Study Of Muhammadiyah Studies
DOI: 10.21070/jims.v2i0.1541

The Relationship Between Achievement Motivation and Academic Flow in Middle School Students of Muhammadiyah 8 Tanggulangin Sidoarjo during the Covid-19 Pandemic


Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Flow Akademik pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 8 Tanggulangin Sidoarjo pada Masa Pandemi Covid-19

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Achievement Motivation Academic Flow Junior High School Student

Abstract

This study aims to determine the relationship between achievement motivation and academic flow in students of Muhammadiyah Junior High School 8 Tanggulangin Sidoarjo during the Covid-19 pandemic. Academic flow is influenced by several factors, one of which is achievement motivation. This type of research is quantitative research with a correlational approach. The variables in this study are achievement motivation as the independent variable and academic flow as the dependent variable. The population in this study were 174 students. The sampling technique used is a non-probability sampling technique in the form of saturated sampling so that the number of samples is 174. Collecting data using a psychological scale with the Likert scale model, namely the achievement motivation scale and the academic flow scale. Data analysis of this research used Pearson Product Moment correlation technique with the help of the SPSS 16.0 for windows program. Based on the results of the correlation analysis, the correlation coefficient rxy = 0.466 (significance 0.000 <0.05) which means that the researcher's hypothesis is accepted, namely there is a positive relationship between achievement motivation and academic flow in students of Muhammadiyah Junior High School 8 Tanggulangin Sidoarjo. The higher the student's achievement motivation, the higher the academic flow. Conversely, the lower the student's achievement motivation, the lower the academic flow. The effect of achievement motivation on academic flow is 19.5%.

Pendahuluan

Menurut UU No. 20 pada tahun 2003 mengatakan bahwa pendidikan ialah usaha yang terencana guna menjadikan suasana kegiatan akademik dan proses belajar mengajar supaya peserta didik dapat dengan aktif mengembangkan potensi dalam diri. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dan merupakan kebutuhan yang mutlak bagi setiap individu [1]. Proses belajar mengajar secara keseluruhan merupakan kegiatan yang paling pokok bagi seorang siswa disekolah. Siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran dalam kelas dengan baik dan optimal apabila siswa mampu berkonsentrasi pada penjelasan yang disampaikan oleh guru ataupun melakukan kegiatan-kegiatan akademik lainnya. Selain diperlukan konsentrasi, siswa juga memerlukan perasaan nyaman dan perlu memiliki motivasi intrinsik dalam diri siswa untuk menjalani setiap proses akademiknya. Kondisi siswa yang mampu memiliki konsentrasi penuh, merasakan kenyamanan dan memiliki motivasi intrinsik disebut kondisi flow[2]. Individu yang mengalami flow dapat berkonsentrasi secara penuh dan dapat mencurahkan seluruh perhatiannya terhadap tugas-tugas yang sedang dikerjakannya dan individu yang mengalami flow juga biasanya merasakan waktu yang digunakan akan terasa lebih cepat dan tidak merasa cepat jenuh.

Flow yang dirasakan siswa ketika mengerjakan tugas-tugas akademik maupun melakukan kegiatan yang berhubungan dengan akademik disebut sebagai flow akademik. Kondisi seorang siswa yang mengalami flow akademik adalah ketika terhanyut, mudah merasakan kenikmatan, kegembiraan, dan kesenangan pada kegiatan akademik yang dijalaninya [3]. Flow akademik memiliki hubungan pada proses belajar siswa, dikarenakan pada proses berkembangnya suatu bakat dan memperoleh ketrampilan baru membutuhkan tantangan yang lebih tinggi guna mempertahankan minatnya dan untuk menyelesaikan level yang lebih tinggi sangat dibutuhkan keterampilan.

Hal ini meyebabkan flow akademik seharusnya dimiliki oleh setiap siswa, sehingga siswa tersebut dapat menerima proses belajarnya atau kegiatan akademiknya dengan maksimal. Tidak dapat dipungkiri masih ada sebagian siswa yang belum bisa mengalami flow akademik ketika melakukan proses kegiatan akademik, sehingga belum memiliki gairah dalam kegiatan akademik yang dijalaninya. Flow akademik sangatlah penting dimiliki oleh siswa, sebab semakin siswa memiliki flow akademik, maka siswa dapat mengikuti kegiatan akademiknya dengan nyaman dan fokus [4].

Akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk juga Indonesia berdampak pada beberapa aspek kehidupan salah satunya pendidikan [5]. Lembaga pendidikan mengharuskan proses pembelajaran secara daring (online). Pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan yang yang cukup signifikan pada seluruh jenjang pendidikan termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang secara tiba-tiba harus beradaptasi dengan model pembelajaran darimg [6]. Tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan saat pembelajaran daring. Salah satu dampak yang dirasakan oleh siswa saat menjalankan pembelajaran secara daring adalah berdampak pada kondisi flow akademik yang dialami siswa.

Flow akademik memberikan dampak yang positif bagi siswa, dampak positif yang didapat ketika mengalami flow akademik yaitu membuat siswa lebih konsentarsi, lebih kreatif, bahkan lebih mudah menyerap informasi yang diberikan saat melakukan kegiatan-kegiatan akademiknya [3]. Selain dampak positif bagi siswa yang mengalami flow akademik, namun ada juga dampak negatif bagi siswa yang tidak mengalami flow akademik yaitu siswa menunjukkan kurangnya antusiasme dalam mengikuti kegiatan akademiknya disekolah. Apabila hal ini teus dialami siswa, maka siswa akan mengalami penurunan pada prestasi akademik dan bisa berakibat gagal dalam bidang akademik.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Csikszentmihalyi terhadap penduduk Amerika. Subjek diberi sebuah pertanyaan, yaitu “pernahkah kamu terlibat dengan suatu kegiatan sampai kamu tidak memperdulikan hal lain dan kamu sampai lupa waktu?” hasilnya 20% subjek menjawab mengalaminya beberapa kali, dan yang menjawab tidak pernah mengalami ada 15%.

Ada pula fenomena yang ditemukan peneliti yang terjadi di tempat penelitian yaitu SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin Sidoarjo mengenai flow akademik. Berdasarkan data survei yang dilakukan peneliti mengambil kesimpulan dari data yang ada diatas menunjukkan bahwa kondisi flow akademik yang dirasakan siswa berbeda-beda, Masih ada 5 siswa yang memiliki flow akademik rendah, seperti belum bisa berkonsentrasi secara penuh, merasa bosan, kurang nyaman saat mengikuti pelajaran, dan kurang antusias dalam kegiatan akademik. Siswa yang memiliki flow akademik tinggi selama mengikuti proses belajar, dimana siswa tidak jenuh meskipun proses belajar berlangsung lama, dan tidak merasa terpaksa bila harus mengerjakan tugas sebanyak 2 siswa.

Fenomena yang ditunjukkan siswa SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin sesuai dengan aspek-aspek flow akademik yang disebutkan [7] menyebutkan bahwa ada tiga aspek flow akademik yaitu (a) absorbtion (mampu tetap fokus dalam proses pembelajaran), (b) enjoyment(merasa nyaman saat mengikuti proses pembelajaran tidak mudah bosan), (c) intrinsicmotivation (memiliki keinginan dari dalam diri sendiri untuk melakukan aktivitas, dengan tujuan mendapatkan kepuasan dari aktivitas yang dilakukan).

Ada beberapa faktor seseorang mengalami flowakademik, yaitu ; self efficacy. self regulated learning, motivasi berprestasi, religiusitas, metode belajar dan social support [8]. Selain itu, flow dapat dirasakan siswa apabila tugas yang dimiliki sesuai dengan motif implisit pada siswa itu sendiri. Ketika mendapat umpan balik pada kinerja yang telah dilakukan memberi informasi keberhasilan, maka kebutuhan berprestasi dalam diri individu muncul [9].

Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi seringkali memiliki penilaian pada kemampuan yang dimiliki untuk mengukur prestasi yang telah dicapinya. Siswa tersebut mampu mengambil resiko yang menantang dan mampu menetapkan tujuan [10]. Motivasi berprestasi menurut Mc Clelland [11] adalah sebuah motivasi yang mendorong individu untuk bisa meraih kesuksesan yang diidamkan atau diinginkan, dan memiliki motivasi untuk berhasil dalam sebuah kompetisi atau persaingan.

