Abstract

In the process of developing an industry that is developing, one of the majors needed is prospective workers majoring in accounting. The purpose of carrying out this research is to find out whether the variables of self-efficacy, Goal Orientation, learning behavior affect learning achievement directly and are mediated by gender in accounting students at Muhammadiyah University of Sidoarjo. The Slovin formula is a sampling technique taken to determine the sample in this research so that this study found a sample of 147 respondents from accounting students at the Muhammadiyah University of Sidoarjo then primary data which is the source of data in this study was tabulated and processed with the help of SmartPLS then a set of test tools to support hypothesis by bootstrapping partial least square test. That the results obtained in the analysis carried out are self-efficacy can affect student learning achievement, goal orientation affects student learning achievement, learning behavior can affect student learning achievement, self-efficacy can affect learning achievement with gender as an intervening variable, goal orientation is not able to affect learning achievement through gender as an intervening variable in students, learning behavior is not able to affect learning achievement through gender as an intervening variable in Accounting Students at Muhammadiyah University of Sidoarjo.

Pendahuluan

Revolusi industri 4.0 sekarang ini merupakan revolusi baru dengan menggabungkan dunia sistem industri secara digitalisasi. Seluruh data yang digunakan oleh manajemen dilakukan input melalui sistem digital sehingga secara keseluruhan adalah yang memiliki kepentingan yang dapat mengakses tanpa tidak perlu mencari individu yang memiliki kepentingan. Keberadaan internet juga memberikan dorongan mengenai maraknya kegiatan melalui internet yang pada saat sekarang ini sehingga mesin-mesin produksi dengan sistem yang canggih cenderung diminati dan dipakai agar tenaga manusia tergantikan, teknologi informasi ini diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembangannya sangat pesat [1]. Fenomena ini mampu menimbulkan dampak yang positif dengan melalui output peningkatan atas kinerja sumber daya manusia namun seiring dengan pesatnya kemajuan revolusi tersebut bila sumber daya manusia tidak mampu mengikuti perkembangan yang ada saat ini maka akan tidak mampu bersaing untuk dapat mendorong kemajuan kinerja melalui revolusi digital saat ini maka perlunya pembelajaran yang efektif agar dapat meningkatkan prestasi yang mana jika mahasiswa memiliki prestasi yang baik artinya mereka memiliki kualitas dengan adanya pengetahuan mengenai ilmu yang dapat diterapkan di dunia usaha, individu harus memiliki nilai tambah bagi mereka baik secara individu sehingga apa yang dilakukan akan sesuai dengan apa yang mereka harapkan [2]. Seperti hasil penelitian yang telah dilakukan oleh [3] yang memberikan hasil bahwa efikasi diri atau self efficacy berpengaruh terhadap prestasi belajar. Efikasi diri adalah salah satu bentuk tentang pengalaman diri atau self efficacy yang salah satunya dapat memberikan pengaruh terhadap seseorang dalam melakukan tindakan dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai karena dalam efikasi diri tersebut seseorang akan dapat melakukan prediksi pertahanan diri atas dasar masalah yang mungkin akan hendak dihadapi, namun pada terdapat penelitian yang tidak sejalan mengenai self efficacy yaitu dari hasil oleh [4] bahwa self efficacy tidak dapat mempengaruhi kinerja pada karyawan auditor efikasi diri yakni keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan mendapatkan hasil positif. mengatakan bahwa efikasi diri berpengaruh besar terhadap perilaku. Selain itu perlunya mahasiswa akuntansi dalam terus meningkatkan pencapaian prestasi belajarnya adalah dengan menargetkan diri untuk berfokus pada tujuan yang ingin dicapainya (Goal Orientasi) [5] mengatakan bahwa goal orientation mengarah kepada tujuan dan fokus keterlibatan seseorang dalam aktivitas berprestasi. namun pada penelitian oleh [6] memberikan hasil yang berbeda yaitu goal orientation tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar adanya inkonsistensi dan hasil yang berbeda tersebut maka juga menjadi dasar ketertarikan penelitian karena Goal orientation berorientasi kepada tugas-tugas yang kompleks yang berfokus kepada pengetahuan dan keahlian. Pemilihan jurusan akuntansi diharapkan dapat berfokus pada seperangkat rekayasa dan memberikan pembelajaran dari jasa informasi dalam keuangan moneter kuantitatif dalam lingkup perusahaan pada salah satu ruang tertentu dari negara dan cara pelaporan (penyampaian) informasi keuangan tersebut kepada pemakai informasi atau stakeholder dalam perusahaan sehingga sebagai alat suatu manajemen untuk memperoleh keputusan yang akan diambil secara ekonomi dengan orientasi tujuan yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut maka akan timbul tujuan yang ingin dicapai sehingga mereka akan terus meningkatkan prestasi belajarnya [7]. Hal lain yang memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar adalah kebiasaan belajar atau perilaku belajar sesuai dengan yang dikemukakan oleh [8] sikap belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar, dan penelitian yang dilakukan oleh [9] yang menunjukan bahwa kemandirian belajar tidak terdapat pengaruh terhadap prestasi belajar namun penelitian yang berbeda juga ditunjukkan oleh [10] yang menunjukkan hasil bahwa kebiasaan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa hal ini yang menjadi sumber ketertarikan mengenai prestasi belajar merupakan suatu faktor yang berasal dari internal atau diri sendiri merupakan tepatnya perilaku belajar atau kebiasaan belajar. Perilaku belajar adalah suatu kebiasaan siswa peserta didik dalam belajar secara spontan dan otomatis dilakukan berulang ulang oleh individu tersebut. Perilaku belajar tidak dirasakan sebagai beban tetapi sebagai kebutuhan. Timbulnya dalam hal ini dikarenakan dilakukan secara terus menerus dengan keteladanan, pengawas serta bimbingan.

Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian

Pendekatan dalam riset ini dipakai dengan melalui pendekatan adalah dengan kuantitatif. Menurut [11], metode pada kuantitatif meru[akan metode penelitian yang berasaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti dengan menggunakan dasar penarikan populasi dan penentuan sampel.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, alasan penelitian melakukan penelitian di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo adalah karena di universitas tersebut terdapat jurusan akuntansi yang ingin dilakukan penelitian dan kemudahan dalam pengambilan data karena merupakan tempat peneliti menempuh pendidikan.

C. Indikator Variabel

Variabel Indikator Sumber Skala
Self Efficacy (X1) Pengalaman Menguasai Sesuatu (Mastery Experience) Modeling Sosial Persuasi Sosial Kondisi Fisik dan Emosional [12], [13] dan [14] Likert
Goal Orientation (X2) Komitmen untuk pembelajaran Terbuka terhadap pemikiran baruVisi bersama [15], Likert
Perilaku Belajar (X3) FisiologisJasmaniaPsikologisInteligensiSikapBakatMinatMotivasi [16], [17] dan [18] Likert
Prestasi Belajar (Y) Informasi verbalKeterampilan intelek Keterampilan kognitifKeterampilan motorikSikap semangat dan berusaha [19], [20] dan [21] Likert
Gender (Z) Penilaian nilai (1) untuk laki-laki dan (2) untuk perempuan. [22], [23] Dummy
Table 1.Indikator Variabel

D. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian. populasi merupakan seluruh dari objek penelitian yang dipakai dan diambil dikarenakan dari populasi tersebut masalah dapat dipecahkan sehingga pengambilan populasi dapat mewakili kejadian yang timbul sehingga kesimpulan diambil sebagai hasil akhir dari penelitian, populasi merupakan keseluruhan dari subjek dalam riset ini. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah mahasiswa akuntansi angkatan 2017 sejumlah 220 mahasiswa. sampel memiliki arti yaitu pengertian sampel adalah bagian dari keseluruhan mengenai objek populasi yang dapat diwakili karena karakteristik tersebut dapat dimiliki. Sampel diambil dengan memakai sampel dalam penelitian dengan memakai rumus Slovin Jadi diketahui dari perhitungan untuk mengetahui ukuran sampel dengan tingkat kesalahan 5% adalah sebanyak 146,6 responden dibulatkan menjadi 147 responden. Pengambilan sampel diambil secara acak atau random sampling dari mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

E. Jenis dan Sumber Data

Pemakaian data pada riset ini yaitu data primer, sumber yang digunakan adalah data yang didapatkan dengan menggunakan kuisioner penelitian tentang jawaban responden yang didapatkan dari penyebaran kepada mahasiswa akuntansi angkatan 2017 yang dijadikan sampel di universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian yang dilakukan ini memakai alat analysis dengan PLS (Partial Least Square), dalam pengujian hipotesis hipotesis yang telah diajukan pada bab sebelumnya yang dalam analisisnya menggunanakan bantuan olah data software SmartPLS untuk menguji pengaruhnya antara variabel baik secara langsung atau mediasi.

G. Teknik Analisis

Observasi ini memakai pengujian regresi partial atau PLS (Partial Least Square) dalam menganalisis ketiga jawaban sementara yang diusulkan pada observasi ini. Setiap jawaban sementara akan diuji memakai aplikasi SmartPLS dalam menganalisis korelasi pada variabel : [24] berpendapat Prediksi pengukuran tolok ukur pada Partial Least Square meliputi tiga (3) hal yakni:

  1. Penduga bobot, dipergunakan dalam membentuk nilai variabel konstruk.
  2. Path estimate, korelasi variabel laten & estimasi loading terhadap variabel laten dengan indikatornya.
  3. Rata-rata (means) dan lokasi parameter (intersep, nilai konstanta regresi) untuk indikatornya dan variabel laten.

