Abstract
This study aims to determine the effect of professional ethics, self-efficacy and love of money on the interest of accounting students in a career in taxation, whether motivation is able to moderate professional ethics, self-efficacy and love of money onrthe interestjof accountingjstudents inja careerjinjtaxation. Thisjresearch method usesjquantitative,jdata collection is done by distributing questionnaires. The population in this study were students of the 2018 accounting study program. The sampling technique used in this study was using the Slovin formula as many as 55 respondents. The data analysis technique used in this research is using the SPSS Verssion 26 application.The results showed that (1) professional ethics and love of money had a significant effect on the interest of accounting students in a career in taxation, (2) Self Efficacy had no significant effect on the interest of accounting students in a career in taxation, (3) motivation was able to moderate professional ethics and love of money on the interest of accounting students in a career in taxation, (4) motivation is not able to moderate self-efficacy on the interest of accounting students in a career in taxation.
Pendahuluan
Perkembangan pada dunia usaha di Indonesia saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan sangat dinamis, dalam membuka peluang kerja yang bervariasi untuk angkatan kerja tiap tahunnya. Untuk merespon perkembangan tersebut, maka diperlukam sistem pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta siap pakai dalam dunia kerja (Vivi, 2021). Khususnya dalam bidang pendidikan akuntansi, untuk dapat meraih setiap tujuan di dunia kerja maka rancangan pendidikan akuntansi untuk sarjana akuntansi perlu direlevansikan dengan dunia kerja [1].
Salah satu profesi di bidang akuntansi yang banyak dibutuhkan oleh mahasiswa akuntansi saat ini adalah pendidikan di bidang perpajakan. Kurangnya minat untuk berkarir dibidang perpajakan umumnya ditimbulkan oleh kurangnya pengetahuan mahasiswa mengenai perpajakan dan peluang kerja dibidang perpajakan. (Mahayani, 2017) mengatakan bahwasannya, karir pada bidang pajak masihlah amat luas, ini menggambarkan bahwa sekarang ini di seluruh Indonesia banyaknya pegawai perpajakan jumlahnya sekitar 32.214 orang, hal tersebut tentu amat tidak seimbang jika dibandingkan terhadap banyaknya wajib pajak yang jumlahnya sekitar 30.044.103 orang wajib pajak di seluruh Indonesia [2].
Disamping dalam tenaga ahli pada sektor pajak yang mana di Indonesia dapat dianggap masih amat dibutuhkan, karakter dinamis dari ilmu perpajakan pun bisa dianggap sebagai peluang juga tantangan. Bisa dianggap menjadi tantangan sebab dalam kebijakan dan aturan perpajakan seringkali terjadi perubahan yang berkelanjutan yang mengakibatkan tak setiap orang memiliki kemampuan untuk selalu baradaptasi terhadap perubahan yang terus-menerus tersebut, sifat dinamis tersebut pun menjadikan wajib pajak apakah itu badan usaha atau pun orang perlu selalu melakukan pembenahan dalam pemenuhan kewajibannya sebagai wajib pajak.
Peran pada akuntan muda yang menjadi tenaga ahli pada sektor pajak bisa memberi dampak terhadap terlanjutkannya pembangunan global, melalui peningkatan jumlah akuntan yang berperan menjadi tenaga ahli pada sektor pajak di Indonesia maka jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan oleh negara ini cenderung akan mengalami kenaikan (Prasetyo, 2016). Hal tersebut dengan tidak langsung bisa memberi dampak luas luas khsusunya terhadap wajib pajak, melalui meningkatnya jumlah tenaga ahli pada sektor pajak maka harapannya tingkatan kesadaaran serta pelaporan mengenai upaya untuk memenuhi kewajiban perpajakan diharapkan juga dapat mengalami peningkatan [3].
Permasalahan yang muncul pada penelitian ini merupakan pengambilan karir pada sektor pajak, pengambilan karir pada sektor pajak merupakan salah satu pilihan yang amat memiliki prospek besar ke depannya, dengan memandang begitu besarnya peluang tersebut semestinya mahasiswa akuntansi bisa memilih prospek yang lumayan menjanjikan ini. Maka untuk melihat hal tersebut, akan dilakukan survei mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, apakah mereka memiliki minat untuk tahu mengenai peluang mengambil karir pada sektor pajak. Jika mahasiswa banyak berminat dibidang perpajakan maka mahasiswa harus siap menghadapi tantangan yang harus disiapkan salah satunya yaitu keilmuan bidang pajak maka siapa saja yang menentukan pilihan untuk mengambil karir pada sektor pajak diharuskan untuk senantiasa mampu mengikuti perubahan keilmuan perpajakan ini.
