Abstract

The purpose of this study is to find out how hardiness is described in final semester students in completing thesis at Muhammadiyah University of Sidoarjo in the academic year 2020-2021 and what factors affect hardiness in final semester students in completing thesis at Muhammadiyah University Sidoarjo in the academic year 2020-2021 quantitatively. descriptive. The population in this study were 1152 students in the final semester of Muhammadiyah University of Sidoarjo with a sample of 293 people based on Krejcie and Morgan tables. The data collection technique in this study uses a psychological scale, namely the hardiness scale in the form of a Likert scale. The results of the validity test were obtained as many as 24 valid items from the 26 items compiled. The result of the reliability test is 0.930. With the results of the study showing that the hardiness of final semester students in completing their thesis at the University of Muhammadiyah Sidoarjo in 2021, almost half (48.1%) have hardiness in the medium category, less than half and get a percentage of 48.1%, a small proportion have low hardiness. (28.3%), but a small proportion still have high hardiness (23.5%). Based on gender, female students have more hardiness (50.6%) than male students (44.4%). Factors that affect hardiness more are social support (59%) than parenting (41%).

Pendahuluan

Seiring zaman yang terus berkembang dan meningkat pesat sehingga tidak dapat diprediksi, menjadikan kebutuhan juga meningkat, potensi sumber daya manusia (SDM) terus meningkat, hal itu juga diiringi dengan kebutuhan pendidikan, kemampuan, pengetahuan dan latar belakang yang ada.

Dalam tahap taman kanak-kanak (TK) hingga memasuki perguruan tinggi, pendidikan telah melalui berbagai tahapan. Menurut UU RI No. 12/2012 pasal 1 menyebutkan bahwa tingkat pembelajaran yang paling signifikan, khususnya di Indonesia, adalah di perguruan tinggi. Saat ini, perguruan tinggi menunjukkan bidang yang berbeda dalam setiap penelitian mereka, yang dapat dipilih dan kemudian dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat umum .

“Mahasiswa Semester akhir adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan teori di setiap materi perkuliahan dan sedang menyelesaikan skripsi atau tugas terakhirnya [1]. Skripsi adalah syarat dalam mendapatkan pendidikan tinggi dalam empat tahun atau lebih demi gelar sarjana bagi mahasiswa [2]. Menurut Santrock, Mahasiswa pada usia ini, selain beban menyelesaikan tugas akhir atau skripsi, mahasiswa pada usia ini secara tidak langsung akan mulai memikirkani masa depannya, hal ini dapat membuat mereka merasa frustasi akibat beban hidup yang menuntut mereka untuk berpikir lebih matang [3].”

Setiap perguruan tinggi memiliki aturan dan pedoman bagi mahasiswa yang harus mengikuti langkah pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya (seperti mengambil mata kuliah wajib), dan dapat mengambil mata kuliah yang berbeda sesuai dengan persyaratan keputusan mahasiswa tersebut. Mahasiswa harus terlibat dalam pekerjaan ilmiah, yaitu skripsi yang diperlukan untuk kelulusan dan gelar sarjana [4].

Menurut Amilia, banyak variabel yang menghambat mahasiswa dalam menyelesaikan teorinya, termasuk penentuan topik, kebingungan tentang dari mana harus memulai, dan lingkungan tidak mendukung dalam pengerjaan skripsi. Salah satu beban kerja mahasiswa adalah persiapan skripsi. Saat mempersiapkan skripsi, mahasiswa sering mengalami pusing kepala, menjadi tegang dileher dan tendon sehingga mudah merasa pusing atau merasa berat[5].

Saat menyusun skripsi, mahasiswa sering mengeluh bahwa untuk situasi ini membuat urat leher dan kepala menjadi tegang, sehingga mudah terasa goyah atau terasa berat di kepala. Masalah lainnya adalah bahwa mahasiswa sulit tertidur dimalam hari atau terkantuk-kantuk di pagi hari, dan tidak bisa bangun pagi, hal ini membuat mahasiswa menjadi lemah dan kurang sehat. Dan dapat dikatakan bahwa mahasiswa di atas mengalami stres saat mempersiapkan skripsi [6].