Supaya memenuhi kriteria tiga (3) hal tersebut, Partial Least Square (PLS) memakai proses iterasi (perulangan) dalam 3 tahapan dan tiap tahapan mendapatkan perkiraan. Tahapan yang pertama mendapatkan penduga bobot, kemudian tahapan yang kedua mmperoleh perkiraan untuk inner bentuk dan outer bentuk. dan tahapan yang terakhir mendapatkan perkiraan rata-rata dan lokasi (konstanta).

H. Uji Hipotesis

Hipotesis Dalam penelitian ini diuji dengan menganalisis perbandingan nilai signifikansi dari P value Jika nilai P value melebihi 0,05 maka hipotesis Dalam penelitian ini dinyatakan tidak berpengaruh secara signifikan begitu pula sebaliknya. Untuk mengetahui hasil dari uji hipotesis uji bootstraping digunakan dengan mengacu pada tingkat signifikansi sebesar 0,05 acuan analisa memakai signifikansi α = 0,05 jika nilai signifikansi yang diperoleh dari nilai t pengujian parsial lebih kecil maka hasilnya terdapat pengaruh namun jika hasilnya lebih besar dari nilai 0.05 maka hasil penelitian memiliki kesimpulan tidak adanya pengaruh yang dapat dihasilkan dari variabel pengaruh terhadap variabel terpengaruh.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Analisis

1. Outer Model

Riset yang dilakukan ini dilakukan evaluasi model pengukuran dilakukan dengan cara menganalisis dan menguji setelah seluruh data dimasukkan dengan hasil yang diperoleh yaitu convergent validity, discriminant validity dan pengujian reliabilitas cronbach alpa Evaluasi hubungan dari indikator dengan Construct nya merupakan pengukuran dalam evaluasi model ini.

Variabel Item Loading AVE
Gender (Z) Jenis Kelamin 1.000 1.000
Self Efficacy (X1) X1.1 0.672 0.584
X1.2 0.810
X1.3 0.836
X1.4 0.682
X1.6 0.736
X1.7 0.840
X1.8 0.752
Goal Orientation (X2) X2.1 0.833 0.610
X2.2 0.763
X2.3 0.890
X2.4 0.686
X2.5 0.656
X2.6 0.830
Perilaku Belajar (X3) X3.1 0.913 0.725
X3.2 0.701
X3.3 0.890
X3.6 0.915
X3.7 0.691
X3.8 0.885
X3.11 0.881
X3.12 0.908
Prestasi Belajar (Y) Y.1 0.834 0.587
Y.2 0.646
Y.3 0.813
Y.5 0.824
Y.6 0.855
Y.7 0.809
Y.8 0.613
Y.9 0.796
Y.10 0.823
Table 2.Hasil Uji Eliminasi Convergent Validity

Pada tabel 2 tersebut setelah dilakukan eliminasi maka data dianggap telah memenuhi syarat yaitu nilai loading faktor bernilai melebihi 0.6 (>0.6) dan nilai AVE melebihi 0.5 (>0.5). Maka data dari self efficacy, goal orientation, perilaku belajar, prestasi belajar dan gender dianggap memiliki validitas yang baik.

Item Gender (Z) Goal Orientation (X2) Perilaku Belajar (X3) Prestasi Belajar (Y) Self Efficacy (X1)
Jenis Kelamin 1.000 0.696 0.171 0.490 0.298
X1.1 0.179 0.288 0.220 0.209 0.672
X1.2 0.209 0.224 0.190 0.141 0.810
X1.3 0.227 0.299 0.216 0.231 0.836
X1.4 0.142 0.112 0.046 -0.003 0.682
X1.6 0.169 0.166 0.049 0.071 0.736
X1.7 0.277 0.344 0.205 0.234 0.840
X1.8 0.279 0.251 0.174 0.110 0.752
X2.1 0.593 0.833 0.462 0.656 0.373
X2.2 0.586 0.763 0.161 0.492 0.343
X2.3 0.612 0.890 0.295 0.545 0.326
X2.4 0.446 0.686 0.143 0.266 0.045
X2.5 0.437 0.656 0.212 0.388 0.082
X2.6 0.556 0.830 0.441 0.669 0.283
X3.1 0.179 0.344 0.913 0.388 0.222
X3.11 0.144 0.344 0.881 0.309 0.170
X3.12 0.174 0.356 0.908 0.411 0.212
X3.2 0.112 0.230 0.701 0.237 0.101
X3.3 0.121 0.337 0.880 0.318 0.189
X3.6 0.176 0.344 0.915 0.381 0.235
X3.7 0.078 0.203 0.691 0.232 0.099
X3.8 0.134 0.345 0.885 0.313 0.192
Y.1 0.310 0.469 0.429 0.834 0.141
Y.10 0.354 0.498 0.435 0.823 0.120
Y.2 0.334 0.408 0.219 0.646 0.285
Y.3 0.469 0.608 0.239 0.813 0.133
Y.5 0.436 0.570 0.310 0.824 0.186
Y.6 0.358 0.519 0.449 0.855 0.184
Y.7 0.437 0.592 0.241 0,809 0.157
Y.8 0.233 0.352 0.210 0.613 0.057
Y.9 0.405 0.544 0.280 0.796 0.174
Table 3.Diskriminan Validity Cross Loading