Sebelumnya penelitian ini pernah dilakukan terkait dengan etika profesi dan selfefficacy dan love of money terhadap minat mahasiwa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan adalah (Vivi, 2021), (Eliza, 2019), dan (Wardani, 2019) menurut penelitian diatas menunjukkan bahwa “tingkat pilihan karir dibidang perpajakan sangat dipengaruhi oleh etika profesi dan selfefficacy dan love of money dengan demikian penelitian berfokus pada minat mahasiswa dalam berkarir dibidang perpajakan yaitu ditekankan kepada pengaruh etika profesi, selfefficacydan loveofmoneyyang mana motivasi dijadikan moderating” [1], [4], [5].
Bedanya dari penelitian sebelumnya kebanyakan fokus terhadapjminat mahasiswajakuntansi dalamjberkarir dibidangjperpajakan, sehingga peneliti lebih memfokuskan pada minat mahasiwa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan dengan penambahan variabel moderasi yaitu motivasi (Nuraini, 2017). Keputusan tersebut ditentukan atas dasar pendapat bahwasannya melalui adanya motivasi akan bisa menguatkan ke berpengaruhan etika profesi, self efficacy dan love of money terhadap karir dibidang perpajakan. Seorang individu yang tinggi motivasinya pada karir dibidang perpajakan akan memiliki kecenderung lebih proaktif untuk mencari informasi tentang karir dibidang perpajakan dibandingkan yang tidak memiliki motivasi karir dibidang perpajakan [6].
Berdasarkan uraian diatas beberapa penelitian terdahulu yang memiliki hasil yang tidak konsisten dari penelitian satu dengan penelitian lainnya sehingga saya ingin meneliti tentang “Pengaruh Etika Profesi, Self Efficacy dan Love Of Money Terhadap Minat Mahasiwa Akuntansi Dalam Berkarir di Bidang Perpajakan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderating”.
Metode Penelitian
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini penulis memilih lokasi di Sidoarjo dengan penelitian yaitu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Penyebaran kuisoner nantinya akan disebar kepada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki spesifikasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo prodi akuntansi angkatan tahun 2018 sebanyak 159 mahasiswa [7].
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu penyebaran kuisoner dan data sekunder yaitu diperoleh dari pihak Direktorat Akademik terkait jumlah Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Angkatan Tahun 2018 [8].
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu menggunakan kuisoner. Kuesioner merupakan sebuah teknik untuk mengumpulkan data yang dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan dan penyataan secara langsung atau tidak dalam bentuk tertulis kepada responden. Kemudian jawabanjresponden akan diukur menggunakan Skala Likert yangidigunakan untuk mengukur persepsi, pendapat dan sikap seseorang mengenai fenomena dalam penelitian (Sugiyono, 2017) [9].
E. Kerangka Konseptual
F. Hipotesis
H1 : Etika profesi berpengaruh terhadaprminat mahasiswarakuntansi dalamrberkarir dibidangrperpajakan.
H2 : Self efficacy berpengaruh terhadaprminat mahasiswarakuntansi dalamrberkarir dibidangrperpajakan.
H3 : Love of money berpengaruh terhadaprminat mahasiswarakuntansi dalamrberkarir dibidangrperpajakan.
H4 : Variabel motivasi dapat memoderasi pengaruh etika profesi terhadaprminat mahasiswarakuntansi dalamrberkarir dibidangrperpajakan.
H5 : Variabel motivasi dapat memoderasi pengaruh self efficacy terhadaprminat mahasiswarakuntansi dalamrberkarir dibidangrperpajakan.
H6 : Variabel motivasi dapat memoderasi pengaruh love of money terhadaprminat mahasiswarakuntansi dalamrberkarir dibidangrperpajakan.