Rumiani menunjukkan bahwa tekanan mahasiswa bervariasi dalam stresornya, stresor untuk mahasiswa dapat berupa uang, tanggung jawab, tes dan hubungan dengan teman, tugas sebagian besar mengalami masalah yang membuatnya lebih mudah bagi mereka untuk beralih ke tugas lain [7]. Menurut Amilia, skripsi sering kali terlewat, dan hanya ditulis ulang ketika suasana hati mereka sedang membaik. Menurut Brevinda, tekanan belajar yang diderita mahasiswa akan terus berlanjut hingga menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh mahasiswa, sehingga rentan sakit [8].

Menurut Kobasa hardiness merupakan ciri kepribadian yang dimiliki seseorang ketika menghadapi situasi yang penuh tekanan oleh individu dalam menghadapi keadaan stress. Menurut Kobasa orang dengan hardiness tinggi memiliki rangkaian pola sikap yang membuat dirinya lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih stabil dalam menghadapi stres, serta mengurangi dampak negatif yang dihadapinya. Kobasa percaya bahwa kepribadian hardiness adalah kecenderungan untuk melihat atau mengamati peristiwa kehidupan, peristiwa ini dapat membuat orang lain tidak terancam [9].

Hardiness merupakan bagian dari model sikap dan strategi. Kedua sikap tersebut memudahkan untuk mengubah keadaan stres. Ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk mempelajari suatu ilmu dan kemampuan dengan bekerja keras untuk mengubahnya menjadi keuntungan untuk mereka [10]. Pada sikap Hardiness atau Hardy Attitude memiliki tiga komponen memiliki tiga bagian yang umumnya disinggung sebagai tiga C, yaitu komitmen ini biasanya dapat diartikan sebagai kepercayaan pada kelangsungan hidup dan terhubung dengan apa yang terjadi. Bertahan terkait dalam keadaan saat ini. Kemudian tantangan pada saat itu ujian atau pandangan pada perubahan dari yang tidak menyenangkan atau menyedihkan sebagai kesempatan untuk berkembang menjadi bijaksana terhadap sesuatu yang ilmiah dan dapat dipelajari kemudian mencoba mengubahnya menjadi manfaat. Selanjutnya, Kontrol, sesuatu yang ditujukan dari keyakinan atau kepercayaan untuk berusaha terus merubah dari situasi buruk yang menekan dan mengancam menjadi kesempatan mengubah celah untuk berkembang dan tumbuh..

Individu yang telah meningkatkan pola sikap hardiness juga perlu diajarkan tentang Hardy Strategy yang merupakan pola perilaku dapat membantu meningkatkan Hardy Attitude. Terdapat tiga komponen Hardy Strategy menurut Maddi, yaitu strategi pemecahan masalah yaitu agar lebih spesifik dalam penyelesaian masalah, cara membedakan titik-titik sulit dan memecah upaya yang harus dilakukan untuk menciptakan jawaban dari permasalahan. Kemudian perlu adanya membangun interaksi sosial sehingga individu dapat mendiskusikan sesuatu yang dapat membuat ia tertekan dari orang lain dan mampu untuk menyelesaikan masalahnya. Kemudian, perawatan diriusaha individu menjaga fungsi pada biologis tubuh mampun kesehatan psikologis agar individu tidak mengalami hambatan pada perkembangannya dan dapat menjalani hidup lebih lama.

Faktor yang mempengaruhi hardiness adalah dukungan sosial dari lingkungan serta bagaimana pola asuh orang tua. Pola asuh dan dukungan mentor dari orang terdekat (significant others) yang mendukung individu dalam coping pemecahan masalahnya, menciptakan interaksi sosial yang suportif serta perawatan diri yang menguntungkan, dapat meningkatkan pola sikap hardy dalam diri individu.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah “Bagaimana gambaran hardiness pada mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan skripsi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun akademik 2020-2021 dan Faktor apa saja yang mempengaruhi hardiness pada mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan skripsi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun akademik 2020-2021”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hardiness pada mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan skripsi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun akademik 2020-2021 dan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi hardiness pada mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan skripsi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun akademik 2020-2021