Dalam motivasi beprestasi memiliki beberapa aspek, yaitu : (a) Memiliki tanggung jawab pribadi, siswa yang memiliki motivasi berprestasi akan menyelesaikan tugas sekolah dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab terhadap pekerjaanya, (b) Menetapkan nilai yang akan dicapai, siswa akan menetapkan nilai yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya atau nilai yang dicapai orang lain, (c) Perilaku yang timbul pada siswa sudah terarah kepada tujuan yang diinginkan sehingga dapat meningkatkan motivasi yang dimiliki siswa, (d) Memiliki kreatifitas dalam menyelesaikan tugas, siswa yang cenderung kreatif dan inovatif akan mencari cara baru yang lebih efektif dan efisien untuk menyelesaikan tugas. Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi memiliki ciri-ciri seperti tidak memiliki ketakutan dalam sebuah kegagalan, dapat memfokuskan diri pada kegiatan yang dilakukan dan mampu menetapkan tujuan jangka panjang [12].

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif yang penulis gunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional yang dimana bertujuan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain [13]. Subjek yang dijadikan responden dalam penelitian ini yaitu peneliti mengambil populasi siswa SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin Sidoarjo berjumlah 174 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling berupasamplingjenuh. Alasan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh karena jumlah populasi kecil, maka penelitian ini menggunakan seluruh populasi sebagai responden sebanyak 174 siswa.

Skala yang ada dalam penelitian ini disusun meggunakan skala Likert. Penelitian ini mengunakan dua skala, yaitu skala flow akademik dengan menggunakan aitem yang telah disusun berdasarkan aspek-aspek dalam flow akademik terdapat tiga aspek flow akademik yaitu (a) absorbtion, (b) enjoyment, (c) intrinsicmotivation. Dan skala motivasi berprestasi yang mengacu pada aspek-aspek motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh Djiwandono (dalam Qotrunnada, 2016) yaitu, (a) memiliki tanggung jawab pribadi, (b) menetapkan nilai yang akan dicapai, (c) perilaku yang timbul pada siswa sudah terarah kepada tujuan yang diinginkan, (d) memiliki kreatifitas dalam mengerjakan tugas.

Berdasarkan hasil uji validitas maka dapat ditentukan jumlah aitem yang valid yaitu : (a) skala flow akademik memperoleh aitem yang valid berjumlah 21 butir aitem, sedangkan 2 butir aitem dinyatakan tidak valid yakni aitem nomor 6 dan 15.. (b) Skala motivasi memperoleh aitem yang valid berjumlah 19 butir aitem sedangkan 7 butir aitem dinyatakan tidak valid. Aitem yang tidak valid yaitu aitem 10, 12, 13, 14, 15, 17, dan 24. Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh hasil bahwa reliabilitas pada skala flow akademik sebesar 0,874 dan reliabilitas pada skala motivasi berprestasi sebesar 0,851.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov di atas menunjukkan memiliki nilai signifikansi (p)=0,962. Dengan hal ini asumsi normalitas terpenuhi dan dapat dikatakan bahwa data terdistribusi secara normal yang dimana nilai signifikansi lebih dari 0,05 (0,962 > 0,05)..

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual
N 174
Normal Parametersa Mean .0000000
Std.Deviation 7.58908801
Most Extreme Differences Absolute .038
Positive .038
Negative .027
Kolmogorov-Smirnov Z .503Asymp. Sig. (2-tailed) .962 .503
a. Test distribution is Normal. .962
Table 1.Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Berdasarkan tabel di atas pada kolom deviation from linearity nilai signifikansi (p) sebesar 0,275 yang berarti nilai signifikansi (p) > 0,05 (0,275>0,05) maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat. Selain itu juga dapat dilihat pada kolom linearity nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 yang berarti nilai signifikansi (p) < 0,05 (0,000<0,05) maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Flow Akademik * Motivasi Berprestasi Between Groups (Combined) 4391.891 27 162.663 2.420 .001
Liniearity 2326.620 1 2326.620 34.613 .000
Deviation from Liniearity 2065.271 26 79.433 1.182 .275
Within Groups 6318.445 94 67.218
Total 10710.336 121
Table 2.Uji Linieritas