Hasil dan Pembahasan
Analisis Data
1. Penilaian Responden Terhadap Identitas Responden
a. Distribusi Sampel Data
Keterangan | Jumlah Kuesioner |
Kuesioner yang disebar | 159 |
Kuesioner yang tidak kembali | 104 |
Kuesioner dapat diolah | 55 |
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa distribusi sampel kuisoner menunjukkan bahwa total kuisoner yang disebar sebanyak 159 orang. Sedangkan kuisoner yang tidak kembali sebanyak 104 orang dan data yang dapat diolah dari kuisoner berjumlah 55 orang.
b. Presentase Responden Jenis Kelamin
No | Jenis Kelamin | Jumlah | Presentase |
1 | Laki-laki | 7 | 13% |
2 | Perempuan | 48 | 87% |
Jumlah | 55 | 100% |
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa presentase responden menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah laki-laki sebanyak 7 orang dengan presentase 13% dan jumlah jenis kelamin perempuan sebanyak 48 dengan presentase 87%. Sehingga dapat disimpulkan bahwasannya data responden dipenuhi dengan responden perempuan.
c. Presentase Responden Semester
No | Minat Karir | Jumlah | Presentase |
1 | DJP | 14 | 25% |
2 | Konsultan Pajak | 5 | 9% |
3 | Tax Specialist | 1 | 2% |
4 | Tax Planning | 5 | 9% |
5 | Lainnya | 30 | 55% |
Jumlah | 55 | 100% |
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden sebanyak 55 orang sebagian besar memiliki keinginan untuk jenis karir Direktorat Jendral Pajak yaitu sebanyak 14 responden atau sebesar 25%, kemudian pada jenis karir Lainnya sebanyak 30 responden atau 55%, pada konsultan pajak sebanyak 5 responden atau sebesar 9%, pada jenis karir Tax Planning sebanyak 5 responden atau sebesar 9%, dan Tax Specialis sebanyak 1 responden atau 2%.
2. Hasil Uji Analisis Data
a. Uji Validitas
Pernyataan | r hitung | r tabel | Keterangan |
X2-1 | 0,589 | 0,266 | Valid |
X2-2 | 0,696 | 0,266 | Valid |
X2-3 | 0,759 | 0,266 | Valid |
X2-4 | 0,696 | 0,266 | Valid |
X2-5 | 0,706 | 0,266 | Valid |
X2-6 | 0,702 | 0,266 | Valid |
Berdasarkanjhasil ujijvaliditas terhadapj6 pernyataanjyang terdapatjdidalam kuesionerjyang disebarkanjkepada mahasiswajprodi akuntansitsemester 8tdiperoleh nilaitr hitungtantara 0,589 sampaijdenganr0,759 yangjlebih besarjdari nilairr tabelrsebesar 0,266 sehinggar6rpernyataan pada variabel independen Etika Profesi (X1) dianggap valid.
Pernyataan | r hitung | r tabel | Keterangan |
X2-1 | 0,589 | 0,266 | Valid |
X2-2 | 0,696 | 0,266 | Valid |
X2-3 | 0,759 | 0,266 | Valid |
X2-4 | 0,696 | 0,266 | Valid |
X2-5 | 0,706 | 0,266 | Valid |
X2-6 | 0,702 | 0,266 | Valid |
Berdasarkanjhasil ujijvaliditas terhadapj6 pernyataanjyang terdapatjdidalam kuesionerjyang disebarkanjkepada mahasiswahprodi akuntansitsemester 8tdiperoleh nilaitr hitungtantara 0,589 sampaijdenganj0,759 yangrlebih besarrdari nilairr tabelrsebesarr0,266 sehinggar6rpernyataan pada variabel independen Self Efficacy (X2) dianggap valid.
Pernyataan | r hitung | r tabel | Keterangan |
X3-1 | 0,721 | 0,266 | Valid |
X3-2 | 0,701 | 0,266 | Valid |
X3-3 | 0,683 | 0,266 | Valid |
X3-4 | 0,693 | 0,266 | Valid |
X3-5 | 0,734 | 0,266 | Valid |
X3-6 | 0,828 | 0,266 | Valid |
Berdasarkanthasil ujitvaliditas terhadapt6 pernyataantyang terdapattdidalam kuesionertyang disebarkantkepada mahasiswajprodi akuntansitsemester 8tdiperoleh nilaitr hitungtantara 0,683 sampairdenganj0,828 yangrlebih besarrdari nilairr tabelrsebesarr0,266 sehinggar6rpernyataan pada variabel independen Love Of Money (X3) dianggap valid.