Pada tabel 3 diatas pengujian validitas untuk indikator reflektif menggunakan korelasi antara skor item dengan skor konstruknya. Cross loading nilai korelasi indikator terhadap konstruknya lebih tinggi dibandingkan nilai korelasi indikator terhadap konstruk lainnya berarti indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah valid atau telah memenuhi discriminant validity.

Cronbach’s Alpha Composite Realibility
Gender (Z) 1.000 1.000
Goal Orientation (X2) 0.869 0.903
Perilaku Belajar (X3) 0.946 0.954
Prestasi Belajar (Y) 0.921 0.933
Self Efficacy (X1) 0.880 0.907
Table 4.Cronbach Alpha dan Reliabilitas Konstruk

Pada tabel 4 di atas terlihat bahwa nilai cronbach alpha dan reliabilitas konstruk nilainya melebihi dari nilai 0,7. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbachs Alpha dikatakan reliabel yang artinya bahwa self efficacy, goal orientation, perilaku belajar, prestasi belajar dan gender memiliki reliabilitas yang tinggi. Modeling secara struktural dari pengujian outer model adalah disajikan pada gambar berikut:.

2. Inner Model (Model Pengukuran)

Agar hubungan antar konstruk dapat dianalisis maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian Inner modeldengan analisisnya melalui R Square:

R-Square Adjusted R Square
Prestasi Belajar (Y) 0.500 0.484
Table 5.R Square

Nilai dari R-Square pada tabel 4.10 tersebut diatas sebesar 0.500 berarti nilai kontribusi konstruk variabel self efficacy, goal orientation dan perilaku belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi dengan gender sebagai variabel intervening sebesar 50 % sedangkan 50% dapat dijelaskan oleh konstruk lainya yang tidak terdapat dalam penelitian ini dan tidak diteliti dalam penelitian ini.

Original sample (O) Sample Mean (M Standart Error (STERR) T Statistics (O/STERR) P Value
Self Efficacy (X1) -> Prestasi Belajar (Y) 0.039 0.040 0.037 1.039 0.029
Goal Orientation (X2) -> Prestasi Belajar (Y) 0.349 0.355 0.095 3.658 0.000
Perilaku Belajar (X3) -> Prestasi Belajar (Y) 0.055 0.045 0.030 1.822 0.006
Self Efficacy (X1) -> Gender (Z) -> Prestasi Belajar (Y) 0.039 0.040 0.037 1.039 0.000
Goal Orientation (X2) -> Gender (Z) -> Prestasi Belajar (Y) -0.349 0.355 0.095 3.658 0.299
Perilaku Belajar (X3) -> Gender (Z) -> Prestasi Belajar (Y) -0.055 -0.045 0.030 1.822 0.069
Table 6.Path Coefficients dengan Botstraping Smart Pls

Uji hipotesis 1 “ Pengaruh Self efficacy terhadap prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo”.

Konstruk pengujian Self efficacy terhadap prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bernilai t statistik pada pengujian bernilai 2.039, melebihi nilai t tabel sebesar 1.96 (T statistic 2.039 > T tabel 1.96) dan nilai P Value sebesar 0.029 nilainya kurang dari 0.05 (P Value 0.029 < 0.05), dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa self efficacy berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal ini berarti bahwa hipotesis pertama yang menyatakan “Self efficacy berpengaruh terhadap prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo” dapat diterima.

Uji hipotesis 2 “ Goal Orientation berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ”.

Konstruk pengujian goal orientationterhadap prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bernilai t statistik pada pengujian bernilai 3.658, melebihi nilai t tabel sebesar 1.96 (t statistic 3.658 > t tabel 1.96) dan nilai P Value sebesar 0.000 nilainya kurang dari 0.05 (P Value 0.000 < 0.05), dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa goal orientation berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal ini berarti bahwa hipotesis kedua yang menyatakan “goal orientation berpengaruh terhadap prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo” dapat diterima.

Uji hipotesis 3 “ Perilaku belajar berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ”.