Berdasarkan tabel uji hipotesis di atas dapat diketahui hasil dari koefisien korelasi rxy= 0,466 dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi (p) < 0,05 (0,000<0,05) artinya terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan flow akademik pada siswa SMP Muhammadiyh 8 Tanggulangin Sidoarjo pada masa pandemi Covid-19. Hasil koefisien korelasi pada tabel di atas menunjukkan hasil yang positif (rxy= 0,466) sehingga menunjukkan adanya hubungan positif antara kedua variabel dalam penelitian ini artinya semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin tinggi pula flow akademik. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah motivasi berprestasi maka semakin rendah pula flow akademik.

Motivasi Berprestasi Flow Akademik
Motivasi Berprestasi Pearson Correlation 1
.466**
Sig. (2-tailed)
.000
Flow Akademik N 122 122
Pearson Correlation .466**
1
Sig. (2-tailed) 000
N .122 122
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Table 3.Uji Hipotesis Correlations

Berdasarkan hasil dari tabel kekuatan hubungan antara variabel motivasi berpretasi dengan flow akademik diatas dapat diketahui bahwa nilai R Square adalahsebesar 0,195 atau 19,5% (0,195 × 100%). Dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berprestasi memiliki pengaruh terhadap flow akademik adalah sebesar 19,5%. Sedangkan 80,5% flow akademik dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 441a .195 .190 7.611
Table 4.Sumbangan Efektif

Berdasarkan tabel kategorisasi skor subjek di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada skala motivasi berprestasi terdapat 13 siswa yang memiliki tingkat motivasi berprestasi tinggi, terdapat 152 siswa yang memiliki tingkat motivasi berprestasi sedang, dan terdapat 9 siswa yang memiliki tingkat motivasi berprestasi rendah.

Pada skala flow akademik terdapat 12 siswa yang memiliki tingkat motivasi flow akademik, terdapat 153 siswa yang memiliki tingkat flow akademik sedang, dan terdapat 9 siswa yang memiliki tingkat flow akademik rendah.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat motivasi berprestasi dan flow akademik yang dimiliki oleh siswa SMP Muhammadiyah 8 Tangulangin Sidoarjo tergolong sedang. Hal ini dibuktikan dari tabel di atas, dimana kategori sedang pada skala motivasi berprestasi berisikan 152 siswa dari total keseluruhan siswa 174 atau dengan prosentase 87,3% dan kategori sedang pada skala flow akademik berisikan 153 siswa dari total keseluruhan siswa 174 atau dengan prosentase 87,9%.

Kategori Skor Subjek
Motivasi Berprestasi Flow Akademik
Tinggi 13 7,47 % 12 6,89 %
Sedang 152 87,3 % 153 87,9 %
Rendah 9 5,17 % 9 5,17 %
Jumlah 174 100 % 174 100 %
Table 5.Kategorisasi Data

Pembahasan

Teknik analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows dengan teknik korelasi Product Moment Pearson. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy= 0,466 dengan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05) yang artinya terdapat hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan flow akademik. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin tinggi pula flow akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin Sidoarjo pada masa pandemi Covid-19.

Hasil penelitian ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arif (2013) yang berjudul “Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Flow Akademik pada Mahasiswa” menyatakan bahwa terbukti secara empiris memiliki korelasi yang positif antara motivasi berprestasi dengan flow akademik sebesar 0.416. Hubungan antara kedua variabel ini dapat dilihat dari individu yang bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas dan belajar maka memiliki motivasi intrinsik yang tinggi pula. Hal ini searah dengan individu yang telah menetapkan nilai memiliki hubungan dengan kenikmatan dalam menyelesaikan tugas dan belajar, hasil dalam penelitian ini menunjukkan (r=.157/p .038). Berdasarkan pada penjelasan di atas menunjukkan seseorang yang merasakan kenyamanan, dapat menikmati proses akademik dan dapat fokus saat menyelesaikan tugas serta memiliki motivasi intrinsik, tinggi pula dorongan atau motivasi untuk meraih prestasi akademik yang diinginkan.