Pernyataan | r hitung | r tabel | Keterangan |
Y-1 | 0,564 | 0,266 | Valid |
Y-2 | 0,719 | 0,266 | Valid |
Y-3 | 0,663 | 0,266 | Valid |
Y-4 | 0,601 | 0,266 | Valid |
Y-5 | 0,713 | 0,266 | Valid |
Y-6 | 0,694 | 0,266 | Valid |
Berdasarkanthasil ujitvaliditas terhadapt6 pernyataantyang terdapattdidalam kuesionertyang disebarkantkepada mahasiswajprodi akuntansitsemester 8tdiperoleh nilaitr hitungtantara 0,564 sampai dengan 0,719 yang lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,266 sehingga 6 pernyataan pada variabel dependen Minat Mahasiswa Dalam Berkarir Dibidang Perpajakan (Y) dianggap valid.
Pernyataan | r hitung | r tabel | Keterangan |
Z-1 | 0,659 | 0,266 | Valid |
Z-2 | 0,620 | 0,266 | Valid |
Z-3 | 0,770 | 0,266 | Valid |
Z-4 | 0,756 | 0,266 | Valid |
Z-5 | 0,761 | 0,266 | Valid |
Z-6 | 0,643 | 0,266 | Valid |
Berdasarkanthasil ujitvaliditas terhadapt6 pernyataantyang terdapattdidalam kuesionertyang disebarkantkepada mahasiswajprodi akuntansitsemester 8tdiperoleh nilaitr hitungtantara 0,620 sampaijdenganr0,770 yangrlebih besarrdari nilairr tabelrsebesarr0,266 sehinggar6rpernyataan pada variabel moderasi yaitu Motivasi (Z) dianggap valid.
b. Uji Reabilitas
Variabel | Cronbach’s Alpha | Hasil |
Etika Profesi (X1) | 0,750 | Reliabel |
Self Efficacy (X2) | 0,775 | Reliabel |
Love Of Money (X3) | 0,817 | Reliabel |
Minat Perpajakan (Y) | 0,740 | Reliabel |
Motivasi (Z) | 0,793 | Reliabel |
Dapat dilihat dari tabel diatas menunjukkantbahwa nilaifcronbach alphafsetiap kontruk melilikirnilai lebihrbesar dari 0,6 sehinggakdapat disimpulkankbahwa pengukurankyang digunakankdalam pengukuranhini adalah reliabel. Suatukvariabel latentmemiliki reabilitas yangttinggi apabilajnilai Cronbach Alpha diatas 0,6.
c. Koefisien Determinan (R2)
R Square | R Square Adjust | |
Y | 0,542 | 0,505 |
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,542 hal ini dapat diartikan bahwa kontribusi variabel Etika Profesi (X1), Self Efficacy (X2), Love Of Money (X3) dan Motivasi (Z) terhadap variabel Minat Perpajakan sebesar 0,542 atau 54,2%. Sedangkan sisanya sebesar 45,8 yang didapatkan dari 100% - 54,2% merupakantkontribusi daritvariabel lain diluarkpenelitian. Berdasarkankuraian tersebutkmaka dapatkdisimpulkan bahwakvariabel independenttdapat menjelaskantvariabel dependentdalam skala yang kuat.
Coefficients a | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 2.306 | 4.139 | .557 | .580 | |
Etika Profesi (X1) | .492 | .187 | .406 | 2.636 | .011 | |
Self Efficacy (X2) | .072 | .192 | .058 | .375 | .710 | |
Love Of Money (X3) | .238 | .130 | .231 | 1.833 | .073 |
Koefisien regresi Etika Profesi (X1) sebesar 0,492 menunjukkan bahwa etika profesi berpengaruh terhadap minat berkarir dalam perpajakan sebesarr0,492. Berartirbahwa jikajterjadi peningkatanjvariabel etikajprofesi (X1) sebesarjsatu tingkatjdengan asumsijvariabel bebasjlain konstan,rmaka besarnyarminat berkarirrdibidang perpajakanr(Y) akanrmengalamirpeningkatan sebesarr0,492rtingkat.
KoefisienkregresikSelf Efficacy (X2)ksebesar 0,072 menunjukkanjbahwa self efficacy tidak berpengaruh terhadap minat berkarir dalam perpajakan sebesar 0,072. Karena tidak terjadi peningkatan dalam variabel self efficacy (X2) sebesartsatu tingkattdengan asumsitvariabel bebas laintkonstan, makarbesarnya minatrberkarir dibidang perpajakan (Y) tidak mengalami peningkatan.