Konstruk pengujian perilaku belajarterhadap prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bernilai t statistik pada pengujian bernilai 2.822, melebihi nilai t tabel sebesar 1.96 (t statistic 2.822 > t tabel 1.96) dan nilai P Value sebesar 0.006 nilainya kurang dari 0.05 (P Value 0.006 < 0.05), dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal ini berarti bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan “perilaku belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo” dapat diterima.

Uji Hipotesis 4 “ S elf efficacy terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo”.

Konstruk pengujian secara intervening pada pengaruh self efficacy terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bernilai t statistik pada pengujian bernilai 2.039, melebihi nilai t tabel sebesar 1.96 (t statistic 2.039 > t tabel 1.96) dan nilai P Value sebesar 0.000 nilainya kurang dari 0.05 (P Value 0.000 < 0.05), dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa self efficacy berpengaruh terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening. Hal ini berarti bahwa hipotesis keempat yang menyatakan “Self efficacy berpengaruh terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo” dapat diterima.

Uji Hipotesis 5 “ Goal Orientation terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo”.

Konstruk pengujian secara intervening pada pengaruh goal orientation terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bernilai t statistik pada pengujian bernilai 1.658, kurang dari nilai t tabel sebesar 1.96 (t statistic 1.658 > t tabel 1.96) dan nilai P Value sebesar 0.299 nilainya melebihi 0.05 (P Value 0.299 > 0.05), dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa goal orientation tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening. Hal ini berarti bahwa hipotesis kelima yang menyatakan “goal orientation berpengaruh terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo” tidak dapat diterima.

Uji Hipotesis 6 “ Perilaku belajar terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo”.

Konstruk pengujian secara intervening pada pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bernilai t statistik pada pengujian bernilai 1.822, kurang dari nilai t tabel sebesar 1.96 (t statistic 1.822 > t tabel 1.96) dan nilai P Value sebesar 0.069 nilainya melebihi 0.05 (P Value 0.069 > 0.05), dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening. Hal ini berarti bahwa hipotesis keenam yang menyatakan “perilaku belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo” tidak dapat diterima.

Pembahasan

Pengaruh Self efficacy terhadap prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Dari hasil pengujian pengaruh self efficacy terhadap prestasi belajar. Nilai T statistik pada pengujian bernilai 2.039, melebihi nilai t tabel sebesar 1.96 (T statistic 2.039 > T tabel 1.96) dan nilai P Value sebesar 0.029 nilainya kurang dari 0.05 (P Value 0.029 < 0.05), dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa self efficacy berpengaruh terhadap prestasi belajar. Pada hasil ini menunjukkan nilai positif berarti bahwa hubungan pengaruhnya memperkuat pengaruhnya dari self efficacy terhadap prestasi belajar. Hal ini disebabkan efikasi diri yang dimiliki ikut mempengaruhi individu dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan termasuk di dalamnya perkiraan berbagai kejadian yang akan dihadapi. Efikasi diri adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan. Efikasi diri yang tinggi akan berdampak pada semakin kuatnya keyakinan diri mahasiswa dalam melakukan usaha yang lebih atau maksimal maka semakin tinggi pula perolehan prestasi belajarnya. Sebaliknya, apabila siswa memiliki efikasi diri yang rendah, maka semakin rendah pula prestasi belajar yang diperolehnya.

Pengaruh Goal Orientation terhadap prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Dari hasil pengujian pengaruh goal orientation terhadap prestasi belajar. Nilai T statistik pada pengujian bernilai 2.658, melebihi nilai t tabel sebesar 1.96 (t statistic 3.658 > t tabel 1.96) dan nilai P Value sebesar 0.000 nilainya kurang dari 0.05 (P Value 0.000 < 0.05), dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa goal orientation berpengaruh terhadap prestasi belajar. Pada hasil ini menunjukkan nilai positif berarti bahwa hubungan pengaruhnya memperkuat pengaruhnya dari goal orientation terhadap prestasi belajar, orientasi tujuan berpengaruh terhadap prestasi belajar, kemorientasi tujuan yang merupakan suatu preferensi tujuan dalam pencapaian situasi, telah menjadi salah satu topik yang paling penting dalam pendidikan. Mahasiswa yang memiliki tujuan untuk menggunakan standar kemajuan, fokus pada pemahaman dan wawasan, serta berusaha menjadi yang terbaik dalam kelompok akan selalu mempersiapkan semua yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut sehingga meningkatkan motivasi berprestasi mereka. Namun, mahasiswa biasanya merasa cukup dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga ia tidak terdorong untuk menambah wawasan atau berusaha keras dalam mengerjakan tugas-tugas prestasi untuk mencapai tujuan prestasi [25]. Penerapan tujuan-tujuan (goals) dapat memperkuat motivasi seseorang dalam belajar. orientasi tujuan (Goal orientation) berkenaan dengan alasan individu ingin mencapai tujuan-tujuan (goals) dan standar yang diterapkan individu dalam mencapai tujuan-tujuannya (goals) [26].