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Variabel penelitian ini adalah Hardiness. yang mencakup aspek pola sikap hardiness yang meliputi kontrol, komitmen, tantangan dan juga meliputi aspek strategi hardiness meliputi strategi pemecahan masalah, interaksi sosial dan perawatan diri. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester akhir Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun akademik 2020-2021 yang berjumlah 1152 orang. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan tabel Kretjie dan Morgam sehingga jumlah sampelnya adalah 293 siswa. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah incidental sampling.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala psikologi model skala likert yaitu skala hardiness.Menurut Anshori & Iswati, skala likert dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan kesan individu atau kumpulan individu tentang fenomena sosial [11]. Penyusunan skala hardiness yang disusun oleh penulis. Skala hardiness disusun oleh Salvatore Maddi berdasarkan teori hardiness. Skala hardiness terdiri dari 26 aitem. Dari hasil uji validitas aitem skala hardiness terdapat 24 aitem yang dinyatakan valid dan 2 aitem yang dinyatakan tidak valid Validitas pada skala hardiness bergerak dari angka 0,387 – 0,754, sedangkan berdasarkan uji reliabilitas Alpha Cronbach pada skala hardiness diperoleh koefisien sebesar 0,930.

Susunan skala hardiness berdasarkan skala yang dikembangkan dari teori hardiness oleh Salvatore Maddi. Skala terdiri dari 6 aspek. Pada dimensi sikap hardiness terdapat 3 aitem, aspek tantangan, aspek kontrol dan, aspek komitmen. Pada dimensi strategi hardiness terdapat 3 aitem, aspek strategi pemecahan masalah, aspek perawatan diri, aspek interaksi sosial. Skala hardinessterdiri dari 26 aitem. Dari hasil uji validitas skala hardiness terdapat 24 aitem yang dinyatakan valid dan 2 aitem yang dinyatakan tidak valid. Validitas pada skala hardiness bergerak dari angka 0,387 – 0,754. Sedangkan berdasarkan uji reliabilitas Alpha Cronbach pada skala hardiness, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,930. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kolerasi Product Moment dari Pearson dengan bantuan program SPSS 25,0 for windows.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Hasil yang didapatkan oleh peneliti mengenai skala hardiness yang telah dihitung menggunakan skor hipotetik, Mean dan standart deviasi (σ). Berdasarkan perhitungan mean hipotetik dan standar deviasi, peneliti membuat norma kategorisasi pada hardiness untuk memperoleh gambaran hardiness berikut ini.

Kategorisasi Norma Skor
Tinggi X ≥ (µ + 1 x σ) ≥ 72
Sedang (µ – 1 x σ) ≥ X < (µ + 1 x σ) 49 s/d 72
Rendah X < (µ – 1 x σ) < 48
Table 1.Kategori Skor Hardiness

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Rendah 83 28,3 28,3 28,3
Sedang 141 48,1 48,1 76,5
Tinggi 69 23,5 23,5 100,0
Total 293 100,0 100,0
Table 2.Frekuensi Tingkat Hardiness

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa mahasiswa akhir dengan skor < 48 yaitu sebanyak 83 orang memiliki nilai hardiness rendah (28,3 %), dan mahasiswa yang dengan skor 49 – 72 sebanyak 141 orang memiliki nilai hardiness sedang (48,1 %) dan mahasiswa yang dengan skor > 73 sebanyak 69 orang memiliki nilai hardiness tinggi (23,5 %). Maka dapat disimpulkan hardiness pada mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan skripsi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun akademik 2020-2021 memiliki tingkat hardiness sedang.

Figure 1.Tingkat Hardiness

Figure 2.Hardiness Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan diagram dapat diketahui hardiness mahasiswa semester akhir sebanyak 293 mahasiswa dengan responden jenis kelamin laki-laki sebanyak 117 responden dan perempuan sebanyak 176 responden, bahwa responden laki-laki memiliki hardiness tinggi sebanyak 27 (23,1%), hardiness dengan kategori sedang sebanyak 42 (44,4%), dan hardiness dengan kategori rendah sebanyak 38 (32,5%). Sedangkan responden perempuan memiliki hardiness tinggi sebanyak 43 (23,9%), hardiness dengan kategori sedang sebanyak 89 (50,6%), dan hardiness dengan kategori rendah sebanyak 45 (25,6%).