Koefisien regresi Love Of Money (X3) sebesar 0,238 menunjukkan bahwa love of money berpengaruh terhadap minat berkarir dalam perpajakan sebesar 0,238. Berartirbahwa jika terjadirpeningkatan variabelrlove ofrmoney (X3) sebesarjsaturtingkat denganrasumsi variabel bebasrlain konstan,rmaka besarnyarminat berkarir dibidang perpajakan (Y)rakanrmengalami peningkatanrsebesarr0,238 tingkat.
e. Moderated Regression Analysis (MRA)
Coefficients a | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 3.532 | 4.227 | .836 | .407 | |
Motivasi (Z) | .575 | .357 | .491 | 1.613 | .113 | |
X1.Z | .006 | .008 | .235 | .799 | .428 | |
X2.Z | -.004 | .006 | -.144 | -.613 | .543 | |
X3.Z | .005 | .004 | .178 | 1.096 | .278 |
Dari persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
Hasil dari pengujian variabel moderasi didapatkan hasil etika profesi berpengaruh dengan signifikasi sebesar 0,113 lebih kecil dari 0,05. Hasil yang didapat self efficacy tidak berpengaruh dengan niai signifikasi 0,543 lebih besar dari 0,05. Hasil yang didapat love of money berpengaruh dengan nilai signifikansi 0,278 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi mampu memoderasi variabel etika profesi dan love of money tetapi variabel motivasi tidak dapat memoderasi variabel self efficacy.
Pembahasan
1. Hipotesis Pertama : Pengaruh etika profesi terhadaprminat mahasiswarakuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan.
Berdasarkan gambar 4.1, Hasil estimasi hubungan variabel etika profesi terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan menunjukkan bahwa nilai Signifikansi 0,011 < 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel etika profesi berpengaruh signifikan pada tingkat 5% terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan. Hasil penelitianjsejalanldenganjhasilcpenelitiannterdahulujyangjdilakukanloleh (Melilani, 2020) dan (Vivi, 2021). Padajpenelitianninindinyatakanjbahwajvariabel etika profesi berpengaruhjsecara signifikanjterhadapnminat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan. Dengan mengetahui kode etik dalam berkarir dibidang perpajakan membuat seorang bekerja tetap sesuai aturan. Sebelum mahasiswa memiliki karir dan berkarir dibidang perpajakan baiknya terlebih dahulu mengetahui kode etik pekerjaannya apakah sesuai dengan kemampuan pada dirinya [10].
2. Hipotesis Kedua : Pengaruh self efficacy terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan.
Berdasarkan gambar 4.1, Hasil estimasi hubungan self efficacy tehadap minat mahasiswa akuntansi terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan memiliki nilai Signifikansi 0,710 > 0,05. Hasil ini dapat diartikan bahwa variabel self efficacy tidak berpengaruh secara signifikan terhadaplminat;mahasiswajakuntansijda;am berkarir dibidangjperpajakan pada tingkat signifikan 5%. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Vita, 2021) karena hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa self efficacy tidak berpengaruh terhadap minat berkarir dibidang perpajakan. Sehingga semakin tinggi self efficacy yang dimiliki karyawan, maka belum tentu dapat meningkatkan kinerja karyawan, bisa meningkat tetapi dalam prosentase yang rendah. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang untuk berkarir dibidang perpajakan yaitu self efficacy yang merupakan suatu kepercayaan diri seseorang akan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu juga dikarenakan faktor internal yaitu kepercayaan diri yang kurang dalam menyelesaikan pekerjaan. Kepercayaan diri yang kurang membuat karyawan selalu mengeluh dan merasa tidak nyaman setiap diminta mengerjakan pekerjaan [11].
3. Hipotesis Ketiga : Pengaruh love of money terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan.
Berdasarkan gambar 4.1, Hasil estimasi hubungan love of money terhadap minat mahasiswa akuntansi terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan memiliki nilai Signifikansi 0,073 < 0,05. Hasil ini dapat diartikan bahwa variabel love of money berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi dapam berkarir dibidang perpajakan pada tingkat signifikan 5%.Sikap seseorang terhadap uang dapat dilihat melalui proses sosialisasi, yang dibangun mulai pada masa kanak-kanak dan dipelihara dalam kehidupan dewasa. Sikap uang dapat dijadikan sebagai “frame of reference” untuk menguji dalam kehidupan sehari-hari mereka (Tang, 2005). Penelitian ini sejalanldenganjhasiljpenelitianlterdahululyang dilakukanloleh (Ardhini, 2017) dan (Banyanga, 2011), mengacu pada kecintaan individu terhadap uang dan melihat uang sebagai suatu kecintaan dan keserakahan pada setiap individu [12].