Pengaruh Perilaku Belajar terhadap prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Dari hasil pengujian pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi belajar. Nilai t statistik pada pengujian bernilai 2.658, melebihi nilai t tabel sebesar 1.96 (t statistic 3.658 > t tabel 1.96) dan nilai P nilai t tabel sebesar 1.96 (t statistic 2.822 > t tabel 1.96) dan nilai P Value sebesar 0.006 nilainya kurang dari 0.05 (P Value 0.006 < 0.05), dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. sikap belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar, apabila pelaku kegiatan belajar memiliki sikap dan minat yang baik, dimungkinkan juga akan mencintai apa dikerjakan, sehingga pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Berdasarkan pernyataan tersebut maka sikap dan minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran bahasa haruslah dijaga. [27] perilaku belajar merupakan bentuk aktiivitas yang dialami individu dalam melakukan perusahaan. Belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan perilaku peserta didik dalam bakat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar mengajar ialah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar, termasuk dalam cakupan tanggung jawab pengajar dalam pencapaian hasil belajar peserta didik [28].

Pengaruh S elf efficacy terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Dari hasil pengujian konstruk pengujian secara intervening. t statistik pada pengujian bernilai 2.039, melebihi nilai t tabel sebesar 1.96 (t statistic 2.039 > t tabel 1.96) dan nilai P Value sebesar 0.000 nilainya kurang dari 0.05 (P Value 0.000 < 0.05), dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa self efficacy berpengaruh terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening. Pada hasil ini menunjukkan nilai positif berarti bahwa hubungan pengaruhnya memperkuat pengaruhnya dari self efficacy terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening, hasil ini sesuai dengan sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh [29], dalam penelitian ini digunakan variabel gender untuk variabel intervening karena pada mahasiswa jurusan akuntansi cenderung membutuhkan ketelitian yang tinggi sehingga gender perempuan biasanya akan lebih cenderung untuk tertarik dalam bidang keuangan sehingga kontrol diri yang mereka miliki dapat lebih baik bahwa adanya perbedaan dari gender dalam mempengaruhi prestasi kerja. Penelitian dalam bidang tersebut dapat menunjukkan bahwa strategi dan kecenderungan belajar yang dimiliki antara mahasiswa laki-laki dan perempuan itu berbeda. Artinya, self efficacy antara laki-laki dan perempuan itu sama sehingga hasil belajar keduanya pun akan sama atau hanya ada sedikit perbedaan. gender mampu memoderasi efikasi diri dengan prestasi belajar karena tenaga pengajar lebih banyak memberikan perhatian terhadap mahasiswa perempuan karena perempuan lebih aktif. Namun dilain pihak tenaga pengajar lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa laki-laki. Pemberian kesempatan ini sebagai contoh seperti kebiasaan guru yang lebih banyak memberikan waktu untuk menunggu jawaban dari mahasiswa laki-laki dari pada siswa perempuan. Orang yang memiliki efikasi diri yang tinggi diyakini sebagai orang yang mampu berperilaku tertentu untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan atau target yang ditetapkan pada situasi tersebut. Selain itu mereka juga lebih giat dan lebih tekun dalam berusaha. Saat menghadapi kesulitan, individu ini tidak mudah cemas dan jarang kecewa, apalagi menyerah. Selanjutnya [30] hal ini dikarenakan perbedaan struktur otak laki-laki dan perempuan berbeda. Efek yang ditimbulkan dari perbedaan struktur otak tersebut adalah perbedaan pola pikir sehingga banyak kajian menyebutkan bahwa prestasi anak perempuan lebih mempunyai hubungan positif terhadap prestasi belajar dibandingkan dengan anak laki-laki.

Pengaruh Goal Orientation terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Dari hasil pengujian konstruk pengujian secara intervening t bernilai t statistik pada pengujian bernilai 1.658, kurang dari nilai t tabel sebesar 1.96 (t statistic 1.658 > t tabel 1.96) dan nilai P Value sebesar 0.299 nilainya melebihi 0.05 (P Value 0.299 > 0.05), dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa goal orientation tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening. Pada hasil ini menunjukkan nilai negatif berarti bahwa hubungan pengaruhnya memperlemah pengaruhnya dari goal orientation terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening, Goal orientation mengacu pada alasan mengapa seseorang mengejar tujuan dan standar yang digunakan untuk mengukur kemajuan ke arah tujuan Individu yang termasuk berkemampuan baik biasanya ditunjukkan oleh motivasi yang tinggi dalam belajar, perhatian dan keseriusan dalam mengikuti pelajaran, dan lain sebagainya. Sebaliknya, individu yang tergolong berkemampuan rendah ditandai dengan kurangnya motivasi belajar serta tidak adanya keseriusan dalam mengikuti pelajaran termasuk dalam penyelesaian tugas. Orientasi tujuan (Goal Orientation) adalah integrasi belief yang dimiliki mahasiswa, menghasilkan sejumlah atensi atau maksud-maksud bertingkah laku yang menentukan bagaimana keterlibatan dan cara siswa menanggapi situasi prestasi dalam proses belajar.

Pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Dari hasil pengujian konstruk pengujian secara intervening bernilai t statistik pada pengujian bernilai 1.822, kurang dari nilai t tabel sebesar 1.96 (t statistic 1.822 > t tabel 1.96) dan nilai P Value sebesar 0.069 nilainya melebihi 0.05 (P Value 0.069 > 0.05), dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening. penelitian ini peran gender sebagai variabel intervening antara variabel perilaku belajar dan prestasi belajar perilaku belajar pada gender laki-laki dan perempuan jelaslah berbeda karena secara keduanya dibedakan secara biologis dan kodrat. Gender lebih dari sekedar pembedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari konstruksi sosial-budaya. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh [31] yang memberikan hasil bahwa gender dapat mempengaruhi prestasi belajar, hal ini berarti bahwa seseorang akan mempunyai motivasi yang sama jika mempunyai kebutuhan, dorongan, dan tujuan yang sama. Mungkin tidak semua orang mempunyai dorongan yang sama, akan tetapi memungkinkan mempunyai kebutuhan dan tujuan yang sama antara mahasiswa laki-laki dan siswa perempuan dikarenakan masuk kuliah yang sama dan sama-sama ingin lulus dengan predikat baik. Sesuai dengan [32] gender dapat diartikan sebagai jenis kelamin sosial atau konotasi masyarakat untuk menentukan peran sosial berdasarkan jenis kelamin sehingga gender dapat memiliki peran dalam mempengaruhi perilaku belajar terhadap prestasi belajar, kebiasaan belajar sebagai teknik atau proses yang sudah bersemanyam pada pribadi siswa saat menerima pelajaran, membaca buku, menyelesaikan tugas, dan pengontrolan waktu saat menyelesaikan kegiatan,, perilaku belajar ini berbeda antara laki laki dan perempuan sehingga tidak dapat mempengaruhi prestasi belajar, kebiasaan belajar yang tersusun dan terencana dengan baik akan menghasilkan suatu dorongan bagi diri mahasiswa untuk berprestasi dan bertanggung jawab dengan tugasnya. Apabila mahasiswa memiliki kebiasaan belajar yang kurang tepat, maka hasil yang akan diperoleh tidak maksimal namun gender laki laki dan perempuan itu berbeda dalam kebiasaan belajar. [33] ciri jenis kelamin secara biologis tersebut bersifat bawaan, permanen, dan tidak dapat dipertukarkan sehingga perilaku belajar berbeda dalam mempengaruhi prestasi belajar.

Simpulan

Simpulan penelitian dari dasar analisa uji praduga sementara yang telah dilakukan untuk menjawab hipotesis di pembahasan yang telah dikemukakan maka simpulan dalam penelitian ini diuraikan antara lain, 1) Self efficacy mampu mempengaruhi prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi UMSIDA. Goal Orientation mampu mempengaruhi prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi UMSIDA, 2) Perilaku belajarmampu mempengaruhi prestasi belajar Mahasiswa Akuntansi UMSIDA, 3) Self efficacy mampu mempengaruhi prestasi belajar dengan gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Mahasiswa Akuntansi UMSIDA. 4) Goal Orientation tidakmampu mempengaruhi prestasi belajar dengan melalui gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi UMSIDA, 5) Perilaku belajar tidakmampu mempengaruhi prestasi belajar dengan melalui gender sebagai variabel intervening pada Mahasiswa Akuntansi UMSIDA