Figure 3.Hardiness Berdasarkan Tiap Fakultas

Berdasarkan diagram dapat diketahui bahwa hardiness mahasiswa fakultas agama islam dengan skor <48 yaitu sebanyak 6 mahasiswa memiliki nilai hardiness (23,1%), dan dengan skor 49 – 72 sebanyak 15 mahasiswa memiliki nilai hardiness sedang (57,7%) dan dengan skor > 73 sebanyak 5 mahasiswa memiliki hardiness tinggi (19%). Dapat diketahui bahwa hardiness mahasiswa fakultas sains dan teknologi dengan skor <48 yaitu sebanyak 20 mahasiswa memiliki nilai hardiness (33,9%), dan dengan skor 49 – 72 sebanyak 23 mahasiswa memiliki nilai hardiness sedang (39%) dan dengan skor > 73 sebanyak 16 mahasiswa memiliki hardiness tinggi (27%). Dapat diketahui bahwa hardiness mahasiswa fakultas bisnis hukum dan sosial dengan skor <48 yaitu sebanyak 28 mahasiswa memiliki nilai hardiness (29,8%), dan dengan skor 49 – 72 sebanyak 48 mahasiswa memiliki nilai hardiness sedang (26,3%) dan dengan skor > 73 sebanyak 18 mahasiswa memiliki hardiness tinggi (19%). Dapat diketahui bahwa hardiness mahasiswa fakultas psikologi dan ilmu pendidikan dengan skor <48 yaitu sebanyak 30 mahasiswa memiliki nilai hardiness (26,3%), dan dengan skor 49 – 72 sebanyak 55 mahasiswa memiliki nilai hardiness sedang (48,2%) dan dengan skor > 73 sebanyak 29 mahasiswa memiliki hardiness tinggi (25%).

Figure 4.Kategori Faktor-faktor Hardiness

Berdasarkan faktor hardiness, dukungan sosial memiliki faktor hardiness lebih tinggi dari 293 responden terdapat 174 responden yang memilih faktor tersebut dengan skor persentase 59%. Pola asuh orang tua memiliki faktor hardiness lebih rendah, dari 293 responden terdapat 119 responden memilih faktor tersebut dengan memperoleh skor persentase 41%.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hardiness pada mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan skripsi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun akademik 2020-2021 sebagian besar dalam kategori sedang. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa mahasiswa semester akhir yang memiliki hardiness dalam kategori sedang mendapat persentase sebanyak 48,1%, mahasiswa semester akhir yang memiliki hardiness dalam kategori rendah mendapat persentase 28,3 % dan mahasiswa semester akhir yang memiliki hardiness dalam kategori rendah mendapat persentase 23,5%. Maka kesimpulan dari penelitian hardiness pada mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan skripsi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun 2021 memiliki tingkat hardiness sedang. Schultz & Schultz, mengatakan bahwa hardiness merupakan kepribadian yang menjelaskan perbedaan individual dalam kerentanan terhadap stres [12]. Hardiness membuat mereka lebih kuat dalam menahan stres dan juga percaya bahwa mereka dapat mengontrol atau mempengaruhi kejadian-kejadian dalam hidup mereka, sehingga mereka dapat berkomitmen kuat pada pekerjaan dan aktivitas-aktivitas lain yang mereka senangi serta mengubah pandangan bahwa sesuatu yang mengancam dapat menjadi sebuah tantangan.

Jika ditinjau dari jenis kelamin, ada persamaan kategori antara mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dengan mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan dimana pada hasil perhitungan tingkat hardiness berada pada kategori sedang dengan persentase 44,4% pada mahasiswa laki-laki dan 50,6% pada mahasiswa perempuan.

Jika ditinjau dari tiap fakultas, ada persamaan kategori pada mahasiswa fakultas pendidikan agama islam 57,7%, fakultas sains dan teknologi 39%, fakultas bisnis dan sosial 51,1%, dan fakultas psikologi dan ilmu pendidikan 48,3% yang dimana pada hasil perhitungan tingkat hardiness berada pada kategori sedang.

Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi hardiness mahasiswa semester akhir Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bahwa sebagian kecil responden memilih pola asuh orang tua dengan persentase 41% dan sebagian besar responden memilih dukungan sosial dengan persentase 59%. Menurut Febriyani, menyatakan karakter individu didapat karena jalannya komunikasi sosial, dan orang memperoleh secara bertahap melalui dukungan sosial [13]. Bissonette, demikian pula menentukan unsur-unsur yang dapat menyebabkan kepribadian hardiness adalah dominasi keterlibatan. Menurut Susanto dan Kiswantomo, dukungan sosial dapat memberikan rasa nyaman, penerimaan, dan dicintai. Dukungan yang diberikan dapat berupa empati, kepedulian, penghargaan positif, dan dorongan semangat kepada seseorang. Social support yang tinggi akan membantu seseorang terhindar dari dampak stres dalam situasi yang menekan. Menurut Maddi, Dukungan sosial, menjelaskan bahwa individu yang hidup di lingkungan yang penuh dengan pemberian bantuan, inspirasi, materi, kasih sayang dan informasi, maka pada saat itu mereka memiliki kualitas yang tinggi dalam kepribadian hardiness[14].

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka bisa dikatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan hardiness pada mahasiswa semester akhir dalam menyelesaikan skripsi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun akademik 2020-2021 hampir separuhnya (48,1%) memiliki hardiness dalam kategori sedang, sebagian kecil memiliki hardiness rendah (28,3%), tetapi sebagian kecil masih ada yang memiliki hardiness tinggi (23,5%) Berdasarkan jenis kelamin, mahasiswa perempuan memiliki hardiness lebih banyak (50,6%) dibanding mahasiswa laki-laki (44,4%). Faktor yang mempengaruhi hardiness lebih banyak adalah dukungan sosial (59%) daripada pola asuh orang tua (41%).Untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan faktor dukungan sosial dalam penelitian berikutnya, serta diharapkan dengan adanya hasil penelitian perihal hardiness pada mahasiswa akhir yang terlibat dapat dilakukan penelitian lanjutan yang menghubungkan dengan variabel lainnya.

References

  1. Marhama, E. Pengaruh Stres terhadap Pola Makan Mahasiswa Tingkat Akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (USU). Skripsi, Universitas Sumatera Utara (USU), 2015.
  2. Mulyawan, Y . Analisis Kenakalan Di Kalangan Remaja Dewasa. Skripsi, Universitas Bengkulu, 2014.
  3. Alexander, Richard, Hubungan Antara Hardiness Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Akhir, Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2007.
  4. Rahman, A. A. Metode Penelitian Psikologi: Langkah Cerdas Menyelesaikan Skripsi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016.
  5. Amilia, Indriana. Hardiness Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Skripsi Ditinjau dari Tingkat Optimisme. Psikologi UNDIP. Vol.3, No.1 (1-10), 2015.
  6. Tri, S Hastaning. Hardiness Relatihonship Between Stress With Sort of Students In Thesis. Psikologi UNDIP. Vol.2, No.4 (1-9), 2013.
  7. Rumiani. Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi. UNDIP. Vol.3, No.2 (37-48), 2006.
  8. Sagita, Daharnis, dan Syahniar. Hubungan Self Efficacy, Motivasi Berprestasi, Prokrastinasi Akademik dan Stres Akademik Mahasiswa. Jurnal Bikotetik, 01(02), 37-72, 2017.
  9. Sukmono, R. J. Training Meditasi “NSR” :Natural Stress Reductyion. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.
  10. Maddi, S. R. Hardiness: Turning Stressful Circumstances into Resilient Growth. New York: Springer Dordrecht Heidelberg, 2013.
  11. Anshori, M., & Iswati, S. Buku Ajar Metode Penelitian Kuantitatif. Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR (AUP), 2009.
  12. Schultz, D. Dan Scgltz, S. E. Optimism. In C. R. S. Synder & S.J. Lopez: Handbook of Positive psychology. New York : Oxford University Press, 2002.
  13. Susanto, K. B., & Kiswantomo, H . Kontribusi Social Support terhadap Hardiness pada Mahasiswa Fakultas Psikologi. Humanitas, 192-204, 2020.
  14. Azizah, J. N., & Satwika, Y. W. Hubungan antara Hardiness dengan Stres Akademik pada Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Skripsi Selama Pandemi. Penelitian Psikologi, 212-223, 2021.