Pengalihan pembelajaran online karena Covid-19 telah menjadi usaha yang sangat kompleks di bidang pendidikan. Sejak beralihnya pembelajaran di kelas ke pembelajaran daring (online) banyak membuat pengalaman yang tidak menyenangkan bagi siswa, salah satunya menurunnya motivasi yang dimiliki oleh siswa (Kristanti & Sari, 2021). Motivasi instrinsik sangat berpengaruh terhadap pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran online. Hal ini sejalan dengan hasil studi Ozhan & Selay (2020) yang menguji faktor-faktor keberhasilan akademik dalam lingkungan pembelajaran online dengan mempertimbangkan flow, keterlibatan emosional, dan motivasi menunjukkan bahwa pengalaman flow memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap motivasi.

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi yang dimiliki oleh siswa sebagai penunjang bagi terciptanya flow akademik pada siswa. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi seringkali menilai kemampuan dalam dirinya untuk mengukur kemajuan yang telah dicapinya. Siswa mampu mengambil resiko yang menantang dan mampu menetapkan tujuan untuk kedepannya. Motivasi berprestasi menurut Mc Clelland adalah sebuah motivasi yang mendorong individu untuk bisa meraih kesuksesan yang diidamkan atau diinginkan, dan memiliki motivasi untuk berhasil dalam sebuah kompetisi atau persaingan.

Pada penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi berprestasi memiliki pengaruh sebesar 19,5% terhadap flow akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin Sidoarjo pada masa pandemi Covid-19. Sedangkan 80,5% flow akademik dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi flow akademik adalah terdapat faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi flow akademik, faktor internal yakni,self efficacy. self regulated learning, motivasi berprestasi dan religiusitas. Faktor eksternal yakni, metode belajar dan social support. Seperti halnya penelitian yang telah dilakukan oleh Purwati & Akmaliyah (2016) yang judul penelitiannya adalah “Hubungan antara Self Efficacy dengan Flow Akademik pada Siswa Akselerasi Smpn 1 Sidoarjo” hasil penelitian ini self efficacydikorelasi dengan flow akademik diperoleh hasil 0,000 dan korelasinya sebesar 0,886 artinya kedua variabel memiliki hubungan positif. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebenarnya secara keseluruhan siswa dapat mencapai kondisi flow akademik namun pencapaian tersebut memiliki perbedaan tinggi dan rendahnnya antara siswa satu dengan siswa lainnya. Oleh karena hal tersebut self efficacyjuga penting bagi siswa sebagai pengendali untuk tercapainya kondisi flow akademik. Peneliti juga memaparkan meningkatnya perasaan dapat menikmati, dapat berkonsentrasi penuh, serta memiliki motivasi intrinsik dikatakan memenuhi aspek-aspek flow akademik, sehingga menurut penelitian meningkatnya self efficacypada siswa maka meningkat pula flow akademik pada siswa.

Flow akademik sebagai salah satu penunjang belajar siswa dan sangat dibutuhkan. Kebutuhan akan kondisi flow sangat terasa pada aktivitas belajar siswa terlebih pada masa pandemi Covid-19. Siswa tidak hanya membutuhkan konsentrasi, tetapi siswa juga perlu untuk terlibat dan menikmati proses pembelajaran secara daring agar informasi yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik sehingga siswa dapat melaksanakan tugas akademiknya dengan lancar dan optimal.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Kristanti & Sari (2021) dengan judul “Motivasi Berprestasi, Dukungan Sosial dan Flow Akademik Siswa di Era Covid-19” menunjukkan hasil uji analisis regresi berganda diperoleh nilai thitung variabel motivasi berprestasi sebesar 4,215 > ttabel (1,972) Sig. 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel motivasi berprestasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel flow akademik. Sedangkan nilai thitung variabel dukungan sosial sebesar 2,515 > ttabel (1,972) Sig. 0,013 < 0,05 menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel flow akademik. Nilai Fhitung sebesar 11,757 lebih besar dari F tabel (3,4) dengan signifikansi 0,000 < 0,05, menunjukkan variabel motivasi berprestasi dan dukungan sosial secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel flow akademik dan nilai R Square sebesar 0,111 yang berarti pengaruh motivasi berprestasi dan dukungan sosial terhadap flow akademik sebesat 11.1%. Hal ini mengandung arti bahwa motivasi berprestasi dan dukungan sosial merupakan variabel yang membentuk flow akademik pada siswa pada masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dan dukungan sosial yang tinggi maka semakin tinggi pula flow akademik yang dialami dan dirasakan siswa, sebaliknya jika motivasi berprestasi dan dukungan sosial rendah maka semakin rendah juga flow akademik yang dirasakan siswa. Hasil temuan dalam studi ini mengatakan bahwa pentingnya pengalaman flow akademik yang dialami siswa agar dapat mengikuti pembelajaran khususnya secara daring.

Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan di atas tentang hubungan antara motivasi berprestasi dengan flow akademik, sehinga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang ada dalam penelitian ini diterima dengan nilai koefisien korelasi sebesar rxy= 0,466 dengan nilai signifikansi 0,000 yang artinya adanya hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan flow akademik, semakin tinggi motivasi berprestasi yang dimiliki siswa maka semakin tinggi pula flow akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin Sidoarjo pada masa pandemi Covid-19. Pengaruh motivasi berprestasi terhadap flow akademik memiliki besaran efek sebesar 19,5%.

References

  1. Purwati, E., & Akmaliyah, M. (2016). Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Flow Akademik Pada Siswa Akselerasi Smpn 1 Sidoarjo. Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(20), 249–260.
  2. Santoso, M. (2014). Self-Efficacy Dan Flow Akademik Ditinjau Dari Temporal Motivation Theory Pada Mahasiswa fakultas psikologi. Calyptra: Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya, 3(1), 1–12.
  3. Arif, K. (2013). Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dan Flow Akademik. Calyptra, 2(1), 1–12.
  4. Prihandrijani, E. (2016). Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Dukungan Sosial Terhadap Flow Akademik Pada Siswa Sma “X” Di Surabaya.
  5. Basar, A. M., Islam, P. A., Nurul, S., Cikarang, F., & Bekasi, B. (2021). Problematika Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19 ( Studi Kasus di SMPIT Nurul Fajri – Cikarang Barat – Bekasi ). 2(1), 208–218.
  6. Jaelani, A., Fauz, H., Aisah, H., Yulianti, Q., & Zaqiyah. (2020). Penggunaan Media Online Dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar Pai Dimasa Pandemi Covid-19 (Studi Pustaka dan Observasi Online). 8(1), 12–24.
  7. Bakker, A. B., Oerlemans, W., Demerouti, E., Slot, B. B., & Ali, D. K. (2011). Flow and performance: A study among talented Dutch soccer players. Psychology of Sport and Exercise. h
  8. Markamad, A., & Khuzaemah. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Flow Akademik. Prosiding Seminar Nasional Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, 201–206.
  9. Putri, E. M. R. (2016). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Flow Akademik Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Sma. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 5(1), 1–21.
  10. Farisuci, R. M., Budiman, B., & Lukmawati, L. (2019). Motivasi berprestasi dengan adversity quotient pada siswa madrasah aliyah di kota palembang. Psikis : Jurnal Psikologi Islami, 5(1), 74–82. https://doi.org/10.19109/psikis.v5i1.3195
  11. Sitanggang, N. G., Dwi, M., Vira, R., Psikologi, P. S., Kedokteran, F., Mangkurat, U. L., & Yani, J. A. (2018). Hubungan Antara Penetapan Tujuan Dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Smk Negeri 1 Martapura The Relationship Between Goal Setting And Achievement Motivation In Students Of Smk Negeri 1 Martapura. 1(1), 17–22.
  12. Qotrunnada, S. (2016). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas VII Smp Plus Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi.
  13. Shobah, N. L. (2018). Hubungan Antara Sense Of Humor Dosen Dengan Flow Akademik Pada Mahasiswa Uin Sunan Ampel Surabaya.