References

  1. A. MAULANA, “UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA DI KELAS IV MIN 1 YOGYAKARTA,” UNIVERSITAS SUNAN KALIJOGO JOGJAKARTA, 2020.
  2. A. S. Ningtias, “PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP PERILAKU BERBAGI PENGETAHUAN PADA KARYAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA,” Ilmu Sos. dan Ilmu Polit., 2019.
  3. A. P. Albarado and V. Eminita, “PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MTS KHAZANAH KEBAJIKAN,” J. Pendidik. Mat. dan Mat., vol. 6, no. e-ISSN : 2614-8234, pp. 167–174, 2020.
  4. Asril, “FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA SMA HANG TUAH 1 JAKARTA,” UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA, 2007.
  5. B. NORMADEWI, “ANALISIS PENGARUH JENIS KELAMIN DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN LOVE OF MONEY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING,” UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG, 2012.
  6. C. C. Putriyanti and F. Fensi, “Penerapan Metode Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IX SMP Santa Maria Monica, Bekasi Timur,” J. Psibernetika, vol. 10, no. 2, pp. 114–122, 2017.
  7. D. MAYASARI, “PENGARUH ORIENTASI TUJUAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA PESERTA BIMBINGAN BELAJAR LBB PRIMAGAMA,” Fak. Psikol. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA, 2011.
  8. F. Zahroh, “PENGARUH GENDER TERHADAP MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH DAN PRESTASI BELAJAR,” J. Account. Bus. Educ., pp. 1–14, 2014.
  9. I. Safitri, B. Yolida, and A. Surbakti, “Hubungan Self-Efficacy Berdasarkan Gender Dengan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA,” J. Bioterdidik, vol. 7, pp. 32–40, 2019.
  10. I. V. Wahyuningtyas, “HUBUNGAN ORIENTASI TUJUAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA,” Educ. Psychol. J., vol. 2, pp. 2–29, 2013.
  11. J. Feist and G. J. Feist, Theories of Personality, 8th ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.
  12. Mulyasari, Kreatif Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Duta, 2011.
  13. M. Syah, Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015.
  14. Musmuliadi and A. A. Saefudin, “PENGARUH SELF-EFFICACY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 5 YOGYAKARTA,” J. Pendidik. Mat., pp. 1–10, 2018.
  15. N. Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015.
  16. NURFADHILAH, “HUBUNGAN ANTARA PERILAKU BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI PESANTREN AL-URWATUL WUTSQAA BENTENG SIDRAP,” Fak. Tarb. DAN Kegur. UIN ALAUDDIN MAKASSAR, 2016.
  17. N. E. S. Utami and D. A. Yonanda, “HUBUNGAN GENDER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA,” Semin. Nas. Pendidika, no. Transformasi Pendidikan Sebagai Upaya Mewujudkan Sustainabl, 2020.
  18. N. Setiyaningsih, “Pengaruh Self - Regulate d Learning , Goal Orientation Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Islam Al-Azhar 5 Kemayoran Jakarta,” Jurna Fak. Psikol. Univ. Azzahra, vol. 10, 2021.
  19. Prasojo and Riyanto, Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media, 2014.
  20. Oktariani, A. V. S. Hubeis, and D. Sukandar, “Kepuasan Kerja Generasi X Dan Generasi Y Terhadap Komitmen Kerja Di Bank Mandiri Palembang,” J. Apl. Bisnis dan Manaj., vol. 3, no. 1, pp. 12–22, 2015, doi: 10.17358/jabm.3.1.12.
  21. R. S. Rachmahana, “PERAN EFIKASI DIRI TERHADAP PRESTASI DAN PERFORMANSI: META ANALISIS,” Univ. Islam Indones., 2013.
  22. R. D. Yuniarti, “PENGARUH SIKAP DAN GENDER TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA SMP NEGERI KELAS VII DI KECAMATAN SLEMAN YOGYAKARTA,” J. Pendidik. Bhs. DAN SASTRA Indones., pp. 1–155, 2014.
  23. R. Ilhami, “PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, ORIENTASI TUJUAN, DAN SELF-EFFICACY TERHADAP KINERJA AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT,” J. Pendidik. DAN Kebud. Univ. Sriwij., 2019.
  24. Sutanto and Abdullah, Statistika Tanpa Stress. Jakarta: Transmedia Pustaka, 2015.
  25. S. Andrie, R. A. N. W, and D. Saputri, “Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa,” J. Pendidik. Ekon., vol. 7, no. E-ISSN:2549-2292, pp. 117–121, 2019.
  26. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta, 2015.
  27. Sela Putri Mawantu, “PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA,” J. Pendidik. Ekon. Bid. KEAHLIAN KHUSUS Pendidik. Ekon., vol. 53, no. 9, p. 64, 2018.
  28. Wilson, Mengenal Konsep Gender (Permasalahan danImplementasinya dalam Pendidikan). Jakarta: Grafindo Persada;, 2016.
  29. W. Murti, “PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MIKROBIOLOGI MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS MUSLIM MAROS,” J. Binomial, vol. 1, pp. 50–65, 2018.
  30. W. Abdillah and Jogiyanto, Partial Least Square (PLS) Alternatif Structural Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis, 1st ed. Yogyakarta: Andi, 2015.
  31. W. D. Puspitasari, “PENGARUH SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR,” J. Cakrawala Pendas, vol. 2, no. ISSN: 2442-7470, pp. 105–120, 2016.
  32. Walgito, Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset, 2015.
  33. Y. Muhtar, “Pendidikan Berperspektif Keadilan Gender,” Jakarta, 2012.