4. Hipotesis keempat : Pengaruh etika profesi terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan dengan motivasi sebagai variabel moderating.
Berdasarkan gambar 4.2, efek moderasi antara variabel etika profesi dengan minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan menunjukkan bahwa memiliki nilai signifikansi sebesar 0,428 < 0,005 maka hasil tersebut menunjukkan variabel motivasi mampu memoderasi hubungan antara etika profesi dengan minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan. Etika profesi merupakan persepsi yang harus dimiliki setiap mahasiswa dalam sebuah pekerjaan karena dengan mengetahui pentingnya kode etik dalam berkarir akan membuat seorang bekerja tetap sesuai aturan. Sebelum mahasiwa memiliki karir menjadi seorang yang ingin berkarir di bidang perpajakan sebaiknya terlebih dahulu mengetahui kode etik pekerjaannya sehingga mampu menimbangi apakah sesuai dengan kemampuan pada dirinya. Sehingga perlu adanya motivasi untuk mendorong mahasiswa untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, dengan adanya motivasi maka mahasiswa akan tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
5. Hipotesis keempat : Pengaruh self efficacy terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan dengan motivasi sebagai variabel moderating.
Berdasarkan gambar 4.2, Efek moderasi antara variabel self efficacy dengan minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,543 < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel motivasi tidak mampu memoderasi hubungan self efficacy dengan minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan dengan tingkat signifikan 5%. Seorang yang mempunyai self efficacy yang tinggi maka akan memiliki minat untuk melakukan karir dibidang perpajakan. Self efficacy merupakan keyakinan atas kemampuan, kesanggupan dan tindakan seseorang dalam menghadapi suatu persoalan dan apa yang akan ia lakukan untuk mencapai tujuannya. Ketika mahasiswa cenderung tertarik untuk mencapai hasil sesuai tujuan yang mereka inginkan maka mahasiswa tersebut harus menetapkan dalam memiliki keyakinan terhadap dirinya sendiri. Jika dilihat dari indikator dalam melakukan pekerjaan dan kemampuan yang lebih baik, menunjukkan mahasiswa kurang memiliki kepercayaan diri untuk memotivasi dirinya sendiri agar berhasil dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Kepercayaan diri yang kurang dalam menyelesaikan tugas membuat mahasiswa selalu mengeluh dan merasa tidak nyaman setiap kali diminta untuk mengerjakan tugasnya. Sehinga perlu adanya motivasi mahasiswa secara kognitif untuk bertindak lebih terarah dan mahasiswa akan yakin dengan kemampuannnya menyelesaikan tugas-tugasnya.
6. Hipotesis keempat : Pengaruh love of money terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan dengan motivasi sebagai variabel moderating.
Berdasarkan gambar 4.2, Efek moderasi antara variabel love of money denganrminat mahasiswarakuntansi dalamrberkarir dibidangrperpajakan mempunyai nilairsignifikansi sebesar 0,278 < 0,05. Hasil menujukkan bahwa variabel motivasi mampu memoderasi hubungan antara love of money dengan minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan. Love of money merupakan beberapa perilaku organisasi yang diinginkan seperti tingkat kepuasan kerja yang tinggi, tingkat pergantian karyawan yang rendah maupun perilaku organisasi yang tidak diinginkan seperti tindakan kecurangan akuntansi dan lain-lain. Ketika mahasiswa ingin bekerja menjadi seorang berkarir di bidang perpajakan mereka akan cenderung tertarik untuk mencapai hasil sesuai tujuan yang mereka inginkan, para manajer atau para petinggi didalam sebuah pekerjaan mereka akan menggunakan uang untuk menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan. Gambaranrtentang lovejof moneyjdekat denganrsifat serakah,rsehingga ketikarindividu memilikikkertarikan tinggikterhadap uang,kmaka biasanyakindividu ituktermasuk orangkyang serakah.kKecintaan yangkberlebihan terhadapkuang biasanyakakan berpengaruhppada sifat seseorangrdan akanrmenganggap segalarsesuatunya berdasarkanruang.
Simpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Variabel etika profesi berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan.
- Variabel self efficacy tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan.
- Variabel love of money berpengaruh signifikan terhadaplminatlmahasiswajakuntansildalamlberkarir dibidang perpajakan.
