. (2017). Syarat Indonesia Menjadi Negara Maju. Retrieved from https://www.liputan6.com/bisnis/read/3155447/syarat-indonesia-menjadi-negara-maju
  3. Robbins, S. P., Judge, T. A., & Angelica, D. (2008). Perilaku Organisasi Edisi ke 12. Jakarta: Salemba Empat.
  4. Nurhalimah. (2017). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan , Faktor Keluarga Dan Faktor Kepribadian Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan S-1 Manejemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
  5. Suwatno, & Priansa. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
  6. Mustofa, M. A. (2014). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Self Efficacy, dan Karakter Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri Depok Kabupaten Sleman. Universitas Negeri Yogyakarta.
  7. Suhartini, Y. (2011). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Dalam Berwiraswasta (Studi Pada Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta). Akmenika Upy.
  8. Pamudyan, G. S. (2017). Pengaruh kesiapan berwirausaha dan motivasi terhadap minat mahasiswa dalam berwirausaha.
  9. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  10. Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (5th ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.