- Variabel motivasi mampu memoderasi hubungan antara etika profesi dengan minatkmahasiswa akuntansildalamlberkarirldibidanglperpajakan.
- Variabel motivasi tidak mampu memoderasi hubungan antara self efficacy dengan minat;mahasiswa akuntansildalamlberkarirldibidanglperpajakan.
- Variabel motivasilmampu memoderasi hubungan antara love of money dengan minat mahasiswa akuntansi dalam berkarir dibidang perpajakan.
References
- Vivi, I. &. (2021). Pengaruh Etika Profesi Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Minat Berkarir Dibidang Perpajakan. (Studi Kasus Pada Relawan Pajak Di Tax Center STIEM), 4(1), 12–28.
- Mahayani. (2017). Pengaruh Persepsi, Motivasi, Minat, dan Pengetahuan Mahasiswa Akuntansi Program SI Tentang Pajak Terhadap Pilihan Berkarir Dibidang Perpajakan. Pengaruh Persepsi, Motivasi, Minat, Dan Pengetahuan Mahasiswa Akuntansi Program S1 Tentang Pajak Terhadap Pilihan Berkarir Dibidang Perpajakan, 7(1), 2.
- Prasetyo, E., Pranoto, S., & Anwar, S. (2016). Persepsi terhadap minat karir di perpajakan dengan motivasi sebagai variabel intervening. 641.
- Eliza, Agusti, A. (2019). Pengaruh Motivasi, Self Efficacy, Kemampuan, Pertimbangan Pasar Kerja, Dan Penghargaan Finansial Terhadap Minat Mahasiswa Akutansi Berkarir Di Bidang Perpajakan (Studi Empiris Universitas Di Kota Pekanbaru). PENGARUH MOTIVASI, SELF EFFICACY, KEMAMPUAN, PERTIMBANGAN PASAR KERJA, DAN PENGHARGAAN FINANSIAL TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUTANSI BERKARIR DI BIDANG PERPAJAKAN, 6, 15. http://dspace.lib.niigata-u.ac.jp/dspace/bitstream/10191/47523/2/h28ndk382.pdf
- Wardani. (2019). Faktor Kecintaan Terhadap Uang (Love Of Money) Pada Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi. PENGARUH FAKTOR KECINTAAN TERHADAP UANG (LOVE OF MONEY) PADA PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA, 53(9), 1689–1699.
- Nuraini, F. (2017). Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Pemahaman Akuntansi Dasar Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderating. Journal of Accounting Science, 1(2), 93–118. https://doi.org/10.21070/jas.v1i2.892
- Damayanti, S., & Kartika. (2020). Pengaruh Persepsi, Motivasi, Selfefficacy, Pertimbangan Pasar Kerja, Nilai-Nilai Sosial, Dan Pengaruh Orang Tua Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Konsultan Pajak. Platform Riset Mahasiswa Akuntansi, 01(02), 27–37.
- Febriani, N., Lestari, T., & Rosyafah, S. (2021). Pengaruh Persepsi, Motivasi, Self Efficacy, Pengaruh Orang Tua terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi sebagai Konsultan Pajak. EkoBis: Jurnal Ekonomi & Bisnis, 2(1), 24–31. https://doi.org/10.46821/ekobis.v2i1.209
- Idrus, R., -, Z., & Putri, R. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Berkarir Dibidang Perpajakan (Studi Empiris pada Universitas Riau, Uin Sultan Syarif Kasim, Universitas Islam Riau, dan Universitas Lancang Kuning). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 2(1), 1–13.
- Meilani, N. (2020). . abstrak/ abstrack. PENGARUH ETIKA PROFESI PERPAJAKAN, BREVET PAJAK, DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERKARIR DI BIDANG PERPAJAKAN, 01, 13–26.
- Sesari Adyagarini, V., Afifudin, & Hariri. (2020). Pengaruh Motivasi, Selff Efficacy, Dan Pemahaman Pada Peraturan Menteri Keuangan No. 111/PMK.03/2014 Terhadap Minat Berkarir Mahasiswa Akuntansi Sebagai Konsultan Pajak. E-Jra, 09(02), 47–57.
- Putra. (2017). Pengaruh Motivasi, Self Efficacy dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/pmk.03/2014 Terhadap Minat Berkarir Mahasiswa Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Sebagai Konsultan Pajak. (STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI PROGRAM S1 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA).